Begini Sosok Patmi di Mata Peserta Aksi Dipasung Semen

Reporter

Rabu, 22 Maret 2017 07:14 WIB

Seorang petani Kendeng membantu petani lainnya yang mengikuti aksi semen kaki di depan Istana Negara Jakarta. TEMPO/Yohanes Paskalis

TEMPO.CO, Jakarta - Kematian Patmi meninggalkan luka mendalam bagi peserta aksi 'Dipasung Semen' jilid dua. Perempuan, 48 tahun, warga Kendeng, yang menjadi bagian dari aksi itu, meninggal pada Selasa dini hari, 21 Maret 2017, pukul 02.55 di Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta Pusat.

Patmi bersama lebih dari 50 warga Kabupaten Pati dan Rembang, melakukan aksi 'Dipasung Semen' untuk menyampaikan protes kepada pemerintah pusat dan daerah atas pengoperasian pabrik semen milik PT Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah.

Baca: Detik-detik Meninggalnya Patmi, Peserta Dipasung Semen

Koko, salah satu anggota Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) mengungkapkan kesedihannya atas meninggalnya Patmi. "Setelah melakukan aksi hari ke-8 kemarin, saya ingin katakan bahwa kita semua akan mati, cuma kita yang bisa pilih jalan sebelumnya. Mati dalam mencintai ibu pertiwi atau mendurhakai ibu pertiwi," ujar Koko, di kantor Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Selasa, 21 Maret 2017.

Koko menilai Patmi sebagai sosok pejuang yang berani. Ia mengibaratkan Patmi sebagai sebuah padma atau bunga. Ia berharap kematian Patmi justru bisa dijadikan momentum untuk menumbuhkan bunga-bunga yang bermekaran. Selain itu, kepergian Patmi bisa menjadi momen untuk menumbuhkan bunga perlawanan di seluruh nusantara dalam memberantas kezaliman.

Ani, peserta aksi 'Dipasung Semen' lain, mengenang sosok Patmi. Ia menyaksikan bagaimana gigihnya perjuangan Patmi hingga akhirnya dia mengecor kakinya di depan istana. Ani dan Patmi, sama-sama tinggal di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, namun beda kecamatan. Ani tinggal di kecamatan Tambakromo, sementara Patmi tinggal di kecamatan Kayen.

Baca: Patmi, Petani Kendeng Peserta Aksi Dipasung Semen Meninggal

Menurut Ani, Patmi adalah sosok orang turut memperjuangkan kelestarian alam di Gunung Kendeng, Rembang, Jawa Tengah. “Ibu Patmi mulai mencium bau akan berdirinya sebuah pabrik semen. Lalu, secara spontan beliau ikut gerakan itu. Yang mana perjuangan aksi dia ikut, jalan kaki dari Pati-Semarang, dia juga ikut. Lalu, jalan kaki dari Rembang-Semarang, juga ikut. Bahkan, jalan kaki dari Ngerang-Pati pun juga ikut,” ujar Ani sambil terisak.

Sebenarnya Ani berencana mengakhiri perjuangannya setelah peserta aksi ‘Dipasung Semen’ bertemu pihak istana pada Senin kemarin, 20 Maret 2017. Aksi tersebut ternyata akan dilanjutkan oleh sembilan orang, sisanya diminta pulang ke Pati. Namun, Patmi menolak untuk pulang. Ia memilih tetap melanjutkan perjuangan untuk menolak tambang semen di sana.

“Karena begitu gigihnya dia juga tetap akan di sini. Tidak mau pulang katanya. Tapi, saya disuruh tinggalkan dia, Tapi tidak tahu jadinya seperti ini.,” ujar Ani tersedu-sedu.

Baca: Pelaku Aksi Dipasung Semen Meninggal, Ini Kata Dokter

Siti mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemerintah. Ia menilai pemerintah abai dengan keresahan rakyatnya sendiri. Pahadal, kata Siti, ia bersama kawannya telah berjalan kaki dari Pati ke Semarang sebanyak dua kali, lalu jalan kaki dari Ngerang ke Pati sebanyak tiga kali. Setelah itu, perjuangan dilanjutkan dengan pengecoran kaki di Jakarta.

