TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia atau PP KAMMI mendesak KPK untuk mengusut tuntas kasus e-KTP. Sebab, kasus ini menyeret banyak nama pemangku jabatan penting.
"Jangan sampai ini hanya sebatas festivalisasi saja," kata Ketua umum PP KAMMI Kartika Nur Rakhman dalam keterangan tretulisnya, Rabu, 15 Maret 2017.
Baca juga:
Menteri Tjahjo Akui Presiden Marah Soal Kasus E-KTP
KPK Tengah Usut Kasus Lebih Besar dari E-KTP, Agus: Duit Besar
Kartika mengatakan, KPK harus tegas dan berani mengungkap sejumlah nama yang disebut terlibat dalam mega korupsi ini tanpa pandang bulu. Apalagi nama-nama tersebut saat ini ada yang tengah menjabat sebagai anggota legislatif dan eksekutif, termasuk kepala daerah.
Sementara itu, Ketua Departemen Advokasi Kebijakan Publik Bayu Anggara menyatakan kasus ini menimbulkan kekecewaan dari kalangan masyarakat. Sebab, sejak awal proses pengurusan e-KTP ini dinilai rumit bagi masyarakat.
Selain harus mengurus ulang hingga menunggu berbulan-bulan hingga KTP-nya selesai. "Ada pula yang belum jadi hingga saat ini, ternyata ada uang negara yang dirampok dalam kebijakan e-KTP ini," kata Bayu.
INGE KLARA SAFITRI
Video Terkait:
Brebes Kekurangan 150.000 Blangko KTP Elektronik
Kasus E-KTP: BEM SI Beri Dukungan ke KPK Usut Tuntas Korupsi E-KTP
Berita terkait
KPK Masih Kumpulkan Alat Bukti Baru untuk Kembali Tetapkan Eks Wamenkumham Eddy Hiariej sebagai Tersangka
7 menit lalu
Johanis Tanak mengatakan dalam penyidikan baru tersebut KPK akan mencari bukti untuk penetapan tersangka.
Baca SelengkapnyaKepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK Miliki Aset Hingga Rp60 Miliar, Segini Harta Kekayaannya di LHKPN
1 jam lalu
Dilansir dari laman e-LHKPN milik KPK, Kepala Bea Cukai Puwakarta itu terakhir melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2022.
Baca SelengkapnyaTahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit
10 jam lalu
KPK akhirnya menahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor setelah dua kali mangkir dari pemeriksaan. Tidak dilakukan jemput paksa.
Baca SelengkapnyaKPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus
12 jam lalu
KPK mengakui OTT kasus pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo, awalnya tak sempurna.
Baca SelengkapnyaRespons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus
15 jam lalu
KPK buka suara soal kabar ayah Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Kiai Agoes Ali Masyhuri, sebagai makelar kasus Hakim Agung Gazalba Saleh.
Baca SelengkapnyaKPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar
15 jam lalu
Motif korupsi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor bermula dari adanya aturan yang dibuat sebagai dasar pencairan dana insentif pajak daerah bagi pegawai BPPD.
Baca SelengkapnyaKPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD
17 jam lalu
KPK resmi menahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus pemotongan insentif ASN BPPD
Baca SelengkapnyaKorupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati
18 jam lalu
KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas
Baca SelengkapnyaDirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif
18 jam lalu
KPK memeriksa Direktur Utama PT Taspen Antonius N. S. Kosasih dalam kasus dugaan korupsi kegiatan investasi fiktif perusahaan pelat merah itu.
Baca SelengkapnyaJaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem
20 jam lalu
KPK membuka peluang menghadirkan Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni sebagai saksi dalam persidangan dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Baca Selengkapnya