Pelaku Bom Bandung Yayat Diduga Rangkai Bom di Kontrakan  

Reporter

Rabu, 1 Maret 2017 08:43 WIB

Sejumlah petugas kepolisian berusaha memasuki kantor kelurahan saat proses penangkapan terduga teroris yang kabur ke kantor Kelurahan Arjuna di Bandung, 27 Februari 2017. Diketahui, pelaku tidak hanya telah meledakan bom panci, tetapi juga membawa sebuah senjata api. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Jawa Barat telah menggeledah kontrakan Yayat Cahdiyat alias Dani alias Abu Salam, pelaku bom panci di Taman Pandawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, pada Senin 27 Februari 2017 lalu. Dalam penggeledahan di rumah yang beralamat di Kampung Ciharashas, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, itu, polisi menemukan sejumlah barang bukti yang menguatkan dugaan bahwa Yayat merangkai bom tersebut.

“Ada alat-alat yang diduga sebagai bahan pembuatan bom panci," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar, di markasnya, Selasa 28 Februari 2017.

Barang-barang itu antara lain sejumlah panci, dua penanak nasi, paku, bahan peledak, gunting, serta gulungan kabel. Boy menuturkan bahwa barang-barang itu juga menguatkan dugaan aksi teror Yayat telah direncanakan secara matang. "Tampaknya dari sisa-sisa pembuatan bom panci yang diledakkan," ujar Boy.

Baca juga:
Kunjungan Raja Arab, Kuota Haji akan Jadi Perhatian
Dirut BPJS: Iuran BPJS Seperti Gotong Royong dan Arisan

Yayat adalah warga baru di lingkungan rumah kontrakannya. Pria kelahiran Purwakarta, 24 Juni 1975, itu menyewa rumah kontrakan sekitar enam bulan lalu. Sehari-hari warga sekitar rumah mengenal Yayat sebagai penjual bubur.

Sebelumnya, Yayat tinggal di Desa Cukanggenteng, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Ketua rukun tetangga setempat, Alis Wiwin, menceritakan kehidupan Yayat saat tinggal di kampungnya. Wiwin berujar tak mengenal Yayat secara baik. “Dia tertutup orangnya,” kata dia.

Yayat tinggal bersama istri dan tiga anaknya. Di kampung itu, Yayat dikenal dengan panggilan Abi Salam. Tak ada pula yang mengetahui nama istri Yayat karena tidak pernah bergaul dengan warga. Mulanya, tak ada yang tahu Yayat berpindah. Rumahnya dibiarkan kosong dan ditinggalkan begitu saja. “Tidak ada pamitan, tiba-tiba saja ditinggalkan,” kata Nia, salah satu tetangga sebelah rumah kontrakannya.

Yayat tewas tertembak setelah sebelumnya bersama seorang rekannya meledakkan bom panci di area Taman Pandawa pada Senin pagi lalu. Polisi kini tengah memburu rekan Yayat.

REZKI ALVIONITASARI | AHMAD FIKRI | DEWI SUCI


Berita terkait

Kata Ketua Kompolnas Mengenai Peningkatan Profesionalitas Polri

2 jam lalu

Kata Ketua Kompolnas Mengenai Peningkatan Profesionalitas Polri

Ketua Kompolnas: Polri perlu didukung dalam profesionalismenya sesuai dengan rencana strategis Polri dan dalam koridor program prioritas pemerintah

Baca Selengkapnya

Presiden Prabowo Subianto Lantik Komisioner Kompolnas Baru,

5 jam lalu

Presiden Prabowo Subianto Lantik Komisioner Kompolnas Baru,

Budi Gunawan resmi menjabat sebagai Ketua Kompolnas periode 2024-2028.

Baca Selengkapnya

Ketua Kompolnas Budi Gunawan: Polri Perlu Didukung untuk Bantu Program Prioritas Pemerintah

7 jam lalu

Ketua Kompolnas Budi Gunawan: Polri Perlu Didukung untuk Bantu Program Prioritas Pemerintah

Ketua Kompolnas Budi Gunawan menyebut Polri perlu diberdayakan dan terus dibangun.

Baca Selengkapnya

Polri Akan Rekrut 600 Personel untuk Ketahanan Pangan dan Membantu Makan Bergizi Gratis

1 hari lalu

Polri Akan Rekrut 600 Personel untuk Ketahanan Pangan dan Membantu Makan Bergizi Gratis

Polri menyatakan 600 personel itu nantinya akan menyiapkan dan membantu ketahanan pangan dan pemenuhan makan bergizi gratis.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kehutanan Segera Susun MoU Baru dengan Polri untuk Penegakan Hukum

1 hari lalu

Kementerian Kehutanan Segera Susun MoU Baru dengan Polri untuk Penegakan Hukum

Menteri Kehutanan Raja Juli menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk penyusunan MoU penegakan hukum di masalah kehutanan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Pegawai Kementerian Komdigi Pasang Badan untuk 1.000 Situs Judi Online, Segini Keuntungannya

1 hari lalu

Serba-serbi Pegawai Kementerian Komdigi Pasang Badan untuk 1.000 Situs Judi Online, Segini Keuntungannya

Pegawai Kementerian Komdigi diduga terlibat kasus judi online. Tak kurang 1.000 situs judi online dijaga agar tak diblokir. Berapa keuntungannya?

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 3 Tersangka Baru Kasus Judi Online Sindikat Cina, Dua Masih DPO

3 hari lalu

Polri Tangkap 3 Tersangka Baru Kasus Judi Online Sindikat Cina, Dua Masih DPO

Pada 8 Oktober lalu, Bareskrim Polri sudah menangkap 7 tersangka dalam kasus situs judi online sindikat Cina 8787 Slotini.

Baca Selengkapnya

OJK dan Polri Buru Eks CEO Investree Adrian Gunadi yang Diduga di Luar Negeri

5 hari lalu

OJK dan Polri Buru Eks CEO Investree Adrian Gunadi yang Diduga di Luar Negeri

Otoritas Jasa Keuangan terus memburu eks CEO PT Investree Radika Jaya (Investree) Adrian Asharyanto Gunadi yang diduga berada di luar negeri. Bekas pucuk pimpinan perusahaan pinjaman online (pinjol) itu diduga menghimpun dana tanpa izin atau tindak pidana di sektor jasa keuangan.

Baca Selengkapnya

Polri akan Rekrut 600 Orang untuk Program Ketahanan Pangan, Pendaftaran Dibuka Desember

5 hari lalu

Polri akan Rekrut 600 Orang untuk Program Ketahanan Pangan, Pendaftaran Dibuka Desember

Sosialisasi rekrutmen personel ketahanan pangan Polri dilakukan November dan mulai dibuka pendaftaran pada Desember.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Ada 6 Peraih Adhi Makayasa di Kabinet Merah Putih

10 hari lalu

Prabowo Ungkap Ada 6 Peraih Adhi Makayasa di Kabinet Merah Putih

Presiden Prabowo merasa beruntung atas peran para lulusan terbaik akademi militer dari matra TNI dan Polri yang memperkuat Kabinet Merah Putih.

Baca Selengkapnya