Raja Arab Saudi Berkunjung, DPR Berharap Kuota Haji Naik  

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 25 Februari 2017 14:51 WIB

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi bertemu Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud (foto kiri) dan kemudian bertemu Presiden Iran, Hassan Rouhani (foto kanan) untuk menyampaikan pesan damai dari Presiden RI, Joko Widodo. www.kemlu.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Luar Negeri DPR, Sukamta, berharap Indonesia mendapat tambahan kuota haji seusai kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud pada awal Maret 2017. "Saya berharap pembicaraan yang dilakukan pemerintah bisa mendorong adanya kesepakatan atau MoU (antara) kedua belah pihak," kata Sukamta lewat keterangan tertulis, Sabtu, 25 Februari 2017.

Pembahasan kuota haji, menurut Sukamta, menjadi salah satu agenda yang diutamakan pemerintah saat kedatangan Raja Salman. “Tentu saja, kunjungan Raja Salman ini harus mampu mendorong hubungan yang lebih erat antara Indonesia dengan Arab Saudi. Peningkatan hubungan bilateral ini diharapkan memiliki dampak peningkatan volume perdagangan dan investasi," kata dia.

Sukamta mengaku mendengar informasi mengenai kesiapan Arab Saudi menanam investasi senilai Rp 300 triliun di Indonesia. "Ini jelas sangat baik bagi Indonesia. Penguatan hubungan juga bisa dimanfaatkan Indonesia untuk mengusulkan solusi perlindungan tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi,” ucapnya.

Menurut Kepala Badan Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri DPP Partai Keadilan Sejahtera itu, Indonesia juga perlu membicarakan penguatan peran kedua negara dalam isu regional Asia, khususnya di kawasan dunia Islam.

Baik Indonesia maupun Arab Saudi, menurut Sukamta, dapat berperan penting dalam upaya meredakan konflik dan ketegangan di negara-negara Islam. Sukamta mengaku optimistis kedua negara dapat mengambil andil penting terkait dengan hal itu.

“Ini akan sangat terkait dengan isu terorisme yang katanya akan dibahas kedua negara. Selama konflik terus berjalan akan menyuburkan tumbuhnya kelompok radikal seperti ISIS. Sehingga resolusi konflik perlu diwujudkan," tuturnya.

Sukamta berujar peran strategis kedua negara juga dapat dikembangkan untuk membangun masa depan dunia Islam yang mampu bersaing di tataran global.

Raja Salman yang datang bersama 1.500 orang rombongan itu dijadwalkan mengunjungi DPR selama berada di Indonesia. "Kunjungan Raja Salman dengan membawa rombongan dalam jumlah besar itu sangat positif dan perlu dioptimalkan," ujar Sukamta.

Raja Salman dijadwalkan berada di Indonesia pada 1-9 Maret 2017. Rencananya, dia akan berada di Jakarta pada 1-3 Maret 2017 untuk urusan diplomatik. Selanjutnya dijadwalkan berada di Bali hingga 9 Maret untuk beristirahat.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

22 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

7 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya