Kawasan Wisata Pulau Mandeh di Sumatera Barat. TEMPO/Febri Yanti
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan mengajukan proposal untuk mengembangkan obyek wisata halal Mandeh di Sumatera Barat kepada investor Arab Saudi.
"Wakil Presiden memerintahkan membuat proposal untuk Sumatera Barat," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, Jumat, 3 Maret 2017, seusai rapat koordinasi tentang pariwisata di Kantor Wakil Presiden, Jakarta.
Mandeh terletak di pesisir selatan di Kecamatan Koto XI Tarusan. Keelokannya dinilai sangat potensial untuk dikembangkan sebagai tempat wisata. "Mandeh ini Raja Ampatnya Sumatera."
Investor Arab Saudi, kata Arief, sangat tertarik mengembangkan pariwisata di Sumatera Barat. Apalagi sejak awal Pemerintah Sumatera Barat bertekad mengembangkan pariwisata halal. Proposal wisata halal di Sumatera barat ini juga dijadikan pintu masuk bagi pengembangkan wisata halal di Lombok dan Aceh.
Menurut Arief, sejauh ini investor Arab Saudi tertarik dengan tiga lokasi wisata, yaitu Nusa Tenggara Barat, Sumatera Barat, dan Tanjung Kelayang di Bangka Belitung. Namun Tanjung Kelayang diposisikan sebagai wisata bahari, bukan wisata halal.
Terumbu karang di Mandeh. Foto: Indrawadi Universitas Bung Hatta Padang
Rapat koordinasi tentang pariwisata dilakukan untuk memonitor proyek pengembangan tiga obyek wisata dari 10 tujuan wisata unggulan. Tiga destinasi itu adalah Danau Toba, Bali, dan Mandalika. Rapat dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasuition, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, serta perwakilan dari Bank Dunia.
Selain Mandeh, tempat wisata lain yang juga disinggung untuk dikembangkan adalah Toraja. "Sekarang Toraja mulai terkenal lagi, karena urusan ngopi di atas awan, ya kan," kata Darmin.