Raja Salman Pidato 2 Menit, Fadli Zon: Singkat, Padat, Jelas

Reporter

Kamis, 2 Maret 2017 19:59 WIB

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud menyampaikan pidato didampingi Ketua DPR Setya Novanto di ruang Rapat Paripurna I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 2 Maret 2017. Raja Salman mengunjungi DPR pada kunjungan hari kedua. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon mengapresiasi pidato singkat Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dalam kunjungannya ke DPR. Ia menilai pidato Raja Arab itu sudah mencakup harapan yang ingin dicapai dalam hubungan dua negara.

"Pidatonya singkat, padat, jelas. Behind the lines dia mencatat apa yang menjadi harapan. Saya yakin tentu harus ada proactive diplomacy agar apa yang sudah dijanjikan itu harus bisa direalisasikan," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis, 2 Maret 2017.

Baca: Raja Salman Akan Disambut 50 Penari Pendet Anak-anak di Bali

Di depan anggota DPR, MPR, DPD, dan sejumlah tokoh bangsa dan organisasi kemasyarakatan, Raja Salman menyampaikan pidato berdurasi kurang dari dua menit. Dalam pidatonya, Raha Salman berterima kasih atas sambutan masyarakat Indonesia terhadap kedatangannya. Selain itu, dia menyoroti hubungan baik Arab Saudi dengan Indonesia.

Menurut Raja Salman, Indonesia dan Arab Saudi menghadapi persoalan yang sama terkait dengan fenomena terorisme, benturan peradaban (the clash of civilization), dan tidak adanya penghormatan terhadap kedaulatan negara. Ia menyatakan bakal berkoordinasi menentukan sikap dan memberikan manfaat bagi kepentingan bersama serta keamanan dan perdamaian dunia.

Fadli mengatakan pidato Raja Salman tidak mengecewakan meski hanya singkat. "Tidaklah (mengecewakan). Di Istana lebih pendek," ujarnya.

Baca: Raja Salman Puji Moto Kerja Kerja Kerja Jokowi

Anggota Komisi Hukum DPR, Arsul Sani, mengatakan pidato Raja Salman lebih menyoroti hubungan baik dua negara yang terus berlangsung. Menurut dia, tidak ada hal spesifik yang disoroti Raja Salman. "Ia hanya berharap hubungan sudah baik, dan tidak ada yang kontroversial," kata Arsul.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan ini, menilai kunjungan ini adalah nostalgia setelah 47 tahun kunjungan Raja Faisal bin Abdulaziz ke Indonesia. "Saya melihatnya ini menarik karena selama ini di negara kita ada isu yang ditarik seolah bahwa agama cenderung radikal," kata Arsul.

ARKHELAUS W.

Berita terkait

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

6 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

16 jam lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

2 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

2 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

2 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

4 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

5 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

5 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

5 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya