Pengamanan Raja Arab,Kapolri Sebut Ketat,Rahasia,dan Waspada

Reporter

Senin, 27 Februari 2017 13:51 WIB

Kapolri Jenderal Tito Karnavian berkunjung ke Sulawesi Tenggara dalam rangka memberikan pengarahan pada personil Kepolisian Daerah Sultra Kamis 23 Februari 2017. TEMPO/ ROSNIAWANTY FIKR

TEMPO.CO, Jember - Kepala Kepolisian RI Jenderal M. Tito Karnavian mengatakan Polri siap mengamankan kunjungan dan kegiatan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al- Saud selama beberapa hari di Indonesia.

"Untuk aparat kepolisian berada di ring 3 dalam pengamanan kunjungan itu, kami 'all out' mengamankan mereka selama di Indonesia," kata Kapolri usai memberangkatkan peserta Napak Tilas mahasiswa STIK-PTIK di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin 27 Februari 2017.

Dia mengatakan kekuatan Polri yang dikerahkan untuk pengamanan kunjungan Raja Salman di Jakarta dan Bali sudah cukup yakni melibatkan masing-masing sekitar 1.000 lebih personel baik di Jakarta maupun Pulau Bali. "Ada pengamanan yang melekat, kemudian kami mewaspadai kelompok teror dan kami bergerak semua secara 'silent' untuk mengamankan kunjungan Raja Arab Saudi tersebut," tutur Kapolri Tito.


Baca juga:
Raja Arab Datang, Apa Saja Keuntungannya bagi Indonesia?
Raja Arab Datang, ke Mana Partai Islam?

Tito mengatakan kunjungan Raja Salman lebih lama di Pulau Dewata dibandingkan di Jakarta, sehingga pihak Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali dan Pangdam IX/Udayana Bali juga sudah membuat pola pengamanan yang ketat. "Pengamanan kunjungan kedatangan Raja Arab Saudi bersama rombongan ke Indonesia juga dibantu oleh Mabes Polri dan TNI," katanya.

Sementara itu, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Markas Besar Polri Kombes Martinus Sitompul di Jakarta mengatakan Polri mendorong kunjungan dan kegiatan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al- Saud selama di Indonesia dapat berlangsung kondusif.

"Bagi kami, Polri memberikan dukungan kepada pengamanan karena dalam kaitan pimpinan negara lain, itu dalam klasifikasi 'very-very important person', yang artinya dalam hal ini dikelola, dikendalikan oleh Paspampres," tuturnya, Jumat 24 Februari 2017.

Dalam kunjungan ke Indonesia, Raja Salman dikabarkan akan membawa 1.500 anggota delegasi, termasuk 10 menteri dan 25 pangeran, sehingga hal itu jumlah terbanyak anggota delegasi kepala negara/kepala pemerintah yang datang ke Indonesia. Raja Arab Saudi dan rombongannya tersebut akan berada di Jakarta pada 1-3 Maret 2017 dan di Pulau Bali pada 4-9 Maret 2017.


ANTARA

Berita terkait

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

7 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

20 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

21 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

2 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

2 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya