Tragedi Kendeng, Mahasiswa Banyumas Galang Dana dan Aksi Teater

Reporter

Jumat, 24 Maret 2017 03:39 WIB

Warga Rembang menggelar aksi mengawal putusan Mahkamah Agung yang membatalkan SK Gubernur Jateng Tahun 2012 tentang izin lingkungan penambangan oleh pabrik semen, di Semarang, 19 Desember 2016. Mereka juga meminta Gubernur Jateng menetapkan wilayah pegunungan Kendeng sebagai kawasan geologi. ANTARA/R. Rekotomo

TEMPO.CO, Banyumas - Lima orang petani lehernya diikat menggunakan tali secara berjejer ke belakang. Di ujung tali, seorang pria, yang berpakaian kemeja putih dengan celana panjang dan dasi berwarna hitam, menarik mereka.

Kelima petani teriak kesakitan, sedangkan pria berpakaian formal tersebut duduk sembari menghisap rokok menikmati penderitaan yang dialami petani. “Kendeng berjuang untuk pertiwi. Kendeng adalah pertiwi yang disakiti dan tidak bisa menangis,” teriak seorang pembaca naskah drama di sela pertunjukan teater berjalan di Alun-alun Purwokerto, Kamis, 23 Maret 2017.

Teater tersebut digelar di Alun-alun Purwokerto dengan dihadiri ratusan mahasiswa yang duduk melingkar. Ada tujuh pertunjukan teater yang sebagian besar menceritakan penolakan terhadap pembangunan pabrik semen. Warga yang malam itu berada di alun-alun turut melihat dan menghayati jalannya cerita selama pertunjukan berlangsung.

“Dari serangkaian teater yang ditampilkan, benang merah yang ingin disampaikan adalah penolakan (pembangunan pabrik) semen beserta dampaknya,” kata juru bicara Banyumas Peduli Kendeng, Sujada Abdul Malik.

Aksi tersebut merupakan respons atas meninggalnya Patmi, salah seorang peserta Aksi Dipasung Semen Jilid II di Jakarta. Aksi itu juga sebagai respons kekecewaan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang terburu-buru mengeluarkan surat izin lingkungan baru.

“Sedangkan kajian strategis tentang lingkungan hidup masih belum keluar. Jadi sangat disayangkan,” tuturnya.

Padahal, kata Sujada, hasil Seminar Kebumian ke-7 yang diadakan Jurusan Geologi di Fakultas Teknik UGM, keberadaan pabrik semen berdampak terhadap 14 kecamatan di Rembang. Selain itu, berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 Pasal 25, pemanfaatan air cekungan tanah tidak diperbolehkan.

“Dampaknya, persawahan dan sumber air bersih akan mati. Kehilangan tanah dan air akan mempengaruhi struktur sosial di kawasan tersebut,” ujarnya.

Menurutnya, aksi dengan jalur kebudayaan ini dipilih karena seni dapat digunakan sebagai alat penyampaian pesan politik yang selama ini sulit untuk disuarakan. “Dalam kajian budaya, ini adalah seni tandingan yang melawan budaya pop saat ini. Budaya pop sekarang mempropagandakan bagaimana hidup mewah seperti selebritis. Karena itu, kita melawan semua hiruk-pikuk budaya pop saat ini,” ujarnya.

Aksi teater tersebut digagas sekumpulan badan eksekutif mahasiswa dari perguruan tinggi di Banyumas. Selain menggelar teater, mereka juga melakukan aksi pengumpulan dana di puluhan titik sejak Kamis siang. Dari salah satu organisasi yang tergabung dalam Banyumas Peduli Kendeng, dana yang sudah terkumpul, kata Sujudan, mencapai Rp 600 ribu.

“Rencananya, uang yang kita kumpulkan untuk meringankan beban masyarakat Kendeng yang sedang berjuang ada di Jakarta,” ujarnya.

