Ceramah Zakir Naik di Bandung Uraikan Soal Muslim Palsu

Reporter

Editor

Elik Susanto

Senin, 3 April 2017 04:05 WIB

Ulama asal India, Ustaz Zakir Naik memberikan paparan saat berkunjung ke gedung MUI, Jakarta, 31 Maret 2017. Ustaz Zakir Naik melakukan kunjungan ke Indonesia dalam rangka safari dakwah. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Bandung - Penceramah dari India, Zakir Naik, menyarankan berbagai kalangan memahami ajaran Islam berdasarkan Al-Quran dan hadis. “Untuk memahami Islam yang benar, jangan melihat cara penganutnya,” katanya dalam acara Visit Indonesia 2017 di Gedung Gymnasium Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Ahad, 2 April 2017.

Menurut Zakir, Al-Quran merupakan kitab petunjuk. Sedangkan banyak orang Islam yang tidak menjalankan ajaran agamanya dengan baik. “Tanyakan (Islam) pada orang-orang yang paham, seperti bertanya kepada dokter ketika kita ingin tahu soal medis,” ujarnya.

Baca: Jawaban Zakir Naik Ketika Ditanya Tentang Kelahiran Tuhan

Zakir menganalogikan Islam dan pengikutnya seperti mobil dan pengemudi. Pengemudi yang tidak tahu cara menyetir menyebabkan tabrakan dan akan disalahkan. “Kau tidak akan menyalahkan mobilnya. Seperti itu juga melihat Islam. Lihatlah yang ahli. Lihatlah kehidupan Nabi Muhammad SAW. Muslim mungkin hanya mengikuti sebagian Al-Quran dan hadis,” ucapnya menjawab seorang penanya.

Zakir mengatakan banyak muslim yang mencantumkan agama Islam dalam kartu identitas. Nama muslim, kata dia, belum tentu beriman. “Muslim palsu tidak akan ke surga, Islamnya nama saja,” tuturnya. Seorang muslim sebenarnya, kata Zakir, memiliki iman, melakukan perbuatan baik, serta mengajak orang pada kebaikan dan kesabaran.

Dia menyatakan berdakwah menjadi tugas seorang muslim dalam memberikan kebenaran informasi terkait dengan Islam. Sebab, saat ini, banyak nonmuslim yang tidak mempunyai pemahaman tepat tentang Islam. "Media internasional banyak memberitakan hal keliru. Karena itu, menyampaikan pesan tentang Islam kepada yang tidak memahaminya menjadi sebuah kewajiban bagi setiap muslim," tuturnya.

Zakir menuturkan, salah satu cara meyakinkan nonmuslim agar tidak terpengaruh berita yang tidak tepat adalah dengan berdakwah. Dengan langkah tersebut, maka segala stigma negatif tentang Islam dapat terkikis. "Kita punya tanggung jawab karena kita dianjurkan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi hal yang dilarang. Apabila salah, kita koreksi. Itu tugas muslim," katanya.

Dia mengungkapkan Indonesia memiliki jumlah penduduk dengan mayoritas muslim terbesar di dunia. Ia yakin Indonesia dapat menjadi kekuatan serta simbol perdamaian dunia Islam. "Indonesia harus menjadi contoh bagi dunia Islam, apalagi dengan penduduk muslim terbanyak di dunia," ujarnya.

Saat ini, negara Islam tengah terpecah oleh berbagai konflik yang terjadi sehingga Islam kerap mendapat stigma buruk. Karena itu, kata dia, Indonesia dengan penduduk mayoritas muslim di dunia harus menjadi titik awal bersatunya negara muslim. "Jika muslim bersatu, tidak ada yang berani menantang kita. Sayangnya, kita terpecah. Saya yakin Indonesia memiliki kekuatan muslim yang kuat," ucapnya.

Dalam ceramahnya dan tanya jawab yang dimulai pukul 09.30, Zakir Naik membawakan tema Dawah or Destruction. Dia bersama keluarga rencananya akan berada di Indonesia selama 10 hari untuk berceramah keliling di lima kota dengan beragam topik. Setelah di Bandung, acara akan berlanjut ke Yogyakarta, Ponorogo, Bekasi, dan Makassar.

