Detik-detik Kapal Caledonian Tabrak Terumbu Karang Raja Ampat

Reporter

Jumat, 17 Maret 2017 15:07 WIB

Kapal The Caledonian Sky di Raja Ampat. Foto: Stay Raja Ampat

TEMPO.CO, Jakarta - Kandasnya kapal MV Caledonian Sky menyebabkan rusaknya terumbu karang di Raja Ampat, Papua. Kapal pesiar milik operator tur Noble Caledonia itu kandas setelah menyelesaikan perjalanan wisata pada 4 Maret 2017. Tepatnya, dalam perjalanan menuju Bitung, Sulawesi Utara. Akibatnya, minimal delapan genus karang yang hancur dan patah berkeping-keping. Diperkirakan, butuh sepuluh tahun untuk memulihkan kondisi keanekaragaman hayati tersebut.

Kementerian Perhubungan Pemerintah Bahama telah mengirim surat permintaan ke Bahama untuk mengadakan investigasi gabungan atas kapal yang dinakhodai Kapten Keith Michael Taylor itu. (Baca: Terumbu Karang Rusak, Bahama Diminta Investigasi Kapal Caledonian)

“Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah mengirimkan surat kepada Otoritas Maritim Negara Bahama selaku flag state dari kapal tersebut,” ujar Tonny dalam siaran persnya, Kamis 16 Maret 2017.

Berikut detik-detik menjelang kapal Caledonian menabrak terumbu karang Raja Ampat:

3 Maret 2017
Pukul 23.00 WIT: Kapal Caledonian tiba di perairan desa Yenwaupnor Distrik Kecamatan Meosmansar, sebuah daerah konservasi perairan daerah Selat Dampier, Raja Ampat.

4 Maret 2017
Pukul 05.00 WIT: Sebanyak 20 wisatawan penumpang kapal Caledonian melihat burung cendrawasih
Pukul 10.00 WIT: tim Bea Cukai, Imigrasi, karantina dan Syahbandar naik ke kapal, Mereka melakukan pemeriksaan sebelum kapal Caledonian Sky bertolak menuju Bitung, Sulawesi Utara. Wisatawan menikmati tari-tarian di kampung Yenwaupnor.
Pukul 12.00 WIT: wisatawan kembali ke kapal Caledonian
Pukul 12.41 WIT: kapal Caledonian berlayar menuju Bitung dengan kecepatan 9,5 knot lalu mengalami kandas. Kapal yang dinakhodai Kapten Keith Michael Taylor itu merusak terumbu karang pada kedalaman 5 meter di perairan pulau Kn (kampung Yenbuba), Kecamatan Meosmanswar, Selat Dampier, Raja Ampat
Pukul 16.00-17.00 WIT: tim terpadu Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Unit Penyelenggara Pelabuhan Saonek, Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kawasan Perairan, Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat tiba di tempat kejadian perkara. Mereka berkoordinasi dengan kapal tug boat yang berlokasi di Kota Waisai.
Pukul 18.30 WIT: Kapal Tug Boat Audreyob Tanjung Priok tiba di lokasi dan berusaha menarik kapal MV Caledonian Sky, namun tidak berhasil. Kapal Caledonian berusaha keluar tanpa bantuan tug boat.
Pukul 23.15 MV: Caledonian Sky berhasil terlepas dari terumbu karang.

Baca: Terumbu Karang Raja Ampat, Kapal Caledonian Diduga Menyalahi Jalur

5 Maret 2017
Pukul 11.00-14.30 WIT: tim BLUD, UPTD, KKP Raja Ampat melihat kerusakan di terumbu karang, lokasi kandas kapal Caledonian.
Pukul 16.25 WIT: Pengecekan kondisi kapal MV Caledonian Sky dan akhirnya memastikan kapal dalam keadaaan aman. Hasil pemeriksaannya, Caledonian Sky mengalami goresan ringan akibat terkena karang di bagian depan, tengah, dan belakang kapal.
Pukul 21.00 WIT: Terbit Surat Persetujuan Berlayar dengan nomor BB/10/23/I/2017 setelah ada surat kesepakatan antara kapten MV Caledonian Sky dengan pemerintah distrik mengenai kerugian yang muncul dari insiden yang diselesaikan melalui asuransi.

