Kasus Suap Bupati Klaten, KPK Intensif Telusuri Sumber Baru  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 6 Maret 2017 18:00 WIB

Bupati Klaten non aktif Sri Hartini meninggalkan Gedung KPK sebelum menjalani pemeriksaan di Jakarta, 1 Februari 2017. KPK memperpanjang masa penahanan Sri Hartini yang tertangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK untuk penyelesaian penyidikan kasus dugaan suap di jajaran Pemkab Klaten. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Klaten -Dalam kasus suap jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Klaten, Komisi Pemberantasan Korupsi telah menemukan sumber baru dari total uang Rp 5 miliar yang disita tim KPK dari rumah dinas Bupati Klaten Sri Hartini.


“Selain terkait pengisian sejumlah jabatan, kami juga menemukan indikasi sumber dana yang baru. Sementara ini belum bisa kami sampaikan,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dihubungi pada Senin, 6 Maret 2017.
Baca : KPK: Duit Suap Bupati Klaten Tak Cuma untuk Beli Jabatan

Saat operasi tangkap tangan (OTT) di rumah dinas Bupati Klaten pada 30 Desember 2016, tim KPK menemukan uang Rp 2 miliar. Menurut Febri, uang yang disimpan dalam dua kardus di dekat kamar Hartini itu terkait suap untuk pengisian sejumlah jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Klaten.

Dua hari pasca-OTT, 1 Januari 2017, tim KPK menggeledah rumah dinas Hartini dan menemukan uang Rp 3 miliar yang disimpan di lemari kamar Andy Purnomo. Andy adalah anak sulung Hartini yang saat ini masih menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPRD Klaten.

“Selain terkait pengisian jabatan, kami menemukan indikasi sumber baru dari uang Rp 3 miliar itu. Itu yang masih kami dalami lebih lanjut,” kata Febri. Untuk mendalami sumber baru alias asal-usul uang Rp 3 miliar itu, selain dari suap pengisian jabatan, KPK kembali memanggil sejumlah saksi untuk diperiksa di Mapolres Klaten sejak Kamis pekan lalu.

“Hari ini kami memanggil sekitar 25 saksi. Ada dari kepala desa, kepala kantor, PNS, dan swasta,” kata Febri, Senin 6 Maret 2017.

Dari pantauan Tempo, sebagian kepala desa yang diperiksa penyidik KPK di ruang Aula Satya Haprabu Markas Kepolisian Resort Klaten itu mengaku dicecar pertanyaan seputar dana aspirasi DPRD Klaten 2016.
Simak : Tiga Bulan Disidik, KPK Periksa 400 Saksi Suap Bupati Klaten

“Tahun lalu kami dapat Rp 90 juta untuk pembangunan jalan beton di Dusun Tonanggan,” kata Kepala Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Mulyono. Saat ditanya siapa yang mengusulkan pengucuran dana aspirasi di desanya, Mulyono enggan menjelaskan. “Wis cetho (sudah dia jelaskan kepada penyidik KPK),” kata Mulyono sambil bergegas meninggalkan Mapolres Klaten.

Menurut pengacara Hartini, Deddy Suwadi, uang yang disita tim KPK dari lemari Andy itu juga disertai catatan nama pemberinya, sama seperti uang Rp 2 miliar yang disita dari kamar ibunya. “Uang itu sebagian besar titipan dari ibunya. Uang pribadi Andy hanya sedikit, tidak sampai satu miliar rupiah,” kata Deddy saat dihubungi Tempo pada Senin sore.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

45 menit lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

Terlihat belasan polisi bersenjata berjaga di beranda Kantor Setjen DPR yang sedang digeledah tim penyidik KPK.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

1 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

Sebelumnya, KPK sedang menyidik dugaan korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

4 jam lalu

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai

8 jam lalu

Nurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai

"Apa alasannya (Nurul Ghufron) mundur? Mari menghormati proses yang sekarang berjalan," kata Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

14 jam lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

16 jam lalu

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

KPK melakukan operasi tangkap tangan pada Januari 2024 lalu terhadap Erik Adtrada Ritonga yang saat itu menjabat Bupati Labuhanbatu

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

20 jam lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

22 jam lalu

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron lulusan Universitas Jember, Unair, dan Unpad itu melaporkan Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

1 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

KPK Hentikan Sementara Aktivitas 2 Rutannya Imbas 66 Pegawai Pelaku Pungli Dipecat

1 hari lalu

KPK Hentikan Sementara Aktivitas 2 Rutannya Imbas 66 Pegawai Pelaku Pungli Dipecat

KPK hentikan sementara aktivitas di rutan POM AL dan rutan Pomdam Jaya Guntur imbas kasus pungli yang berujung pemecatan 66 pegawai

Baca Selengkapnya