Kemenlu Bantah Menahan Uang Kompensasi Korban Crane  

Reporter

Sabtu, 4 Maret 2017 17:15 WIB

Direktur Jenderal Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, menjawab pertanyaan awak media di Gedung PWNI-BHI, Jakarta, 1 Agustus 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri atau Kemenlu membantah tudingan dari sejumlah pihak yang menganggap pihaknya menahan uang kompensasi korban mesin derek (crane) jatuh yang menewaskan ribuan orang di Arab Saudi pada dua tahun lalu. "Dapat kami sampaikan bahwa hal tersebut tidak benar, sekali lagi tidak benar," tutur Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu, Lalu Muhammad Iqbal melalui siaran pers pada Sabtu, 4 Maret 2017.

Respons Iqbal ini terkait tudingan pihak yang mengatasnamakan GNPF-MUI yang mengatakan Kemenlu tak memberikan santunan ke korban. Padahal menurut Iqbal, sampai saat ini Pemerintah Arab Saudi belum membagikan uang santunan ke korban. Iqbal mengetahui tudingan itu dari informasi di media sosial.

Baca juga:
LBH Desak Jokowi Ingatkan Janji Raja Arab ke 33 Korban Crane
Raja Arab ke Indonesia,LBH: Tagih Janji ke Para Korban Crane


Kata dia, Pemerintah Arab Saudi akan membayar kompensasi secara bersamaan dengan para korban dari berbagai negara lainnya. Sampai saat ini, ada keluarga korban di beberapa negara yang terlambat memberikan dokumen yang diperlukan. Hal ini yang menyebabkan proses pembagian uang kompensasi terlambat.

Iqbal selama ini terus berkomunikasi dengan pemerintah Arab Saudi. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pun selalu menyampaikan masalah ini dalam setiap pertemuan bilateral dengan Menlu Arab Saudi pada berbagai kesempatan.

Baca pula:
Raja Salman Datang, Apa Kabar Ganti Rugi Korban ...
Fahri: Arab Saudi Pastikan Ganti Rugi Korban Crane Jatuh

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga menjawab melalui nota pada 19 Februari lalu. Proses verifikasi korban WNI telah selesai dilakukan. Saat ini, tinggal menunggu penerbitan cek oleh Kementerian Keuangan Arab Saudi. Pemerintah Arab Saudi juga telah membentuk tim untuk mempercepat proses pembayaran tersebut.

"Kami telah meminta klarifikasi kepada GNPF MUI mengenai pernyataan tersebut," kata Iqbal. "Kami memperoleh klarifikasi bahwa tulisan tersebut bukan produk GNPF MUI.” Menurut GNPF MUI, tulisan tersebut dikeluarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. GNPF MUI tidak pernah membahas isu ini, apalagi membuat pernyataan seperti itu.

Kata Iqbal, Kementerian Luar Negeri selama ini membangun komunikasi yang baik dengan tokoh-tokoh berbagai agama, termasuk para ulama di MUI. Kemlu selalu mengkomunikasikan berbagai hal yang ditangani, khususnya yang terkait dengan umat Islam, termasuk isu pembayaran kompensasi ini kepada para pemuka agama.

AVIT HIDAYAT

Simak: Hingga Kini Korban Crane Masjidil Haram Belum Dapat Santunan

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

12 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

5 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

6 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

6 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

6 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

13 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

14 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

16 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya