Cegah WNI Gabung ISIS, Indonesia Tempatkan Atase Polri di Ankara

Reporter

Sabtu, 1 April 2017 07:45 WIB

Petugas Brimob Detasemen B Ampeldento Polda Jatim berjaga saat berlangsung penggeledahan di rumah Abdul Hakim Munabari terduga anggota jaringan islam radikal ISIS di kawasan kelurahan Kasin, Kec. Klojen, Malang, Jawa Timur, 26 Maret 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Internasional Kepolisian RI Inspektur Jenderal H.S. Maltha mengatakan Indonesia segera menempatkan Atase Kepolisian di Ankara, Turki, pada Juni 2017. Tujuannya, mencegah WNI di Turki yang hendak ke Suriah untuk bergabung dengan organisasi radikal, ISIS.

"Rencananya Juni akan ditandatangani MoU dengan Turki. Keberadaan Atase Kepolisian di Ankara sangat dibutuhkan," kata Irjen H.S. Maltha dalam pesan singkat di Jakarta, Jumat 31 Maret 2017.


Baca: Menteri Khofifah:Jumlah Anak Indonesia Terlibat ISIS Makin Banyak

Maltha menjelaskan akan memilih tiga orang dari Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri untuk ditempatkan sebagai Atase Kepolisian di Ankara. Tiga anggota Densus dengan pangkat Kombes kini sedang diseleksi. Nantinya mereka akan ditempatkan di Ankara selama dua tahun dan bisa diperpanjang masa tugasnya.

"Dipilih dari Densus karena mereka terbiasa menangani kasus terorisme. Tentunya syarat lain mereka harus bisa bahasa Inggris, pernah tugas ke luar negeri," tutur dia.

Penempatan atase polisi di Turki sangat penting untuk mencegah pihak-pihak yang mencoba menyeberang dari Turki ke Suriah. "Banyak orang yang menyeberang ke Suriah untuk gabung dengan ISIS. Kami coba mencegahnya," kata Maltha.

Baca: Ini 9 Modus Baru Teroris Merekrut 'Pengantin'

Pihaknya mencatat hingga saat ini sedikitnya ada 300 orang WNI yang berupaya menyeberang dari Turki ke Suriah. Menurut dia, kebanyakan dari mereka yang hendak bergabung dengan ISIS tergiur atas tawaran untuk mendapatkan kehidupan ekonomi yang lebih baik.

Selain dengan Turki, Hubinter Polri juga sedang melakukan pendekatan dengan Yordania dan sejumlah negara di Asia guna menempatkan Atase Kepolisian. Hingga saat ini Polri telah menempatkan Atase Kepolisian di sembilan negara yakni Amerika Serikat, Malaysia, Filipina, Timor Timur, Australia, Singapura, Belanda, Thailand, dan Arab Saudi.


Baca: WNI Simpatisan ISIS Pulang dari Suriah, Apa Kata Wiranto?


Sementara Polri juga menempatkan staf Hubinter berpangkat AKBP di konsulat jenderal di tiga negara yakni Malaysia di Johor Baru, Penang, Kuching dan Tawao. Kemudian Hong Kong dan Davao (Filipina).

ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Densus 88 Olah TKP Terduga Teroris, Radius 20 Meter Ditutup

18 Mei 2019

Densus 88 Olah TKP Terduga Teroris, Radius 20 Meter Ditutup

Densus 88 Antiteror bersama Polres Bogor melakukan olah TKP di lokasi penangkapan terduga teroris jaringan ISIS Endang alias Abu Rafi di Cibinong.

Baca Selengkapnya

Algojo ISIS Asal Indonesia Tewas oleh Peluru Tank di Suriah

13 Februari 2019

Algojo ISIS Asal Indonesia Tewas oleh Peluru Tank di Suriah

Milisi ISIS asal Indonesia yang muncul di video propaganda eksekusi seorang sandera dikabarkan tewas di Suriah pada Januari.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Putuskan Jamaah Ansharut Daulah Bubar

31 Juli 2018

Pengadilan Putuskan Jamaah Ansharut Daulah Bubar

Keputusan hakim terhadap Jamaah Ansharut Daulah didasarkan atas Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidara Terorisme.

Baca Selengkapnya

Polisi akan Cek Informasi Tewasnya Bahrun Naim di Suriah

7 Juli 2018

Polisi akan Cek Informasi Tewasnya Bahrun Naim di Suriah

Pimpinan ISIS Indonesia Bahrun Naim dikabarkan tewas oleh serangan drone Amerika Serikat di Suriah sebelum Ramadan.

Baca Selengkapnya

Bom Surabaya, Sidney Jones: Ekstremis Tak Mau Korbankan Anaknya

23 Mei 2018

Bom Surabaya, Sidney Jones: Ekstremis Tak Mau Korbankan Anaknya

Sidney Jones memprediksi aksi bom Surabaya yang melibatkan anak-anak merupakan kasus tunggal dan diharapkan tak terjadi lagi.

Baca Selengkapnya

Dalam Sidang Aman Abdurrahman Disebut Bos ISIS Indonesia

18 Mei 2018

Dalam Sidang Aman Abdurrahman Disebut Bos ISIS Indonesia

Aman Abdurrahman menanggapi kesaksian bahwa dirinya pemimpin ISIS Indonesia di depan Majelis Hakin PN Jakarta Selatan

Baca Selengkapnya

BNPT Beri Keterampilan Wirausaha pada WNI Eks Pengikut ISIS

25 Oktober 2017

BNPT Beri Keterampilan Wirausaha pada WNI Eks Pengikut ISIS

Penguatan ekonomi oleh BNPT telah dilakukan kepada 600 orang mantan napi teroris dan terpapar radikalisme.

Baca Selengkapnya

Wiranto Ogah Tanggapi Soal Kabar Siswa Ibnu Ma'sud Terlibat ISIS  

8 September 2017

Wiranto Ogah Tanggapi Soal Kabar Siswa Ibnu Ma'sud Terlibat ISIS  

Menkopolhukam Wiranto enggan berkomentar terkait dengan pemberitaan mengenai pengajar dan siswa Pesantren Ibnu Mas'ud di Bogor yang diduga bergabung dengan ISIS.

Baca Selengkapnya

Pengajar dan Siswa Pesantren Ibnu Mas'ud Terlibat Jaringan ISIS  

7 September 2017

Pengajar dan Siswa Pesantren Ibnu Mas'ud Terlibat Jaringan ISIS  

Sejumlah pengajar dan siswa Pesantren Ibnu Mas'ud yang berlokasi di kaki Gunung Salak di Desa Sukajaya, Tamansari, Bogor, terbang ke Suriah demi ISIS.

Baca Selengkapnya

Buya Syafii Maarif Sebut ISIS Itu Rongsokan Peradaban Arab

17 Juli 2017

Buya Syafii Maarif Sebut ISIS Itu Rongsokan Peradaban Arab

Buya Syafii Maarif mengaku telah menyampaikan kepada Presiden Jokowi berkali-kali, bahwa gerakan ISIS sangat berbahaya.

Baca Selengkapnya