Pelajar mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMK 30, Jakarta, 3 April 2017. Sebanyak 64.852 siswa dari 584 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di DKI Jakarta mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang diselenggarakan pada 3-6 April 2017. ANTAR/Rivan Awal Lingga
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyebutkan jumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) lebih banyak dari sekolah yang menggelar ujian nasional kertas pensil (UNKP).
"Tahun ini, SMK yang mengikuti UNBK lebih banyak, yakni 9.829 sekolah atau 78,58 persen dari jumlah total sekolah. Hanya 2.680 SMK atau 21,42 persen sekolah yang mengikuti UNKP," ucap Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam di Jakarta, Senin, 3 April 2017.
Tahun ini, pelaksanaan UN SMA dan SMK dilangsungkan pada waktu yang berbeda. Hal itu agar semakin banyak peserta yang bisa mengikuti UNBK dan saling berbagi sumber daya.
Sebanyak 1.327.246 siswa dari 12.509 sekolah mengikuti UN SMK mulai hari ini, 3 April, hingga 6 April 2017. Sedangkan UN SMA akan digelar 10-13 April 2017. Nizam mengatakan 1.327.246 siswa tersebut terdiri atas 150.855 peserta UNKP dan 1.176.391 peserta UNBK. Mata pelajaran yang diujikan dalam UN SMK adalah matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan teori kejuruan.
Nizam menuturkan sekolah harus menjadi zona berintegritas dan menjauhi praktek kecurangan dalam pelaksanaan UN. "Mari bersama kita jauhkan kecurangan dalam ujian. Kita jadikan sekolah sebagai zona berintegritas," ujar Nizam.
Dia mengatakan kesuksesan generasi emas dilakukan lewat kejujuran, kerja keras, percaya diri, dan doa. Karena ,itu dia meminta peserta ujian dan sekolah menjauhkan diri dari praktek kecurangan.
"Selamat mengikuti ujian nasional bagi siswa-siswi di SMK. Tunjukkan prestasi hasil belajarmu. Jadilah siswa yang percaya diri dan menjunjung tinggi kejujuran," ucapnya.