Cerita Dubes Inggris Seminggu `Nyantri` di Muallimin Muhammadiyah

Reporter

Selasa, 4 April 2017 19:46 WIB

Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik mengunjungi pameran pendidikan tinggi Inggris di Fairmont Hotel Jakarta, Sabtu, 4 Maret 2017. Tempo/Danang F

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik merasa terkesan setelah 2 hari menjadi santri di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. Wakil Direktur III Muallimin Dedik Fatkhul Anwar mengatakan, Dubes Inggris mengakui Muallimin adalah pesantren papan atas dan metode pendidikannya dilakukan dengan bersahabat.

"Tidak ada jarak antara guru dengan siswa," kata Dedik mengutip kalimat Malik di sela kegiatan kunjungan balasan ke Kantor Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Selasa 4 April 2017.

Baca:
Muhammadiyah Godok Kurikulum Integrasi Ilmu Barat dan Islam

Dedik melanjutkan, Dubes Malik merupakan seorang Muslim dari Inggris yang berkepribadian baik. Saat menjadi santri di Muallimin, Malik menyempatkan beraktivitas layaknya peserta didik di pesantren milik Pimpinan Pusat Muhammadiyah tersebut.


Beberapa yang dilakukan Dubes Inggris di Muallimin, kata dia, seperti belajar, salat berjamaah, makan bersama, mengisi kuliah subuh dan kegiatan lainnya layaknya santri. Kegiatan satu malam 'nyantri' tersebut dilakukan pada 22-23 November 2016 bersama 1.200-an santri Muallimin.

Atas kegiatan Malik itu, Dedik mengatakan, pada Senin 3 April 2017 telah menemui Dubes Inggris sebagai bagian dari kunjungan balasan. Dalam kunjungan balasan itu, Muallimin menindaklanjuti berbagai kerja sama pendidikan dengan pemerintah Inggris.

Baca: Boediono Terkesan oleh Pendidikan Muhammadiyah

Di antara kerja sama itu adalah pertukaran pelajar, perancangan modul belajar bahasa, peningkatan kapasitas guru Bahasa Inggris, relawan bahasa British Council untuk Muallimin dan kegiatan lainnya.


Dedik berharap, kemitraan dengan British Council nantinya dapat menghadirkan para ahli bahasa berpengalaman untuk turut mendidik santri Muallimin mengenai Bahasa Inggris. "Anak-anak diharapkan terpicu karena diajari bahasa Inggris oleh para ahli," ucapnya.

Sejauh ini pendidikan bahasa perlu penyegaran metode strategi, pembelajaran dan keahlian. "Jika anak-anak ikut agar dia bisa terinspirasi," kata Dedik sambil melanjutkan, kerja sama dari sektor pendidikan bahasa itu diharapkan dapat memperkuat pesantren Muallimin yang memiliki kurikulum pendidikan dua bahasa yaitu Arab dan Inggris.


"Bapak Dubes Moazzam Malik mengapresiasi santri Muallimin yang penuh potensi. Dubes mendukung dan berkomitmen untuk bekerja sama dan membantu peningkatan kapasitas di Muallimin," ujarnya.

ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

2 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

3 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

4 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

5 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

8 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

8 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

10 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

10 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

21 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

24 hari lalu

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

Lebaran 2024 diwarnai sejumlah fakta menarik, termasuk perayaan Idul Fitri 1445 H yang dilakukan bersamaan oleh Muhammadiyah dan pemerintah

Baca Selengkapnya