Konflik Keraton Solo Makin Memanas, Dewan Adat Diadukan ke Polisi

Reporter

Selasa, 4 April 2017 08:35 WIB

Paku Buwana XIII Hangabehi (tengah) berdiri di depan Keraton Kasunanan Surakarta lantaran tidak diijinkan masuk oleh kerabat keraton yang lain (24/05). Tempo/AHMAD RAFIQ

TEMPO.CO, Solo - Konflik internal di Keraton Kasunanan Surakarta berlanjut ke ranah hukum. Setelah Paku Buwana XIII atau Raja Solo digugat oleh anaknya senilai Rp 2,1 miliar, kini giliran beberapa tokoh Dewan Adat diadukan ke Kepolisian.

Salah satu petinggi keraton dari kubu Dewan Adat, KGPH Puger datang ke Kepolisian Resor Kota Surakarta, Senin 3 April 2017. Dia menjalani pemeriksaan selama sekitar tiga jam di bagian reserse kriminal.

Aduan tersebut diakui oleh salah satu kerabat dari kubu PB XIII, KGPH Benowo. "Pengaduan mengenai perusakan cagar budaya," kata Benowo. Hanya saja, dia tidak merinci siapa saja yang diadukan dalam kasus tersebut.

Baca: Pagar Dibongkar, Konflik Keraton Surakarta Kembali Memanas

Menurutnya, laporan ke polisi itu dilatarbelakangi oleh acara adat Tingalan Jumenengan yang diselenggarakan beberapa tahun terakhir. Dalam acara tersebut PB XIII tidak menghadiri upacara ulang tahun tahtanya yang berlangsung di tengah konflik.

Dewan Adat yang menggelar acara tersebut justru mengangkat pelaksana tugas raja agar upacara adat itu bisa berjalan. "Keberadaan pelaksana tugas itu tidak dikenal dalam adat keraton," katanya.

Pihaknya menganggap Dewan Adat telah merusak adat dan budaya yang ada dalam kereaton. Menurutnya, Undang Undang tentang Cagar Budaya tidak hanya melindungi bangunan fisik keraton. "Tapi juga budaya yang hidup di dalamnya," katanya. Karena itu, pihaknya memilih melaporkan hal tersebut ke polisi.

Simak: Anggota Wantimpres Subagyo HS Damaikan Koflik Keraton Surakarta

Usai diperiksa, KGPH Puger mengaku belum mengetahui materi yang dilaporkan oleh pihak PB XIII ke kepolisian. "Tadi pertanyaan dari polisi belum mengarah pada materi aduan," katanya.

Kerabat keraton yang selama ini diangkat sebagai pelaksana tugas raja oleh Dewan Adat itu hanya diminta menjelaskan sejarah keraton serta fungsi-fungsinya. "Saya juga menjelaskan bahwa saat ini keraton masih tetap terjaga dengan baik," katanya.

Selain Puger, polisi juga telah memanggil petinggi Dewan Adat lainnya, KP Eddy Wirabhumi. "Sudah datang memenuhi panggilan pada Jumat pekan kemarin," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Surakarta Komisaris Agus Puryadi.

Lihat: Paku Buwana XIII Digugat Anak dan Keponakannya Rp 2,1 Miliar

Menurutnya, pemanggilan itu bertujuan untuk mengklarifikasi terkait dugaan perusakan cagar budaya yang dilaporkan kepada polisi. Laporan itu masuk ke polisi pada 28 Maret lalu. "Kami membutuhkan keterangan dari banyak pihak untuk membuktikan kebenaran aduan," katanya.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Peringatan Naik Tahta Pertama KGPAA Mangkunegara X, Gibran Rakabuming Dapat Gelar Kanjeng Pangeran Haryo

1 Maret 2023

Peringatan Naik Tahta Pertama KGPAA Mangkunegara X, Gibran Rakabuming Dapat Gelar Kanjeng Pangeran Haryo

Dalam acara peringatan naik tahta pertama KGPAA Mangkunegara X itu dipersembahkan tarian sakral Bedhaya Anglir Mendung.

