Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar menujukan foto para tersangka teroris beserta barang bukti aksi terorisme yang terjadi di beberapa tempat seperti, Ciputat, Tangerang, Banyumas, dan Rempoa, di Mabes Polri, Jakarta (03/01). TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian RI Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan kekuatan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur semakin lemah. "Tapi kami tidak boleh menganggap remeh," ucapnya di kantornya, Jakarta Selatan, Senin, 13 Maret 2017.
Menurut Boy, anggota kelompok pimpinan Santoso alias Abu Wardah itu masih dicari. "Dalam hal ini tetap kami harus waspada. Kami harus tetap memburu sisa-sisa yang ada agar tidak membangun kekuatan yang baru," ujarnya.
Santoso dan anggotanya, Mukhtar, tewas dalam kontak senjata antara Satuan Tugas Operasi Tinombala 2016 dan kelompok bersenjata pada Senin, 18 Juli 2016. Sedangkan 19 lain waktu itu masih diburu. Kini tersisa sembilan orang.
Menurut catatan kepolisian, sembilan anggota kelompok Santoso yang tersisa bersembunyi di Poso, Sulawesi Tengah. Mereka adalah Ali Ahmad alias Ali Kalora, Firdaus alias Daus alias Barok Rangga, Kholid, Askar alias Jaid, Basir, Abu Alim, Qatar alias Farel, Moh. Faizal, dan Nae alias Galuh.