Hari Perempuan: Perempuan Jadi Korban Kekerasan dalam Pacaran

Reporter

Rabu, 8 Maret 2017 16:55 WIB

Masa yang tergabung dalam Komite Perjuangan Perempuan (KPP) Yogyakarta melakukan aksi long march sembari menyuarakan tuntutan saat memperingati hari perempuan internasional di sepanjang Jalan Malioboro, Yogyakarta, 8 Maret 2017. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Semarang - Legal Resources Center untuk Keadilan Jender dan Hak Asasi Manusia (LRC-KJHAM) Semarang, menyebutkan kasus kekerasan terhadap perempuan saat pacaran mendominasi di ibu kota provinsi Jawa Tengah. Dalam kurun dua bula, Januari hingga Februari 2017, LRC-KJHAM mencatat terdapat 58 kasus, tertinggi kasus kekerasan dalam pacaran.

Baca juga: Ini Alasan Hari Perempuan Internasional Perlu Diperingati

“Kekerasan dalam pacaran (KdP) menjadi kasus tertinggi yaitu 19 kasus,” kata Divisi Inventarisir dan dokumentasi, LRC-KJHAM Semarang, Citra Ayu Kurniawati, Selasa 8 Maret 2017.

Ia menjelaskan kasus kekerasan saat pacaran itu mengalahkan kasus kekerasan dalam Rumah Tangga (KdRT) yang mencapai 14 kasus. “Sedangkan perkosaan 12 kasus, Perbudakan Seksual 7 kasus buruh Migran 2 kasus,” kata Citra menambahkan.

Selain itu juga terdapat kasus prostitusi dan pelecehan seksual terhadap perempuan masing-masing dua kasus. Menurut Citra kekerasan seksual masih mendominasi kasus yang ditangani lembaganya selama ini dengan jumlah 72,32 persen atau 64 perempuan, kemudian kekerasan fisik 14,69 persen dan Psikis 9,04 persen.

Citra menyebutkan, tingginya kekerasan saat pacaran di Kota Semarang membuktikan situasi kekerasan yang dialami perempuan sebagai korban tidak sebanding dengan perlindungan hukum yang ada di Indonesia. Menurut dia, perempuan korban kekerasan masih mengalami banyak hambatan dan tantangan dalam mendapatkan hak-haknya termasuk saat proses pacaran.

Baca Juga: Hari Perempuan di Yogya Usung Soal Konflik Tanah

Selain itu yang paling rawan saat ini adalah tidak adanya undang-undang khusus yang melindungi perempuan korban kekerasan seksual. Padahal, menurut dia kekerasan di Kota Semarang yang masih menunjukkan tingginya kekerasan seksual terhadap perempuan membuktikan korban kekerasan seksual membutuhkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat.

Roudlatul Maunah, aktivis Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Azasi Manusia Indonesia (PBHI) Jateng, yang biasa menangani kasus kekerasan anak dan perempuan, menyatakan tingginya kasus kekerasan saat pacaran membuktkan masih banyak korban yang belum sadar dirinya dilindungi secara hukum.

“Padahal korban banyak mahasiswi, seharusnya memahami hak karena tingkat pendidikan lebih layak,” kata Roudlatul.

Pendapat yang ia sampaikan itu terkait dengan sejumlah kasus yang ia tangani, terdapat mahasiswi yang selalu dipukuli oleh kekasihnya. Tak jarang korban terganggu melaksanakan kuliah, selain itu juga tertekan sehingga sulit menjalani dunia akademik.

Lihat juga: Cara Tempo Memperingati Hari Perempuan Internasional

“Ironisnya mereka tak berani mengadu dan melapor, karena kasus yang ada yang mengadukan justru rekan sesama perempuan satu kos,” katanya.
EDI FAISOL

Berita terkait

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

7 hari lalu

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan aktivis pro demokrasi, Tumbu Saraswati, wafat di ICU RS Fatmawati Jakarta pada Kamis

Baca Selengkapnya

Beredar Video Seorang Suami Diduga Sekap Istri di Kandang Sapi, Komnas Perempuan Bilang Begini

42 hari lalu

Beredar Video Seorang Suami Diduga Sekap Istri di Kandang Sapi, Komnas Perempuan Bilang Begini

Beredar video yang memperlihatkan seorang istri diduga disekap di kandang sapi oleh suaminya di Jember, Jawa Timur. Komnas Perempuan buka suara.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Perempuan Punya Support System yang Baik di Keluarga

50 hari lalu

Pentingnya Perempuan Punya Support System yang Baik di Keluarga

Perempuan bisa berkarya dan berdaya. Walau begitu, beberapa di antaranya membutuhkan support system saat menghadapi beragam tantangan.

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Perkuat Peran Perempuan dalam Ekonomi Keluarga

54 hari lalu

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Perkuat Peran Perempuan dalam Ekonomi Keluarga

Pentingnya mematahkan stigma dan mendukung pengusaha perempuan untuk berdaya di momen Hari Perempuan Internasional ini.

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional, Ini 5 Hambatan Perempuan Berolahraga Versi Asics

54 hari lalu

Hari Perempuan Internasional, Ini 5 Hambatan Perempuan Berolahraga Versi Asics

Dalam menyambut Hari Perempuan Internasional 2024, ASICS merilis riset soal berbagai hambatan perempuan berolahraga. Responden berasal dari 40 negara.

Baca Selengkapnya

Usman and The Blackstones Rilis Lagu Perempuan Gembala yang Tergusur Proyek Mandalika

54 hari lalu

Usman and The Blackstones Rilis Lagu Perempuan Gembala yang Tergusur Proyek Mandalika

Proses pengerjaan lagu baru Usman and The Blackstones ini berlangsung setahun lantaran mengalami perombakan beberapa kali.

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

55 hari lalu

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

Perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan. Ada berbagai peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional, Intip Kisah Vanda Monica yang Dapat Cuan dari Bisnis Alat Pancing

55 hari lalu

Hari Perempuan Internasional, Intip Kisah Vanda Monica yang Dapat Cuan dari Bisnis Alat Pancing

Rayakan Hari Perempuan Internasional 2024, simak kisah salah satu pengusaha alat pancing yang berhasil mendapat cuan dari bisnisnya.

Baca Selengkapnya

Sederet Acara Peringati Hari Perempuan Internasional 2024 di Bangkok

55 hari lalu

Sederet Acara Peringati Hari Perempuan Internasional 2024 di Bangkok

Bangkok merayakan Hari Perempuan Internasional 2024 dengan beragam acara, menampilkan bakat dan prestasi wanita dalam berbagai bidang.

Baca Selengkapnya

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

55 hari lalu

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM sebut mengusung tema "Mari Kak Rebut Kembali!"

Baca Selengkapnya