Longsor Ponorogo, Begini Warga Trauma dan Ingin Relokasi

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 4 April 2017 08:12 WIB

Warga menyaksikan tim SAR gabungan mencari korban yang tertimbun longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, 3 April 2017. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Ponorogo - Warga Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur merasa trauma setelah tanah longsor menerjang pemukiman. Akibat bencana yang terjadi April, 1 April 2017 itu sebanyak 28 warga dinyatakan hilang tertimbun material longsor. Tiga di antaranya berhasil dievakusi dan jenazahnya telah dimakamkan.

Selain itu, 28 rumah rusak parah usai dihantam longsor dengan ketebalan mencapai 20 meter, volume 80 ribu meter pergi, panjang 2 kilometer, dan lebar 7 meter. Suwito, 47 tahun, salah seorang warga menaksir nilai kerugian material yang dialaminys mencapai 200 juta.

“Rumah rusak, dua mobil dan sepeda motor tertimbun. Belum yang lain,’’ kata Suwito, Senin, 3 April 2017.
Baca : 26 Korban Tanah Longsor Ponorogo Masih Belum Ditemukan

Karena kediamannya tak layak huni, Suwito bersama anggota keluarga mengungsi di rumah kerabat yang aman dari dampak tanah longsor. Di pengungsian mereka tinggal dengan sejumlah warga lain yang senasib. Fasilitas untuk istirahat ala kadarnya. Para pengungsi rela tidur hanya beralasakan tikar dan kedinginan. Dalam keterbasan itu, Suwito seringkali teringat tanah longsor yang terjadi.

“Masih trauma. Apalagi saya melihatnya sendiri yang dalam tiga detik tanah longsor langsung menghantam rumah,’’ ujar dia kepada Tempo.

Kala itu, Suwito sedang menjemur padi di halaman rumah. Tiba-tiba ia melihat material longsor dengan jarak sekitar 500 meter dari kediamannya bergerak cepat. Dalam hitungan detik, rumah yang bagian teras baru direnovasi sebulan lalu tertimbun longsor. Untung saja, Suwito dan anggota keluarganya berhasil menyelamatkan diri.
Simak : Dahsyatnya Longsor Ponorogo, Timbunan Tanah Capai 20 Meter

Karena tragisnya peristiwa yang dilihatnya secara langsung, Suwito ingin pindah tempat tinggal. Dia berharap agar pemerintah membantu pembangunannya dan penentuan lokasi yang aman. Hal itu setelah dikaji oleh pihak kompeten, yakni ahli geologi untuk mengetahui potensi kerawanan longsor di kawasan perbukitan yang biasa disebut ‘Gunung Gedhe’ itu. “Saya ingin pindah karena kalau tinggal di tempat lama takut,’’ ungkap Suwito.

Nyoto, 50 tahun, warga lain yang juga tinggal di pengungsian menyatakan siap direlokasi. Apalagi, lokasi rumahnya dinyatakan rawan meski belum tertimbun tanah longsor seperti halnya 28 kediaman warga lain. “Saya mengikuti pemerintah. Buktinya, saya diminta mengungsi juga nurut,’’ ujar dia.

Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni, mengatakan bahwa warga telah menyepakati permukimannya direlokasi ke lahannya masing-masing. Untuk merealisasikannya, pemerintah setempat akan mengirim data lokasi lahan tersebut ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Apabila dinyatakan aman, proses pembangunan akan dijalankan.

“Pemerintah akan mencarikan dananya. Insya Allah di BNPB ada,’’ ujar Ipong.
Sedangkan untuk perabot pemukiman baru, ia mengatakan, akan ditanggung oleh Kementerian Sosial.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita terkait

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

11 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

5 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

6 hari lalu

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

12 hari lalu

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas

Baca Selengkapnya

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

16 hari lalu

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

16 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

16 hari lalu

BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

17 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

17 hari lalu

Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi di wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil.

Baca Selengkapnya