40 Negara Peserta Bonn Challenge Bakal Hadir di Sumsel

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 30 Maret 2017 23:01 WIB

Kapal melintas di Sungai Musi yang masih tertutup kabut asap, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa 4 November 2014. Badan Penangulangan Bencana Daerah Sumatera Selatan memperpanjang status tanggap darurat yang seharusnya berakhir 31 Oktober menjadi 15 November karena kebakaran lahan dan hutan masih terus terjadi. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Palembang -- Sebanyak 40 negara menyatakan akan menghadiri The 1st Asia Bonn Challenge High Level Meeting pada 9-10 Mei mendatang.


Kepastian ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Ishak Mekki, Kamis, 30 Maret 2017. Menurut Ishak, peserta merupakan pejabat setingkat menteri, ataupun perwakilan negara yang peduli akan lingkungan hidup.


Berita lain: Badan Restorasi Gambut Anggarkan 4.000 Sumur Bor

"Dari belahan dunia akan datang untuk merestorasi lanskap hutan yang kritis," kata Ishak. Menurutnya, acara Bonn Challenge ini diselenggarakan untuk berkontribusi terhadap restorasi landskap hutan. Restorasi lanskap hutan yang akan membangun tujuan ganda antara kepentingan sosial dan lingkungan, mitigasi dan perubahan iklim.

Ishak melanjutkan menambahkan, upaya Pemprov Sumsel menjadikan kawasan di provinsi ini menjadi kawasan green growth terus dikebut. Ini karena Pemprov Sumsel mengantisipasi agar tidak terjadi kebakaran lahan gambut. Ada 152 desa peduli api, serta ribuan pos penjagaan untuk memonitor kemunculan api.


Baca : Awal 2017, 64 Hektare Lahan Hutan di Riau Terbakar

Sementara itu Staf Ahli Gubernur Sumatera Selatan Bidang Perubahan Iklim, Najib Asmani, mengatakan The Bonn Challenge atau Tantangan Bonn adalah suatu inisiatif dan ide yang besar dari pemimpin-pemimpin dunia yang peduli perubahan iklim.


Ini dilakukan dengan restorasi lanskap hutan yang kritis. Najib mengatakan pengelolaan hutan dan lahan di provinsi Sumsel harus melibatkan semua elemen masyarakat.


Advertising
Advertising

"Berkat kerja keras Pemprov Sumsel kita bisa menyelenggarakan Bonn Chalenge," ujarnya.

PARLIZA HENDRAWAN

Berita terkait

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

16 jam lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

1 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

2 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

2 hari lalu

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

2 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

2 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan

2 hari lalu

12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan

Riau menjadi provinsi dengan kebun sawit bermasalah paling luas di Indonesia. Berdasarkan catatan Greenpeace sekitar 1.231.614 hektare kebun kelapa sawit di Riau berada di kawasan hutan. Salah satu perusahaan kelapa sawit yang diduga melakukan perambahan kawasan hutan adalah PT Palma Satu, anak perusahaan Darmex Group.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

2 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

35 hari lalu

Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemerintah memutihkan lahan sawit ilegal di kawasan hutan.

Baca Selengkapnya

365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

35 hari lalu

365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

Ratusan perusahaan pemilik lahan sawit ilegal di kawasan hutan mengajukan pemutihan.

Baca Selengkapnya