Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, saat menggelar pasar murah di pelataran kantor Kemenkop UKM, Kuningan, Jakarta, 22 Juni 2016. TEMPO/Diko Oktara
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah AAGN Puspayoga menegaskan pihaknya akan hadir dalam pengembangan koperasi serta usaha kecil dan menengah (UKM) di kawasan pariwisata Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Pengembangan itu berupa pelatihan pembiayaan dan pemasaran produk UKM.
“Dilatih tanpa pembiayaan akan sia-sia. Begitu juga pembiayaan tanpa pelatihan, tak akan menghasilkan apa-apa,” ujar Puspayoga dalam keterangan tertulisnya, Senin, 13 Maret 2017.
Puspayoga mengatakan, jika pariwisata di satu wilayah berkembang, secara otomatis kinerja UKM akan meningkat dan menghasilkan koperasi yang bagus.
Pelatihan dan manajemen wisata yang baik, seperti membangun kuliner dan ekonomi kreatif, juga harus dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan.
Selain memberikan pelatihan, dia berujar, akan memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar Mandalika agar bisa menerima dampak yang terjadi dari pengembangan pariwisata.
Menurut Puspayoga, dampak positif yang diperoleh di antaranya berkembangnya ekonomi masyarakat, menurunnya tingkat pengangguran, dan peningkatan kesejahteraan.
Sedangkan dampak negatifnya adalah masuknya budaya luar serta peredaran narkoba. “Ini yang harus kita beri pemahaman agar bisa mengantisipasi ekses negatif,” katanya.
Puspayoga melanjutkan, salah satu tugas kementeriannya adalah meningkatkan rasio kewirausahaan di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rasio kewirausahaan saat ini meningkat dari 1,65 persen menjadi 3,31 persen atau melampaui target nasional sebesar 2 persen. “Hal itu harus dijadikan sebagai penambah semangat untuk menambah jumlah wirausaha di Indonesia.”
Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan
27 Februari 2024
Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan
Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.
Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026
14 Juli 2023
Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026
Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.