Baca Selengkapnya

Kirab Agung Keraton Surakarta, Cara Raja Berkomunikasi dengan Rakyat

16 Februari 2023

Kirab Agung Keraton Surakarta, Cara Raja Berkomunikasi dengan Rakyat

Kirab Agung menjadi salah satu rangkaian acara Tingalan Dalem Jumenengan Raja Keraton Surakarta ke-19.

Baca Selengkapnya

Raja PB XIII Setuju, Gibran Pastikan Revitalisasi Keraton Surakarta Terealisasi Tahun Ini

9 Februari 2023

Raja PB XIII Setuju, Gibran Pastikan Revitalisasi Keraton Surakarta Terealisasi Tahun Ini

Proses revitalisasi Keraton Surakarta nantinya dilakukan secara bertahap dengan anggaran multiyears.

Baca Selengkapnya

Keluarga Raja Paku Buwana XIII Dukung Rencana Gibran Merevitalisasi Keraton Surakarta

4 Januari 2023

Keluarga Raja Paku Buwana XIII Dukung Rencana Gibran Merevitalisasi Keraton Surakarta

Gibran juga memberikan pemaparan tentang program pembangunan prioritas Kota Solo tahun 2023 dan rencana revitalisasi kawasan Keraton Surakarta.

Baca Selengkapnya

Konflik Keraton Surakarta Mereda, Gibran Undang Raja Paku Buwana XIII dan Keluarga Makan Siang Bersama

4 Januari 2023

Konflik Keraton Surakarta Mereda, Gibran Undang Raja Paku Buwana XIII dan Keluarga Makan Siang Bersama

Siang tadi, Paku Buwana XIII hadir didampingi Permaisuri, GKR Paku Buwono dan Putra Mahkota Keraton Surakarta, KGPH Purboyo.

Baca Selengkapnya

Konflik Keraton Surakarta Mereda, Dua Kubu Bertemu di Kediaman Raja

4 Januari 2023

Konflik Keraton Surakarta Mereda, Dua Kubu Bertemu di Kediaman Raja

Suasana di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Surakarta yang sempat kembali memanas saat keributan di dalam keraton itu pada Jumat, 23 Desember 2022 lalu, akhirnya mereda.

Baca Selengkapnya

Terjadi sejak 2004, Begini Awal Sejarah Konflik Keraton Surakarta

27 Desember 2022

Terjadi sejak 2004, Begini Awal Sejarah Konflik Keraton Surakarta

Sejarah awal konflik internal Keraton Surakarta akibat perebutan tahta raja antara Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi dan KGPH Tedjowulan sepeninggal Raja Paku Buwono XII pada 12 Juni 2004.

Baca Selengkapnya

Keributan di Keraton Surakarta, Giliran Kubu PB XIII Mengadu ke Polisi

26 Desember 2022

Keributan di Keraton Surakarta, Giliran Kubu PB XIII Mengadu ke Polisi

Dua kubu saling melapor ke polisi dalam kaitan insiden yang terjadi di Keraton Surakarta pada Jumat malam, 23 Desember 2022.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pengeroyokan dan Penodongan Pistol di Keraton Surakarta Dilaporkan ke Polisi

26 Desember 2022

Dugaan Pengeroyokan dan Penodongan Pistol di Keraton Surakarta Dilaporkan ke Polisi

Keributan di Keraton Surakarta yang terjadi Jumat, 23 Desember 2022 berbuntut pelaporan kasus hukum ke polisi.

Baca Selengkapnya

Polisi Pastikan Tak Ada Anggotanya yang Lakukan Penodongan Saat Keributan di Keraton Surakarta

25 Desember 2022

Polisi Pastikan Tak Ada Anggotanya yang Lakukan Penodongan Saat Keributan di Keraton Surakarta

Kapolresta Solo membantah kabar adanya penodongan senjata oleh anggota Polri dalam peristiwa keributan yang terjadi di Keraton Surakarta.

Baca Selengkapnya