Skenario Oesman Sapta Pimpin DPD: Kompromi Dulu, Setelah Itu...

Reporter

Editor

Elik Susanto

Jumat, 7 April 2017 08:19 WIB

Oesman Sapta Odang. TEMPO/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang mengatakan, keterlibatan partai politik di lembaganya saat ini penting. Partai yang menampung para anggota DPD diharapkan bisa menyalurkan aspirasi lebaga perwakilan ini soal penguatan wewenang kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Sekian lama kami tidak bisa ketemu dan komunikasi dengan DPR, karena tidak ada wakil DPD di DPR," katanya saat ditemui di ruangannya, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 6 April 2017. Oesman berharap kader partai politik baik yang duduk di DPR mau turut mendesain dan memperjuangkan keinginan DPD. "Kan, bisa melakukan itu."

Baca: Kisruh DPD, Ratu Hemas Tolak Kepemimpinan Oesman Sapta Odang

Oesman menjelaskan, sejatinya DPD didirikan untuk menjadi penyeimbang dengan DPR. Ia setuju bila anggota DPD tidak boleh berasal dari partai politik. Namun, saat ini keberadaan partai politik di DPD diperlukan. Tugasnya untuk memperjuangkan kesetaraan kewenangan DPD di DPR.

"Setelah itu (kesetaraan) terjadi, nanti bisa saja kembali lagi bahwa partai tidak boleh lagi ada di DPD. Kalau kewenangan sudah sejajar," kata Oesman Sapta. Menurut dia, dengan keadaan seperti sekarang fungsi DPD sebagai penyeimbang DPR tidak maksimal. Padahal anggaran yang diberikan tiap tahun besar.

Baca: Ratu Hemas Anggap Terpilihnya Oesman Sapta Jadi Ketua DPD Ilegal

Satu-satunya jalan untuk memperjuangkan kewenangan itu, kata Oesman, lewat kompromi dengan DPR. "Nah, komprominya itu yang saya bilang, ada partai yang mau mewakili DPD di DPR, bisa menyuarakan suara DPD, dan bisa berkomunikasi," ujarnya.

Kritikan kepada DPD terkait keterlibatan partai politik di dalamnya datang saat puluhan senator bergabung dengan Partai Hanura. Aksi ini tidak lepas dari terpilihnya Oesman Sapta sebagai Ketua Umum Hanura pada akhir tahun lalu.

Baca: Ricuh DPD, Senator dari Yogya: Saya Diseret dan Dibanting

Pengamat hukum dan tata negara Refly Harun mengatakan, anggota DPD tidak bisa menjadi anggota partai politik. Pasalnya, setiap anggota mempunyai mandat yang berbeda. Fenomena rangkap posisi ini dikhawatirkan akan membuat DPD dikuasai oleh partai politik tertentu.

Dosen Hukum dan Tata Negara Universitas Andalas Feri Amsari menyatakan, kehadiran DPD seharusnya menjadi penyeimbang bagi DPR. Keputusan sejumlah anggota DPD yang bergabung dengan partai politik dianggap membuat kedudukan lembaga DPD jadi tidak jelas dan sama seperti DPR

AHMAD FAIZ

Berita terkait

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

9 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

18 hari lalu

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

Sejumlah aspek dalam RUU KSDAHE dianggap masih memerlukan penguatan dan penyelarasan.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

18 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Lupakan Kejadian Pilkada Jatim 2018, LaNyalla Hadiri Open House Prabowo Subianto

24 hari lalu

Lupakan Kejadian Pilkada Jatim 2018, LaNyalla Hadiri Open House Prabowo Subianto

Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattaliti menghadiri open house presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah

31 hari lalu

Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah

Puan Maharani memberikan sinyal pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden terpilih Prabowo Subianto usai lebaran.

Baca Selengkapnya

Wacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran

31 hari lalu

Wacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran

Partai Gerindra berharap pertemuan Prabowo dan Puan bisa segera teralisasi.

Baca Selengkapnya

Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

32 hari lalu

Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

"Tertarik atau enggaknya, saya kan orang bukan tambang ya, jadi kita akan lihat ke sana," kata Komeng.

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar 25 Instansi Pemerintah yang Siap Pindah ke IKN

45 hari lalu

Inilah Daftar 25 Instansi Pemerintah yang Siap Pindah ke IKN

Sebanyak 25 Instansi yang terdiri dari 12 ribu pegawai akan dipindahkan ke IKN melalui beberapa tahap.

Baca Selengkapnya

Calon Anggota DPD asal NTT Gugat Hasil Pemilu ke MK

46 hari lalu

Calon Anggota DPD asal NTT Gugat Hasil Pemilu ke MK

El Asamau menduga ada kecurangan dalam proses penghitungan suara pemilihan senator di Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya

Komeng Raih 5,3 Juta Suara, 'Juara' DPD Jawa Barat

47 hari lalu

Komeng Raih 5,3 Juta Suara, 'Juara' DPD Jawa Barat

Komedian Alfiansyah Komeng menjadi pemenang perolehan suara DPD daerah pemilihan Jawa Barat dengan mengumpulkan 5,3 juta suara lebih.

Baca Selengkapnya