Wapres JK: TBC Erat Kaitannya dengan Kemiskinan  

Reporter

Rabu, 15 Maret 2017 16:57 WIB

TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan tuberkulosis erat kaitannya dengan kemiskinan. Di negara dengan tingkat kemiskinan yang tinggi, kejadian TBC juga biasanya relatif lebih tinggi dibanding di negara lainnya.

”TBC adalah penyakit menular yang tentu, karena kita negara yang tingkat kemiskinannya masih lebih tinggi dibanding banyak negara, otomatis faktor ini sangat mempengaruhi,” kata Kalla, Rabu, 15 Maret 2017, di Istana Wakil Presiden, Jakarta. Kalla mengatakan hal ini saat acara peluncuran kemitraan dalam penanggulangan TBC di Indonesia.

Menurut Kalla, kemiskinan selalu berdampingan dengan rendahnya tingkat pendidikan dan kebiasaan yang kurang bersih. Hal ini dimungkinkan terjadi karena rumah masyarakat miskin relatif kecil di kawasan kumuh dan selokan kotor. Kondisi ini membuat penyakit menular mudah terjadi di antara warga. Karena itulah, masyarakat dituntut untuk mengubah kebiasaan menjadi lebih baik. “Peranan kita semua untuk memperbaiki lingkungan,” kata Kalla.

Baca: Ahok Minta Masyarakat Dorong Penderita TBC untuk Sembuh

Saat ini, Indonesia menempati urutan kedua di dunia untuk kasus TBC. Urutan pertama ditempati India. Kalla mengatakan, kalau jumlah penduduk Indonesia sama dengan India, bisa jadi Indonesia menempati posisi pertama kasus TBC. Sebab, kasus TBC memang sangat banyak di Indonesia, meskipun berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menanggulanginya. Hal ini terjadi karena penyakit menular dipengaruhi empat faktor.

Faktor pertama, kata Kalla, pengaruh genetik. Kedua, lingkungan. Ketiga, kebiasaan, misalnya kebiasaan hidup bersih, merokok, malas berolahraga, dan kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik lainnya. Dan keempat adalah rumah sakit. “Jadi sebetulnya faktor rumah sakit itu adalah terakhir dalam upaya kita untuk mengatasi penyakit apapun, termasuk tadi TBC ini,” ujarnya.

Karena itulah, Kalla mengatakan, dibutuhkan kampanye berbagai pihak, dari kepala daerah hingga tingkat rukun tetangga, agar masyarakat mempunyai kebiasaan baik, contohnya memelihara selokan agar tetap berfungsi dengan baik. “Ini pasti berhubungan satu sama lain. Lingkungan yang jelek menyebabkan banjir, banjir bisa menimbulkan lagi demam berdarah, demam berdarah menimbulkan malaria, macam-macam sebenarnya penyakit itu berasal dari lingkungan yang kurang baik,” kata Kalla.

AMIRULLAH SUHADA



Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

7 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

8 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

10 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

11 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

22 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

22 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

22 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

23 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

23 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

28 hari lalu

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.

Baca Selengkapnya