HAK ANGKET AHOK: NasDem Usul Dibatalkan, PKS Setuju Asal...  

Reporter

Kamis, 23 Februari 2017 16:36 WIB

Imam Besar FPI, Rizieq Syihab berorasi pada aksi 212 jilid II di depan Gedung DPR/MPR/DPD, Jakarta, 21 Februari 2017. Mereka menuntut Ahok diberhentikan karena berstatus terdakwa dugaan penistaan agama. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, Jakarta - Sidang Paripurna ke-18 Dewan Perwakilan Rakyat masa sidang III tahun persidangan 2016-2017 resmi membacakan surat masuk tentang hak angket "Ahok Gate". Surat dibacakan oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon selaku pemimpin sidang.

Baca Juga:
Hak Angket Ahok Berujung Memakzulkan Jokowi?
Hak Angket Ahok Bergulir di DPR, Ini kata Mendagri

Sebelumnya, Fadli membacakan surat-surat lain terlebih dulu yang masuk ke meja pimpinan. Surat hak angket "Ahok Gate" ini baru dibacakan terakhir. "Surat dari pengusul hak angket anggota DPR RI tertanggal 13 Februari 2017 mengenai penyampaian usulan penggunaan hak angket anggota DPR RI tentang pengaktifan kembali terdakwa Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 23 Februari 2017.

Hak angket ini diajukan sejumlah anggota DPR untuk meminta keterangan dari pemerintah atas tidak diberhentikannya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur DKI, meski telah menjadi terdakwa dugaan penistaan agama.

Fadli menuturkan surat-surat yang dibacakan dalam sidang paripurna ini akan dibahas lebih lanjut sesuai mekanisme yang berlaku. "Sesuai dengan Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib," ujarnya.

Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem Johnny G. Plate meminta agar usul hak angket ini ditarik. Alasannya, saat ini stabilitas politik di dalam negeri harus dijaga karena proses pemilihan kepala daerah serentak 2017 dan peradilan terhadap Ahok belum selesai. "Kami mengimbau dan mendorong rekan-rekan pengusul agar mencabut," ucapnya.

Menurut Johnny, landasan legal formal yang digunakan fraksi-fraksi untuk menggulirkan hak angket ini masih minor dan kurang akurat. Begitu pula belum ada kepastian terkait dengan penggunaan pasal dan dakwaan yang dikenakan terhadap Ahok dalam kasus dugaan penistaan agama yang menimpanya. "Belum ada dakwaan tunggal," tuturnya.

Johnny berpendapat, hak angket ini hanya akan menghabiskan waktu. Tugas-tugas DPR masih banyak yang harus diselesaikan ketimbang mengurusi hak angket. "Kami yakin hak angket ini tidak akan dipenuhi," katanya.

Politikus dari Partai Keadilan Sejahtera, Refrizal, mengatakan fraksinya siap menarik diri dari pengajuan hak angket ini. Syaratnya, Presiden Joko Widodo harus segera memberhentikan sementara Ahok sesuai Pasal 83 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. "Berhentikan saja Ahok, saya legawa menarik diri dari hak angket ini," ujarnya.

Baca juga: Hak Angket Ahok, Ini Peta Fraksi DPR

Adapun politikus Partai Gerindra, Haerul Saleh, mengatakan masalah Ahok ini bukan masalah sepele. Sebab, karena kasus Ahok, muncul banyak aksi protes dari sebagian masyarakat selama beberapa waktu ke belakang. "Energi kita habis memikirkan seseorang yang bernama Basuki Tjahaja Purnama," tuturnya.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

5 jam lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

6 jam lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

18 jam lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

23 jam lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

1 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

2 hari lalu

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

Setelah ditangkap karena kasus penistaan agama, seleb TikTok Galih Loss tampak tampil gundul. Bagaimana aturan menggunduli tahanan?

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

3 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

3 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

3 hari lalu

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

Niat itu kini berujung penahanan Galih Loss di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

4 hari lalu

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

Konten kreator TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten video tebak-tebakannya dengan seorang anak kecil yang dianggap menistakan agama.

Baca Selengkapnya