Maraknya Sampah Laut, Batam Ingin Tambahan Kapal Angkut Limbah

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 12 Maret 2017 13:18 WIB

Surfer asal Indonesia, Dede Surinaya berselancar di laut yang banyak sampah di sebuah pantai di Pulau Jawa. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Batam -Kota Batam membutuhkan kapal pengangkut sampah di laut, untuk menyisir berbagai macam limbah yang mengapung dan tersangkut di perairan kota kepulauan itu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam Dendi Purnomo di Batam, Ahad, 12 Maret 2017 menyatakan saat ini pemerintah baru memiliki dua kapal kayu pengangkut sampah di sekitar Perairan Tanjungpinggir dan Perairan Bengkong, padahal sampah bertebaran nyaris di penjuru pulau berbentuk kepala jengking itu.

"Laut kita banyak sampah, terutama di kawasan pesisir yang ada pemukiman," kata dia.
Baca : KLHK Segera Terbitkan Aturan Pembatasan Sampah Plastik

Dinas Lingkungan Hidup telah mengusulkan pengadaan kapal kayu pancung pengangkut sampah pada APBD 2018. "Kami usulkan setiap kecamatan ada kapal pancung," kata Dendi seraya berharap pengajuan itu disetujui.

Sampah yang bertebaran di laut, kata dia, kebanyakan berasal dari sampah rumah tangga yang dibuang ke laut. Sebagian lainnya merupakan kiriman dari kapal yang labuh jangkar di tengah laut dan daerah lain dan terbawa arus laut ke pantai-pantai dan pinggir laut.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah ke laut, melainkan mengumpulkannya ke suatu lokasi, agar bisa dikelola pemerintah dan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir.

Sementara itu, pelataran pulau tujuan wisata, Pulau Belakangpadang Kota Batam Kepulauan Riau, dipenuhi sampah, mulai dari bibir pelantar di pelabuhan hingga ke sekitar pasar rakyat dan lapangan Lang Lang Laut.

Seorang pengunjung, Margareta menyayangkan tumpukan sampah di pulau yang menjadi tujuan pariwisata lokal dan internasional itu.
Simak juga : Begini Cara Menteri Luhut Kurangi Sampah Plastik di Laut

"Sampah seolah-olah menyambut pengunjung yang baru tiba di pulau. Kesan penyambutan sangat negatif," kata Margareta.

Sekretaris Camat Belakangpadang, Wagiman mengakui kesulitan mengangkut sampah berserakan di pinggir pulau yang berseberangan dengan negara Singapura itu. "Kami tidak ada kapal untuk menyisir sampah. Kapal yang ada rusak," kata Wagiman.

Sampah, yang umumnya sampah plastik terlihat menumpuk hingga membentuk gundukan bersama kayu-kayu lapuk di ujung pasar. Tumpukan bahkan terlihat saat air pasang.

ANTARA

Berita terkait

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

41 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

24 Januari 2024

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

Layanan Kehutanan Amerika berencana mengadopsi skema hutan sosial dari Kalimantan Tengah untuk pengendalian kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

17 Januari 2024

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

KontraS meminta PN Cibinong menolak gugatan perusahaan pembakar hutan PT JJP terhadap Guru Besar IPB, Bambang Hero Saharjo.

Baca Selengkapnya

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

14 Januari 2024

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

KLHK menyatakan Indonesia terus menunjukkan komitmen dalam upaya pengendalian perubahan iklim global dengan tetap menjaga kepentingan bangsa.

Baca Selengkapnya

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

13 Desember 2023

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

KLHK memandang ACCC sebagai bentuk komitmen tegas Asia Tenggara untuk mengambil tindakan dalam mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

26 November 2023

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

10 November 2023

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan dua alasan pembangunan pabrik gula di Papua.

Baca Selengkapnya

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya