Salahuddin Wahid atau Gus Sholah. TEMPO/Seto wardhana
TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Pondok Pesantren Tebu Ireng Salahuddin Wahid berpesan kepada calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, agar menjaga kebersamaan dan persatuan bangsa dalam pemilihan kepala daerah 2017.
"Kami tidak ingin bangsa ini terpecah hanya gara-gara pilkada," kata Gus Sholah, sapaan akrab Saahuddin, seusai menerima Anies-Sandi di kediamannya di kawasan Pela Mampang, Jakarta Selatan, Senin malam, 20 Maret 2017.
Gus Sholah menyebutkan Anies-Sandi sebagai dua kawan yang sudah lama saling kenal. Anies-Sandi pernah datang dan menginap di Pondok Pesantren Tebu Ireng. Saat ditanya apakah pertemuan malam itu mengindikasikan dukungannya kepada Anies-Sandi, Gus Sholah mengatakan hal itu tidak perlu disampaikan kepada publik. Apalagi calon wakil gubernur, Djarot Saiful Hidayat, pernah datang ke Tebu Ireng.
"Orang sebagian besar juga sudah punya pilihan. Yang belum, yang kemarin memilih pasangan nomor satu. Itu yang diperebutkan," tutur Gus Sholah.
Tentang merebut suara pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, yang pada putaran pertama meraih 17,02 persen, Gus Sholah menilai Anies-Sandi tahu cara meyakinkan pemilih pasangan Agus-Sylvi.
Sementara itu, Anies mengatakan kedatangannya bersama Sandiaga adalah bersilaturahmi dengan Gus Sholah. Pertemuannya dengan Gus Sholah bukan yang pertama kali. "Cuma biasanya tidak diliput media," ujarnya.
Terkait dengan materi yang dibicarakan, Anies mengatakan ada banyak hal. Dia bercerita salah satu pesan Gus Sholah adalah tentang menjaga kebersamaan dan persatuan.
"Kami ingin putaran kedua Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 berlangsung jujur, adil, demokratis, serta menjaga kebersamaan dan persatuan. Itu pesan yang utama dan kami Insya Allah bisa diamanatkan," tuturnya.
Putaran kedua pilkada DKI Jakarta 2017 diikuti dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, yaitu Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.