ANWAR SISWADI | ANTARA

Berita terkait

Makna Isra Miraj 1445 Hijriah dan Rekomendasi 30 Link Twibbon

8 Februari 2024

Makna Isra Miraj 1445 Hijriah dan Rekomendasi 30 Link Twibbon

Untuk memeriahkan Isra Miraj petang ini, berikut link twibbon untuk media sosial anda.

Baca Selengkapnya

Zakir Naik Digugat, Sebut Mantan Pejabat Penang Musuh Terbesar Islam

27 Desember 2023

Zakir Naik Digugat, Sebut Mantan Pejabat Penang Musuh Terbesar Islam

Penceramah Dr Zakir Naik digugat dalam kasus dugaan pencemaran nama baik karena menyebut mantan wakil ketua menteri Penang "musuh terbesar Islam"

Baca Selengkapnya

Nahdlatul Ulama Dorong Pendidikan Madrasah Berkualitas, Moderat & Tak Radikal di Depok

29 Mei 2023

Nahdlatul Ulama Dorong Pendidikan Madrasah Berkualitas, Moderat & Tak Radikal di Depok

Nahdlatul Ulama Depok tengah fokus dalam pengembangan sumber daya manusia melalui jalur pendidikan terutama madrasah.

Baca Selengkapnya

Mengkaji Islam dalam Ilmu dan Pengamalnya

31 Maret 2023

Mengkaji Islam dalam Ilmu dan Pengamalnya

Ilmu mengkaji Islam berkembang di timur tengah dan negara barat. Namun ihwal pengamalan patut belajar ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Profil dan Agenda Zakir Naik, Warga Jerman Pro-Rusia Diselidiki

29 Maret 2023

Top 3 Dunia: Profil dan Agenda Zakir Naik, Warga Jerman Pro-Rusia Diselidiki

Dua berita tentang pendakwah kontroversial, Zakir Naik, masuk dalam jajaran Top 3 Dunia edisi 28 Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Profil Zakir Naik, Pendakwah Kontroversial yang Diburu Polisi India

28 Maret 2023

Profil Zakir Naik, Pendakwah Kontroversial yang Diburu Polisi India

Pendakwah kontroversial Zakir Naik diburu polisi India. Siapa sebenarnya Zakir Naik dan mengapa ia menjadi buronan?

Baca Selengkapnya

Jadi Buron India, Ini Dua Agenda Zakir Naik di Oman

28 Maret 2023

Jadi Buron India, Ini Dua Agenda Zakir Naik di Oman

Penceramah Zakir Naik, yang menjadi buron Kepolisian India dan sempat dikabarkan ditangkap, menggelar dua ceramah di Oman di awal Ramadan ini.

Baca Selengkapnya

Zakir Naik Dikabarkan Ditangkap di Oman, Pengacara: Akan Kembali ke Malaysia

27 Maret 2023

Zakir Naik Dikabarkan Ditangkap di Oman, Pengacara: Akan Kembali ke Malaysia

Pengkhotbah Zakir Naik, yang menjadi buron Kepolisian India, akan kembali ke Malaysia setelah menghadiri beberapa program keagamaan di Oman

Baca Selengkapnya

Indonesia Diharapkan Jadi Referensi Keislaman Dunia

15 Maret 2023

Indonesia Diharapkan Jadi Referensi Keislaman Dunia

Indonesia tidak hanya negara muslim terbesar

Baca Selengkapnya

Hukum Puasa Ramadan Bagi Orang dalam Perjalanan Jauh

9 Maret 2023

Hukum Puasa Ramadan Bagi Orang dalam Perjalanan Jauh

Hukum puasa Ramadan bagi orang dalam perjalanan jauh adalah boleh dibatalkan atau diteruskan asalkan sesuai ketentuan. Simak hukum puasanya di sini:

Baca Selengkapnya