“Kenapa dengan bapak pejabat kita? Padahal saya orang Jawa Tengah, kenapa enggak ada yang jenguk, satu pun tidak ada? Saya sangat sedih. Saya sempat berbincang, kaget waktu permohonan ke MK (Makhamah Konstitusi) ditolak,” ujar Siti.

Menurut Siti, penambangan semen di Gunung Kendeng hanya akan berujung konflik. Pasalnya, sebagian besar masyarakat mengklaim tempat tinggalnya merupakan miliknya pribadi.

“Kalau itu ditambang, yang jadi korbannya rakyat. Itu pasti perang. Tanah rumah itu punya penduduk. Nanti akhirnya perang. Pasti itu. Yang rugi ya rakyat, negara. Tolong dipikir, ini pasti diperangi karena tanah itu milik penduduk seluruhnya,” ujar Siti.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Tahun 2020, PT Semen Baturaja Kempit Pendapatan Rp 1,72 Triliun

1 April 2021

Tahun 2020, PT Semen Baturaja Kempit Pendapatan Rp 1,72 Triliun

PT Semen Baturaja meraup pendapatan Rp1,72 triliun pada 2020 di tengah pelemahan industri semen akibat dampak dari penyebaran COVID-29.

Baca Selengkapnya

Banyak Proyek Ditunda, Konsumsi Semen Nasional Turun 16,3 Persen

18 Agustus 2020

Banyak Proyek Ditunda, Konsumsi Semen Nasional Turun 16,3 Persen

Penundaan berbagai proyek konstruksi oleh pemerintah maupun sektor swasta diduga menjadi faktor utama rendahnya konsumsi semen per Juli 2020.

Baca Selengkapnya

Semen Kupang Curhat Belum Mampu Penuhi Kebutuhan Pasokan di NTT

18 Februari 2020

Semen Kupang Curhat Belum Mampu Penuhi Kebutuhan Pasokan di NTT

Kondisi berbeda disampaikan oleh Direktur Utama Semen Kupang Ery Susanto mengenai bisnis semen di Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

29 Juni 2019

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

Thamrin City di Jakarta Pusat, rupanya bukan hanya tempat pusat belanja atau mal tapi di atas atapnya terdapat kompleks perumahan mewah dua lantai.

Baca Selengkapnya

YLBHI: Polda Metro Jaya Tidak Optimal Proses Kasus Novel Baswedan

24 Desember 2018

YLBHI: Polda Metro Jaya Tidak Optimal Proses Kasus Novel Baswedan

Menurut YLBHI, penyelidik Polda Metro Jaya minim memeriksa orang tak dikenal yang berada di sekitar lokasi penyerangan Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

6 Desember 2018

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

Lurah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Samsul Ma'arif, mengatakan korban crane ambruk bakal memperoleh ganti rugi dari kontraktor.

Baca Selengkapnya

YLBHI Minta Kejaksaan Hapus Aplikasi Pengawas Aliran Kepercayaan

27 November 2018

YLBHI Minta Kejaksaan Hapus Aplikasi Pengawas Aliran Kepercayaan

YLBHI mendesak Kejaksaan Tinggi Jakarta menghapus aplikasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat yang dinamai dengan Smart Pakem.

Baca Selengkapnya

Industri Semen Kelebihan Pasokan 30 Juta Ton

27 Oktober 2018

Industri Semen Kelebihan Pasokan 30 Juta Ton

Kondisi industri semen tanah air tengah menghadapi tantangan.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

Petugas hingga saat ini pun belum bisa memperkirakan berapa jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

Hingga berita ini diturunkan petugas masih mengatasi kebakaran itu dan belum ada laporan tentang korban jiwa.

Baca Selengkapnya