Angkot Mogok Tiga Hari, Kapolres Malang Ikut Angkut Penumpang

Reporter

Rabu, 8 Maret 2017 17:51 WIB

Sejumlah supir angkutan umum dan taksi yang tergabung dalam Asosiasi Pemilik dan supir Angkot menggelar aksi mogok dan unjuk rasa di gedung DPRD Sulsel di Makassar, 6 Februari 2017. Mereka juga menolak kenaikan tarif administrasi kendaraan serta angkutan umum liar yang beroperasi di Makassar. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Malang Kota Ajun Komisaris Besar Decky Handorsono turun tangan mengemudikan kendaraan patroli polisi untuk mengangkut para penumpang. Hal itu dilakukan setelah tiga hari angkutan umum Kota Malang mogok selama tiga hari.

Berada di balik kemudi, Decky tak segan menyapa dan mengantar penumpang dari stasiun Kota Baru ke terminal Landungsari. "Saya ingin memberi contoh, tak hanya memerintah," kata Decky kepada para jurnalis, Rabu, 8 Maret 2017.

Decky bolak-balik mengemudikan kendaraan patroli polisi mengangkut penumpang hingga tak ada lagi yang telantar. Dia mengaku kasihan terhadap para pelajar, mahasiswa dan pegawai yang terlambat akibat aksi pengemudi angkutan kota.

Decky mengimbau agar aksi mogok angkutan umum dihentikan lantaran banyak yang dirugikan. Ia berharap ada solusi atas protes pengemudi angkutan umum dan taksi atas ojek dan jasa taksi berbasis aplikasi.

Polisi mengerahkan sejumlah kendaraan operasional mulai bus, truk, mobil bak terbuka dan sepeda motor untuk mengangkut penumpang. Bahkan sejumlah anggota polisi yang memiliki kendaraan juga mengangkut para penumpang yang terlantar.

Sebuah komunitas di Malang juga mengerahkan kelompok masyarakat yang peduli untuk menjadi relawan. Mereka menyediakan mobil, dan sepeda motor untuk mengangkut penumpang secara gratis. Aksi ini dilakukan mulai pagi dan sore hari terutama saat penumpang menumpuk.

"Kasihan banyak penumpang yang terlantar," kata salah seorang relawan, Wahyudi. Dia rela mengantar penumpang pelajar sembari berangkat kerja menuju tempat kerja di kawasan Dinoyo, Kota Malang.

Pengemudi angkutan umum dan taksi di Kota Malang mengaku pendapatan turun drastis sejak ojek dan taksi berbasis aplikasi beroperasi sejak tujuh bulan terakhir. Ketua paguyuban jalur AL, Mukhid mengatakan rata-rata setiap hari pengemudi mengantongi penghasilan sekitar Rp 60 ribu-Rp 80 ribu.

Dengan setoran Rp 80 ribu, sekarang penghasilan sopir hanya Rp 20 ribu. "Kadang tak ada penghasilan sama sekali," katanya.

Untuk itu, para sopir menuntut agar operasional seluruh angkutan dan ojek aplikasi dihentikan. Para pengemudi angkutan dan taksi mengaku sering terlibat bentrok fisik gara-gara berebut penumpang. Bahkan, aksi kekerasan fisik menyebabkan kaca angkutan umum rusak.

Total sebanyak 3.500 unit angkutan terdiri dari 21 jalur dan 400 taksi mengikuti aksi mogok. Mereka mengklaim telah berbadan hukum dan memiliki ijin trayek.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

15 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

30 hari lalu

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

Apa saja makanan khas Kota Malang yang patut untuk dicoba?

Baca Selengkapnya

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

30 hari lalu

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

Seperti kebanyakan kota di Indonesia, Kota Malang mengalami pertumbuhan dan perkembangan setelah kedatangan pemerintah kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

27 Februari 2024

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang, Jawa Timur, akan mengirim 18 siswa mengikuti Istanbul Youth Summit (IYS) 2024.

Baca Selengkapnya

Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

14 Februari 2024

Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

Sejumlah TPS di Kota Malang kekurangan surat suara untuk Pilpres 2024. Proses pemungutan suara pun dihentikan.

Baca Selengkapnya

Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

1 Februari 2024

Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

Jawa Timur memang jagonya dalam pengembangan desa wisata, berikut 5 desa wisata yang wajib Anda cantumkan dalam daftar perjalanan Anda.

Baca Selengkapnya

7 Tempat Wisata Di Malang yang Murah Meriah dan Seru untuk Dikunjungi

28 Agustus 2023

7 Tempat Wisata Di Malang yang Murah Meriah dan Seru untuk Dikunjungi

Berikut ini tempat wisata di Malang yang murah dan menarik untuk dikunjungi

Baca Selengkapnya

Kisah Awal Klub Sepak Bola Arema FC

12 Agustus 2023

Kisah Awal Klub Sepak Bola Arema FC

Tak terasa Arema sudah berusia 36 tahun sejak didirikan 11 Agustus 1987. Ini sejarah singkat Arema FC yang lahir untuk menyatukan arek-arek Malang

Baca Selengkapnya

Wali Kota Malang ke Beijing, Ajak Pengusaha China Kembangkan 'Silicon Valley'

11 Juni 2023

Wali Kota Malang ke Beijing, Ajak Pengusaha China Kembangkan 'Silicon Valley'

Wali Kota Sutiaji mengajak pengusaha dan akademisi China untuk bersama-sama mewujudkan 'Silicon Valley' di Malang.

Baca Selengkapnya

10 Rekomendasi Hotel Murah di Malang dan Batu untuk Liburan Terjangkau

20 April 2023

10 Rekomendasi Hotel Murah di Malang dan Batu untuk Liburan Terjangkau

Kota Malang hingga Batu memiliki sejumlah hotel dengan harga terjangkau yang cocok jika ingin liburan dengan budget terbatas.

Baca Selengkapnya