Kunjungan Raja Salman Diperkirakan Tambah Resto Arab di Bali

Reporter

Selasa, 7 Maret 2017 12:00 WIB

Pangeran Fahd Bin Faisal Al Saud saat berwisata ke Pulau Bali ketika merayakan Tahun Baru 2017. Instagram.com

TEMPO.CO, Denpasar - Lawatan rombongan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Bali dipastikan akan meningkatkan minat kunjungan turis Timur Tengah. Selain itu kebutuhan untuk menyediakan restoran Timur Tengah juga akan meningkat.

"Saya yakin naluri pengusaha pasti akan mengikuti. Potensi (restoran Timur Tengah) akan seperti yang lain contohnya India dan Korea," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, kemarin Senin, 6 Maret 2017.

Baca:
Raja Salman di Bali, Gubernur: Jangan Terlalu Ketat
Lawatan Raja Salman, RI-Arab Saudi Jalin Kerja Sama Intelijen Atasi Terorisme
Istana Bantah Iriana Jokowi Terima Kalung dari Raja Salman


Pria yang akrab disapa Cok Ace itu menjelaskan saat ini di Bali belum banyak restoran Timur Tengah. Penyebabnya, pada 2016 kunjungan turis Arab Saudi dan Timur Tengah masih di bawah 50 ribu. "Pasti membaca pasar dulu.” Ia mencontohkan di Ubud, ketika wisatawan India banyak datang ke sana, sekarang sudah ada empat restoran India di Ubud.

Associations Of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali mencatat, sejak 2014 kunjungan wisatawan dari Timur Tengah khususnya Arab Saudi meningkat cukup tinggi ke Pulau Dewata. Peningkatan dari 2014 ke 2015 mencapai 42 persen, kemudian pada 2015 ke 2016 naik 59 persen. Pada 2016 jumlah kunjungan wisatawan Arab Saudi berjumlah 48.284.

Baca juga:
Raja Salman di Bali, Mahasiswa Ini Batal Lakukan Penelitian
Jokowi di IORA: Penanganan Lingkungan Butuh Solusi Praktis

Cok Ace memperkirakan jika pada 2017 kunjungan wisatawan Timur Tengah bisa meningkat setidaknya persis seperti pada 2015-2016 maka potensi restoran Timur Tengah semakin menjanjikan. "Kedatangan (wisatawan Timur Tengah) bisa dobel saja itu sudah bagus, sudah pasti pasar akan melirik."

Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap kedatangan Raja Salman akan mendongkrak kunjungan wisata turis Timur Tengah hingga 50 persen, dari 240 ribu menjadi 360 orang. “Artinya sudah melampaui Malaysia," kata Arief, Jumat, 3 Maret 2017.



Apalagi Raja Arab itu dianggap sebagai figur yang bisa menggerakan kunjungan wisatawan Timur Tengah. "Beliau salah satu endorser yang terhebat di pasar Timur Tengah. Beliau tokoh dan ditokohkan," kata Arief. Dia mengatakan kedatangan Raja Salman ibarat pemasar mahal namun gratis untuk pariwisata Indonesia.

Promosi Indonesia di televisi Al-Jazeera dan kedatangan Raja Salman ini membuat Arief benar-benar meyakini wisatawan Timur Tengah akan terpikat Indonesia. "Tebak-tebakan saja. Tahun 2017, growthnya kalau tidak 50 persen, awas Raja Salman," kata Arief diiringi tawa.

Menteri yakin targetnya sangat mungkin tercapai. “Bali destinasi sangat terkenal, Raja Salman pun terkenal. Ini dua-duanya endorser ketemu, pasti akan dahsyat," kata Arief.

BRAM SETIAWAN | AMIRULLAH SUHADA

Berita terkait

Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

34 hari lalu

Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

Acara penghargaan restoran terbaik Asia ini diadakan pada Selasa malam, 26 Maret 2024 di Seoul di Grand InterContinental Seoul Parnas.

Baca Selengkapnya

Tahun Politik, PHRI Yogyakarta : Reservasi Hotel untuk Libur Nataru Sudah 60 Persen

30 November 2023

Tahun Politik, PHRI Yogyakarta : Reservasi Hotel untuk Libur Nataru Sudah 60 Persen

November ini, kunjungan wisata kelompok pelajar, keluarga, dan instansi swasta masih mendominasi liburan di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

3 Poin Komentar PHRI Soal Rumah Makan Viral di Rest Area Tol Cipali yang Nuthuk Harga ke Politikus PSI

25 April 2023

3 Poin Komentar PHRI Soal Rumah Makan Viral di Rest Area Tol Cipali yang Nuthuk Harga ke Politikus PSI

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia buka suara terkait viralnya rumah makan di Rest Area Tol Cipali yang nuthuk harga ke politikus PSI.

Baca Selengkapnya

Panen Cuan Lebaran

20 April 2023

Panen Cuan Lebaran

Lebaran menggairahkan banyak sektor. Mulai dari perhotelan hingga transportasi. Masa panen cuan, usai paceklik pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kecewa Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, PHRI: Perhotelan Batal Panen

30 Maret 2023

Kecewa Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, PHRI: Perhotelan Batal Panen

Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia. Sektor perhotelan dan restoran batal meraup untung.

Baca Selengkapnya

Ribuan Hotel Dijual, Belum Bisa Bangkit Pascapandemi Covid-19

15 Februari 2023

Ribuan Hotel Dijual, Belum Bisa Bangkit Pascapandemi Covid-19

Ribuan hotel dijual karena para pengusaha perhotelan belum bisa bangkit setelah terhempas krisis akibat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Dapat Undangan Khusus Ibadah Haji, Ma'ruf Amin dan Istri Berangkat ke Arab Saudi

5 Juli 2022

Dapat Undangan Khusus Ibadah Haji, Ma'ruf Amin dan Istri Berangkat ke Arab Saudi

Wakil Presiden Ma'ruf Amin beserta istrinya, Wury Ma'ruf Amin berangkat ke Arab Saudi, Selasa, 5 Juli untuk menunaikan ibadah haji.

Baca Selengkapnya

PHRI: Pesparawi Yogyakarta Memicu Perputaran Uang di Perhotelan Rp 20 Miliar

23 Juni 2022

PHRI: Pesparawi Yogyakarta Memicu Perputaran Uang di Perhotelan Rp 20 Miliar

Para peserta Pesparawi, official, keluarga, sampai para pendukung berdatangan dan menginap di hotel-hotel di Yogyakarta selama lebih dari sepekan.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Akui Mahalnya Harga Tiket Pesawat Hambat Pemulihan Bisnis Perhotelan

19 Juni 2022

Pengusaha Akui Mahalnya Harga Tiket Pesawat Hambat Pemulihan Bisnis Perhotelan

Harga tiket pesawat penerbangan niaga berjadwal untuk kelas ekonomi melonjak sejak Lebaran 1443 Hijriah.

Baca Selengkapnya

PHRI: Pemulihan Okupansi Hotel di Batam dan Bintan Lebih Cepat Ketimbang Bali

19 Juni 2022

PHRI: Pemulihan Okupansi Hotel di Batam dan Bintan Lebih Cepat Ketimbang Bali

PHRI mencatat percepatan pemulihan okupansi hotel di Batam dan Bintan ditopang oleh tingginya kunjungan wisatawan mancanegara asal Singapura.

Baca Selengkapnya