Perusahaan Rokok Sponsori Film Galih dan Ratna, Pemuda Ini Protes

Sabtu, 11 Maret 2017 17:30 WIB

Stella Lee, aktris film Galih dan Ratna (Instagram.com)

TEMPO.CO, Yogyakart - Seorang pelajar membuat surat terbuka untuk perusahaan rokok yang mensponsori film Galih & Ratna. Renaldo Pratama, pemuda asal Sawahlunto, Sumatera Barat yang sedang kuliah di Yogyakarta itu menulis suratnya dengan judul “Surat Terbuka kepada PT Gudang Garam Tbk: Stop Mensponsori Film Nasional dan Menjadikan Anak Muda sebagai Target.”

“Kebetulan kemarin kami melihat ada pelanggaran, bahwa Generation G mensponsori promosi dari Galih dan Ratna yang filmnya untuk untuk klasifikasi remaja (R13+),” ujar Renaldo melalui pesan WhatsApp kepada Tempo, Sabtu, 11 Maret 2017.

Berita terkait:
Rokok Dipandang Sebagai Jalan Tol Remaja Menuju Narkoba
Jumlah Perokok Anak di Indonesia Kian Meningkat


Surat tertanggal 8 Maret 2017 itu dia tulis di laman http://www.fctcuntukindonesia.org dan disebarkan ke media sosial. Menurut Renaldo, promosi film Galih & Ratna secara gencar dilakukan di televisi, papan reklame, media sosial, dan di beberapa bioskop. Dia menyesalkan keterlibatan perusahaan rokok PT. Gudang Garam Tbk dalam promosi film itu. “Karena film Galih & Ratna adalah film yang ditujukan bagi remaja dengan klasifikasi R 13+,” ujarnya dalam surat itu.

Sepintas, kata dia, tayangan promosi film Galih & Ratna ini tampak seperti promo film biasa. Namun bila diamati, dalam promosi film itu terpampang tulisan Generation-G, slogan dari merek rokok GG Mild produksi Gudang Garam. “Keterlibatan perusahaan rokok PT. Gudang Garam Tbk dalam promosi film tersebut patut diduga bertujuan untuk membangun citra positif produk rokok di kalangan remaja yang menjadi target film tersebut. Sehingga rokok seolah-olah terlihat normal dan tidak berbahaya.”

Lihat juga: Gara-gara Rokok, Klaim BPJS Kesehatan Membengkak

Ada tiga poin pernyataan Renaldo dalam surat itu. Pertama, dia yang mewakili 20 Pembaharu Muda di seluruh Indonesia menolak dijadikan target perusahaan rokok melalui berbagai iklan, promosi, dan sponsor rokok baik langsung maupun tidak langsung.

Kedua, Renaldo memprotes PT Gudang Garam Tbk sebagai produsen rokok GG Mild dan menyerukan agar Gudang Garam menghentikan penayangan promosi film Galih & Ratna di seluruh stasiun televisi, papan reklame, media sosial, dan media promosi lainnya. Terakhir, dia menyatakan menolak keterlibatan perusahaan rokok dalam promosi dan sponsor film nasional yang ditujukan untuk remaja, baik langsung atau pun tidak langsung.

Renaldo menjelaskan Pembaharu Muda adalah sekumpulan 20 anak muda dari 17 kota di Indonesia yang bergerak di 102 komunitas, organisasi, sekolah, dan kampus untuk membangun kesadaran kritis tentang bahaya rokok. Mereka juga mendukung Indonesia mengaksesi (ikut terikat dan memiliki status yg sama dengan negara yg ikut dalam konvensi) Framework Convention on Tobacco Control (Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau) WHO. Sampai saat ini, Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Pasifik yang belum mengaksesi FCTC WHO.

Simak pula: Masyarakat Sipil Menolak Iklan Rokok di Televisi

Padahal, FCTC merupakan salah satu regulasi pengendalian tembakau yang telah diaksesi oleh produsen tembakau terbesar dunia seperti Cina, Brazil, dan India. Selain itu, FCTC dinilai sesuai dengan Nawacita Presiden Joko Widodo, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) 2016-2030 PBB yang menjadi kelanjutan dan pengganti Millenium Development Goals (Tujuan Pembangunan Milenium).

Salah satu negara ASEAN yang berhasil menerapkan FCTC yaitu Thailand. Negeri Gajah Putih itu mengaksesi FCTC pada 2004. Setelah aksesi FCTC, prevalensi perokok menurun dari 32 persen pada 2001 menjadi 20,5 persen pada 2013. Namun, konsumsi tembakau Thailand masih stabil bahkan meningkat dari 1.727 juta bungkus pada 2001 menjadi 1.790 juta bungkus pada 2009 karena pertambahan penduduk.

Baca: Sekolah di Lima Kota Menolak Menjadi Sasaran Industri Rokok

Film Galih & Ratna mulai tayang di bioskop pada Kamis, 9 Maret 2017. Film yang disutradarai Lucky Kuswandi ini dibintangi oleh Refal Hady yang berperan sebagai Galih serta Sheryl Sheinafia sebagai Ratna.

Tempo belum berhasil mendapatkan tanggapan dari PT. Gudang Garam. Tempo juga mengirimkan pertanyaan kepada produser Galih & Ratna melalui email. Salah satu produser Galih & Ratna, Sendi Sugiharto, menjanjikan pihaknya akan segera membalas email itu seusai acara roadshow mereka yang sedang berlangsung saat berita ini ditulis.

REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

3 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

6 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

11 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

11 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

12 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

15 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

26 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

26 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

29 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

30 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya