TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepala Kepolisian Jenderal Sutanto meminta masyarakat Poso tetap tenang, waspada, dan tidak mudah terprovokasi setelah dua bom meledak pada Sabtu kemarin. "Kami berharap tokoh masyarakat bisa menjaga situasi di sana menjadi kondusif," kata Sutanto usai peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Ahad (1/10). Sutanto menjelaskan, eksekusi terpidana mati kasus kerusuhan Poso Fabianus Tibo Cs merupakan bagian dari penegakkan hukum. Sebab, kata dia, apabila hukuman tak dilaksanakan maka penegakan hukum akan menemui kesulitan. "Masa pelanggar hukum tidak kita tindak," kata Sutanto. "Nanti kalau hukum tidak ditegakkan, yang berlaku hukum rimba." Permintaan Sutanto ini terkait dua ledakan bom yang melanda Poso, Sulawesi Tengah Sabtu (30/9) tengah malam. Bom meledak didekat Gereja Maranatha, Kelurahan Kawua, sekitar pukul 22:00 WITA, dan di dekat Kantor Camat Poso Kota Selatan di Jalan Tabatoki satu jam kemudian. Sutanto meminta masyarakat tidak menduga-duga pelaku peledakan bom itu sebelum polisi mengumumkan hasil pemeriksaan di lapangan. "Nanti kami beritahukan setelah ada pemeriksaan lapangan," kata dia. Sutanto mengaku telah menyiapkan delapan kompi pasukan dari Markas Besar Polisi, Polisi daerah sekitar dan TNI. Tetapi Sutanto juga meminta warga membantu aparat menjaga keamanan Poso. badriah