BETHRIQ KINDY ARRAZY

Berita terkait

Resep 2 Kuliner Banyumas: Mino dan Tempe Mendoan Bisa Dibikin Sendiri di Rumah

31 Oktober 2023

Resep 2 Kuliner Banyumas: Mino dan Tempe Mendoan Bisa Dibikin Sendiri di Rumah

Jika Anda berkunjung ke Kabupaten Banyumas, beragam makanan khas siap memanjakan lidah Anda seperti tempe mendoan, mino hingga gethuk.

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Kuliner Khas Banyumas: Dari Nopia hingga Tempe Mendoan

30 Oktober 2023

Deretan 5 Kuliner Khas Banyumas: Dari Nopia hingga Tempe Mendoan

Ketika berkunjung ke Banyumas, tidak ada salahnya mencicipi kuliner khas daerah itu. Berikut ini beberapa di antara beragam jenis kuliner Banyumas.

Baca Selengkapnya

Rektor Unud Ditahan, BEM Ungkap Pernah Sampaikan Hal Ini ke Kemendikbud

13 Oktober 2023

Rektor Unud Ditahan, BEM Ungkap Pernah Sampaikan Hal Ini ke Kemendikbud

BEM Unud menyatakan sangat malu atas kasus korupsi yang diduga dilakukan oleh rektornya.

Baca Selengkapnya

Mahasiswi UMY Bunuh Diri Akibat Depresi, BEM UMY Soroti Hal Ini

3 Oktober 2023

Mahasiswi UMY Bunuh Diri Akibat Depresi, BEM UMY Soroti Hal Ini

Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (BEM KM UMY) menyoroti tewasnya mahasiswi SM, 18, yang diduga bunuh diri di asrama putri UMY Bantul pada Senin pagi 2 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

OJK Telisik Kasus Pinjol di UIN Surakarta, Begini Pengakuan Dewan Eksekutif Mahasiswa

13 Agustus 2023

OJK Telisik Kasus Pinjol di UIN Surakarta, Begini Pengakuan Dewan Eksekutif Mahasiswa

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendalami kasus permintaan registrasi pinjaman online dalam kegiatan Festival Budaya UIN Raden Mas Said Surakarta.

Baca Selengkapnya

BEM Unpas Bandung Temukan Peredaran Obat Keras Tramadol di Warung Sekitar Kampus

3 Agustus 2023

BEM Unpas Bandung Temukan Peredaran Obat Keras Tramadol di Warung Sekitar Kampus

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Pasundan atau BEM Unpas Bandung menemukan peredaran obat keras seperti Tramadol Hydrochloride (HCl)

Baca Selengkapnya

8 Penambang Terjebak Tambang Emas di Banyumas, Polisi Periksa 22 Orang

27 Juli 2023

8 Penambang Terjebak Tambang Emas di Banyumas, Polisi Periksa 22 Orang

Delapan penambang masih terjebak di lubang tambang emas tak berizin di Desa Panurendang, Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas sejak Selasa lalu.

Baca Selengkapnya

Menparekraf Sandiaga Berpesan: Semua Harus Ikut Cawe-cawe Mengelola Desa Wisata

11 Juni 2023

Menparekraf Sandiaga Berpesan: Semua Harus Ikut Cawe-cawe Mengelola Desa Wisata

Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan pengelolaan desa wisata, termasuk Desa Wisata Pekunden, Kabupaten Banyumas harus melibatkan berbagai pihak.

Baca Selengkapnya

Fortuner Masuk Rel Kereta di Banyumas, Begini Ceritanya

19 April 2023

Fortuner Masuk Rel Kereta di Banyumas, Begini Ceritanya

Empat penumpang mobil Toyota Fortuner hitam sewaan itu selamat. Sopirnya kabur dan masih buron. Mengapa sopir sengaja masuk rel kereta?

Baca Selengkapnya

Kuliner Khas Kota Purwokerto Cenil hingga Kroco, Pernah Mencicip?

21 Juli 2022

Kuliner Khas Kota Purwokerto Cenil hingga Kroco, Pernah Mencicip?

Berkunjung ke Kota Purwokerto akan kurang lengkap tanpa mencicipi kudapan khas Purwokerto.

Baca Selengkapnya