8 dan 9 Maret 2017
Peneliti Universitas Papua, pemerintah Daerah, dan Lembaga Swadaya Masyarakat melakukan survei ulang kerusakan yang terjadi atas terumbu karang di Raja Ampat.

Baca: Terumbu Karang Raja Ampat Ditabrak Kapal, Berapa Kerugiannya?

13 Maret 2017
Tim gabungan pemerintah pusat melakukan cek lapangan ke lokasi kerusakan terumbu karang.

Sumber : Laporan Kronologis dan Upaya Tindak Lanjut Kandasnya Kapal MV Caledonian Sky | marinetraffic.com

MITRA TARIGAN

Berita terkait

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

30 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

4 Maret 2024

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Walhi Beberkan Kerusakan Lingkungan Akibat Hilirisasi Nikel di Maluku Utara: Air Sungai Terkontaminasi hingga..

29 Januari 2024

Walhi Beberkan Kerusakan Lingkungan Akibat Hilirisasi Nikel di Maluku Utara: Air Sungai Terkontaminasi hingga..

Walhi mengungkapkan kerusakan lingkungan yang diakibatkan hilirisasi industri nikel di Maluku Utara.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Industri Nikel Merusak Hutan dan Lingkungan Indonesia

24 Januari 2024

Penelitian Sebut Industri Nikel Merusak Hutan dan Lingkungan Indonesia

Penelitian menyebutkan aktivitas industri nikel di Indonesia menyebabkan kerusakan hutan dan lingkungan secara masif.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Kritik Gibran Glorifikasi Hilirisasi Nikel Jokowi: Faktanya Merusak Lingkungan

23 Januari 2024

Greenpeace Kritik Gibran Glorifikasi Hilirisasi Nikel Jokowi: Faktanya Merusak Lingkungan

Greenpeace mengkritik Gibran yang mengglorifikasi program hilirisasi nikel Presiden Jokowi. Industri ini dinilai banyak merusak lingkungan.

Baca Selengkapnya

Di Debat Cawapres, Mahfud Kutip Surat Ar-Rum Ayat 41 Ingatkan Soal Kerusakan Alam

21 Januari 2024

Di Debat Cawapres, Mahfud Kutip Surat Ar-Rum Ayat 41 Ingatkan Soal Kerusakan Alam

Dalam debat cawapres, calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan kerusakan alam di bumi terjadi karena tingkah laku manusia.

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Bilang Perusahaan Perusak Lingkungan Harus Dihukum Seberat-beratnya

21 Januari 2024

TKN Prabowo-Gibran Bilang Perusahaan Perusak Lingkungan Harus Dihukum Seberat-beratnya

Menurut Budisatrio Djiwandono, Prabowo-Gibran akan memberikan hukuman berat kepada pihak yang merusak alam.

Baca Selengkapnya

Pesona Kali Biru, Sepotong Surga di Tanah Raja Ampat Papua Barat

11 November 2023

Pesona Kali Biru, Sepotong Surga di Tanah Raja Ampat Papua Barat

Disebut Kali Biru karena sungai di tanah Raja Ampat ini memiliki air jernih yang memancarkan warna biru dari dasarnya.

Baca Selengkapnya

Karhutla di Gunung Arjuna Capai 4.000 Hektare, Diduga Ulah Pemburu

8 September 2023

Karhutla di Gunung Arjuna Capai 4.000 Hektare, Diduga Ulah Pemburu

Karhutla di Gunung Arjuna dan sekitarnya pertama kali terpantau muncul di kawasan Bukit Budug Asu, pada Sabtu, 26 Agustus lalu.

Baca Selengkapnya

Walhi Sebut Pidato Kenegaraan Jokowi Dorong Kerusakan Lingkungan

17 Agustus 2023

Walhi Sebut Pidato Kenegaraan Jokowi Dorong Kerusakan Lingkungan

Aulia menilai pidato Presiden Jokowi sangat mencerminkan keberpihakan pemerintah terhadap padat modal.

Baca Selengkapnya