Dana Frankfurt Book Fair, Anies Baswedan Dilaporkan ke KPK  

Reporter

Jumat, 10 Maret 2017 17:59 WIB

Anies Baswedan menyapa masyarakat dengan menunjukkan 3 jarinya pada kampanye putaran kedua di RW 06 Grogol Utara, Jakarta Selatan, 9 Maret 2017. Dalam pertemuan ini dihadiri sejumlah tokoh RW setempat. Tempo/Febri Husen/Magang

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, dilaporkan Government Against Corruption dan Discrimination (GACD) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan penyelewengan dana Frankfurt Book Fair 2015. Juru bicara KPK, Febri Diansyah, mengatakan akan menindaklanjuti laporan yang dibuat Direktur Eksekutif GACD Andar Mangatas Situmorang tersebut.

“Kami telaah dan kami lihat apa ada indikasi tindak pidana korupsi atau tidak,” kata Febri di KPK, Jumat, 10 Maret 2017.

Baca juga: Anies: Saya Bukan Menantang Ahok, tapi Berikhtiar Ganti Petahana

Kemarin, Kamis, 9 Maret 2017, KPK menerima laporan dari Andar. Dalam tanda bukti penerimaan laporan, Anies dilaporkan diduga tersangkut korupsi pembiayaan proyek Frankfurt Book Fair 2015.

Frankfurt Book Fair 2015, yang berlangsung pada 14-18 Oktober 2015, menghabiskan dana Rp 146 miliar. Saat itu, posisi Anies sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam laporannya, Andar melampirkan satu dokumen kronologis laporan dugaan tindak pidana korupsi, yang diduga dilakukan Anies saat menjabat.

Febri memastikan laporan terhadap Anies akan diperlakukan sama dengan laporan-laporan lain yang masuk. Sebab, KPK tidak boleh menolak semua laporan masuk. Namun tidak semua laporan yang masuk merupakan tindak pidana korupsi. Bisa jadi laporan tentang tindak pidana korupsi, tapi bukan kewenangan KPK.

Simak pula: Kata Goenawan Mohamad : Frankfurt Book Fair Proyek Sekali Seumur Hidup

“Karena ini (laporan terhadap Anies) fase awal sebenarnya dari laporan masyarakat,” ujar Febri. Ia mengatakan butuh waktu untuk menelaah lebih lanjut. Dia melanjutkan, tidak ada batasan waktu untuk menentukan setiap laporan masuk kategori tindak pidana korupsi.

Sebab, kata Febri, banyak laporan yang diterima mengandung informasi variatif. Namun ia menjamin semua laporan yang masuk akan ditelaah lebih dulu.

Saat dikonfirmasi terkait dengan laporan tersebut, Anies enggan berkomentar banyak. "Sebenarnya lebih baik yang jelasin, yang lapor, ya," ujar Anies di kawasan Jakarta Selatan, Jumat, 10 Maret 2017.

Lihat juga: Kubu Ahok Bertemu KPU, Anies Diminta Buat Laporan Pelanggaran

Anies mengaku tidak tahu dia dilaporkan ke KPK terkait dengan kasus apa. "Hari gini, gitu, ya. Mau pilkada muncul laporan-laporan yang macam-macam, ya, Sandi (Sandiaga Uno). Biar deh yang menjelaskan yang lapor," kata calon Gubernur DKI Jakarta itu.

Menurut Anies, laporan tersebut hanya sekedar "lucu-lucuan" selama pilkada berlangsung. "Selalu ada yang meriah-meriah begini. Jadi harap sabar, ini ujian," ujarnya.

DANANG FIRMANTO | AMMY HETHARIA

Berita terkait

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

11 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

11 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

13 jam lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

13 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

14 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

17 jam lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

17 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

20 jam lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

21 jam lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

22 jam lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya