Kunjungan Raja Salman dan KTT IORA, Begini Pengamanan TNI  

Reporter

Selasa, 28 Februari 2017 16:41 WIB

Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jendral Edy Rahmayadi memeriksa pasukan saat apel pasukan pengamanan kunjungan Raja Arab Saudi dan KTT IORA, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, 28 Februari 2017. Foto: Pusat Penerangan Mabes TNI

TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar TNI menggelar upacara pasukan pengaman gabungan menjelang kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia. Apel pasukan juga dilakukan untuk mempersiapkan pengawalan tamu VVIP dalam pelaksanaan Konfrensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association (KTT IORA) ke-20 di Indonesia.

Apel pasukan itu dipimpin Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jendral Edy Rahmayadi selaku Panglima Komando Gabungan Pengamanan VVIP. “Laksanakan perintah pimpinan yang ada di lapangan. Selalu berkoordinasi seketat-ketatnya dengan satuan tugas maupun instansi terkait demi kelancaran operasional tugas kita bersama,” ujar Edy saat mengimbau pasukan di Cilangkap, Jakarta Timur, dikutip dari siaran pers Pusat Penerangan Mabes TNI, Selasa, 28 Februari 2017.

Baca: Begini Pengamanan Mobil Raja Arab Saudi Selama di Bali

Dia pun meminta seluruh aparat gabungan TNI dan Polri untuk memegang teguh semua ketentuan yang berlaku dan pedoman operasi pengamanan tamu luar negeri. Namun, Edy pun meminta agar setiap anggotanya memprioritaskan perlindungan terhadap rakyat Indonesia, bila terjadi gangguan dan hambatan selama dua momentum penting tersebut.

Edy menegaskan pihaknya tak mentolerir provokasi dan gerakan yang dinilai bisa mempermalukan kewibawaan pemerintahan RI. “Saya ingatkan lagi, keamanan dan keselamatan tamu negara, Raja Arab Saudi beserta rombongan dan pelaksanaan KTT IORA dibebankan negara kepada kita (TNI-Polri). Jangan pernah ragu dalam melaksanakan tugas," kata dia.

Aparat yang terlibat dalam pengamanan Raja Salman dan rombongannya berjumlah 5.384 prajurit. Personil itu terdiri dari 20 personel Komando Operasi Pengamanan, 222 personel Satuan Tugas Pengamanan VVIP, 1.289 Satgaspam Wilayah I, 515 personel Satgaspam Wilayah II, 3.308 anggota Satgaslam Wilayah III, serta polisi dan intelijen sebanyak 1.700 personel.

Baca: Kunjungan Raja Salman Bawa Misi Politik dan Ekonomi

Adapun pengamanan VVIP KTT IORA ke-20 melibatkan 12.000 personel gabungan. Pasukan tersebut terdiri dari 400 personel Komando Gabungan Pengamanan, 2.000 anggota Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, 550 anggota Kosatgaspam TNI, 700 personel Komando Pertahanan Udara Nasional, 1.700 personel Kodam Jaya, serta 800 anggota Komando Armada Barat TNI Angkatan Laut.

Personel pengamanan juga dibantu oleh 650 personel Koops TNI AU-1 di Bandara Soekarnp Hatta dan 400 personel Koops AU-1di Bandara Halim Perdanakusuma. Pengamanan VVIP juga dilengkapi 700 anggota Komando Pasukan Khusus, 1.000 personel Korps Marinir, 700 personel Korps Pasukan Khas, 300 anggota Komando Daerah Militer II/Sriwijaya, 400 personel Kodam III/Siliwangi, 100 personel Satuan Komunikasi dan Elektronika serta 1.700 personel satgas tambahan.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Presiden Jokowi Hobi Menjamu Tamu Negara dengan Menu Khas Indonesia

16 November 2022

Presiden Jokowi Hobi Menjamu Tamu Negara dengan Menu Khas Indonesia

Terbaru, pada gala dinner KTT G20 di GWK, Bali, para pemimpin negara dan delegasi disuguhi Presiden Jokowi dengan menu khas dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

KTT G20, 40 Tempat Parkir Khusus untuk Pesawat Tamu Negara di Bandara Ngurah Rai Disiapkan

11 November 2022

KTT G20, 40 Tempat Parkir Khusus untuk Pesawat Tamu Negara di Bandara Ngurah Rai Disiapkan

Sebanyak 40 tempat parkir pesawat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, khusus untuk pesawat-pesawat tamu negara KTT G20 telah disiapkan.

Baca Selengkapnya

Sambut Mohammad Shtayyeh, Jokowi: Indonesia Dukung Perjuangan Palestina

24 Oktober 2022

Sambut Mohammad Shtayyeh, Jokowi: Indonesia Dukung Perjuangan Palestina

Jokowi menjelaskan alasan pihaknya mendukung Palestina, karena negara tersebut menjadi negara pertama yang dahulu mengakui kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

2 Mei 2020

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memilih bertugas sebagai tentara ketimbang menteri.

Baca Selengkapnya

8 Etika Saat Berinteraksi dengan Ratu Elizabeth II

6 Mei 2019

8 Etika Saat Berinteraksi dengan Ratu Elizabeth II

Berinteraksi dengan Ratu Elizabeth II dari Inggris ada aturannya.

Baca Selengkapnya

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

7 Februari 2018

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

Sejumlah kalangan menilai reformasi di tubuh TNI mengalami langkah mundur di masa Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

4 Februari 2018

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

Pengamat hukum Bivitri Susanti meminta nota kesepahaman Polri dan TNI soal pemeliharaan keamanan dan ketertiban dibatalkan.

Baca Selengkapnya

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

16 Desember 2017

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum Julius Ibrani mengatakan reformasi sektor militer di Indonesia masih belum mencapai targetnya.

Baca Selengkapnya

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

7 Oktober 2017

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

Topik mengenai TNI di lini masa merupakan salah satu isu yang selalu "in" di mata Netizen, terutama marak dibicarakan saat merayakan HUT TNI kali ini

Baca Selengkapnya

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

5 Oktober 2017

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

Peringatan HUT TNI ke-72 dilaksanakan di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Banten, Kamis 5 Oktober 2017. Acara ini dimulai pukul 08.00.

Baca Selengkapnya