DPR Pastikan Seleksi Calon Komisioner KPU-Bawaslu Awal April

Reporter

Senin, 27 Maret 2017 20:36 WIB

ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat memastikan akan melaksanakan uji kepatutan dan kelayakan pada 3-5 April 2017. Hasil seleksi itu ditargetkan rampung pada 6 April.

"Komisi dua akan menyampaikan hasil ke paripurna pada 6 April untuk melaporkan penugasan yang kami lakukan," kata Ketua Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat Zainuddin Amali, yang juga politikus Golkar, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 27 Maret 2017.

Baca:
DPR Sangkal Halangi Seleksi Komisioner KPU dan Bawaslu
Ini Alasan Fadli Zon Menunda Seleksi Komisioner KPU dan Bawaslu


Sebelum uji kepatutan dan kelayakan dilakukan, Komisi akan mengundang panitia seleksi calon komisioner KPU-Bawaslu, beberapa pakar, dan menggelar rapat internal. Beberapa pertemuan ini dijadwalkan digelar pada 29-30 Maret 2017.

Hari ini, Komisi II menggelar rapat internal memutuskan sikap terhadap penugasan Badan Musyawarah Dewan terkait seleksi komisioner KPU dan Bawaslu. DPR tidak ingin menunda proses seleksi dan ingin semua proses seleksi tepat waktu.

Wakil Ketua Komisi II Fandi Utomo menambahkan pertemuan dengan panitia seleksi dibutuhkan untuk melaporkan perkembangan seleksi. “Silakan melaporkan tugas panitia seleksi kepada komisi," kata dia. Ia memastikan uji kepatutan dan kelayakan akan dilakukan secara terbuka.

Baca juga:
Ahok Sebut Ketua PPP Jakarta Enggak Pernah Macam-macam
Senin Diapit Hari Libur, Pegawai Negeri di Brebes Kompak Membolos


Target Komisi II itu lebih cepat dari "tenggat" yang diberikan oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Menteri berharap seleksi calon komisioner Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu rampung sebelum 12 April 2017. "Silakan memilih siapa orangnya. Itu hak DPR, pemerintah tinggal menerima," kata Tjahjo di IPDN Cilandak, Jakarta, Senin 27 Maret 2017.

Wacana perpanjangan masa jabatan komisioner KPU muncul seiring pembahasan RUU Penyelenggaraan Pemilu. Anggota Komisi II dari Partai Amanat Nasional Yandri Susanto menilai perpanjangan dilakukan hingga RUU Pemilu selesai dibahas.

Yandri menilai jumlah komisioner KPU dan Bawaslu perlu ditambah untuk menghadapi pemilihan legislatif dan pemilihan presiden secara bersamaan. Ia meminta Presiden Joko Widodo mengeluarkan surat keputusan untuk memperpanjang jabatan komisioner.

Tjahjo mengatakan jika pembahasan RUU Pemilu belum rampung, tak ada kepentingan pemerintah untuk mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang. "Perpu itu untuk keadaan yang memang darurat. Ini kan tidak," ujar dia.

Menteri optimistis Dewan akan menyelesaikan uji kelayakan dan kepatutan tepat waktu. Jika diperlukan penambahan komisioner, kata Tjahjo, penambahan bisa dilakukan setelah UU Penyelenggaraan Pemilu selesai.


ARKHELAUS W.

Berita terkait

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

1 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

1 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

2 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

2 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

2 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

2 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

3 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

3 hari lalu

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

MK menyatakan terdapat beberapa kelemahan dalam UU Pemilu, Peraturan KPU, dan Peraturan Bawaslu.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

3 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya