Demo Tolak Reklamasi Teluk Benoa Kritisi World Ocean Summit  

Reporter

Kamis, 23 Februari 2017 15:12 WIB

Barisan massa tolak Reklamasi Teluk Benoa menuju kantor Gubernur Bali, 29 Januari 2016. Tempo/Bram Setiawan

TEMPO.CO, Denpasar - Ribuan warga adat Bali turun ke jalan melakukan aksi menolak reklamasi Teluk Benoa. Aksi kali ini bertepatan dengan pelaksanaan WOS atau World Ocean Summit yang diadakan di Nusa Dua, Bali, yang berlangsung pada 22-24 Februari 2017.

Koordinator Pasubayan Desa Adat Tolak Reklamasi I Wayan Swarsa mengatakan aksi ini untuk menunjukkan kepada dunia bahwa tidak bisa semena-mena menjalankan kepentingan bisnis di laut. Swarsa menjelaskan, Bali menjadi suatu contoh bahwa rakyat memiliki komitmen yang kuat untuk menolak reklamasi di Teluk Benoa.

Baca juga: Bank Dunia Segera Serahkan Kajian Awal Reklamasi Teluk Benoa

"Di dalam pandangan adat, sesuatu itu terjadi bukan hanya karena rencana, maka aksi ini memang harus terjadi. Kebetulan hari ini ada suatu acara dunia berbicara tentang ranah bisnis di laut," katanya, Kamis, 23 Februari 2017.

Ribuan massa aksi bergerak mengelilingi lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar. Sepanjang jalan orasi terus dikumandangkan meminta Presiden Joko Widodo mencabut Perpres 51 Tahun 2014. Warga adat memusatkan demonstrasi di depan kantor Gubernur Bali. Di sana para muda-mudi dari berbagai kabupaten di Bali bergantian orasi.

Baca pula:
Tokoh Anti-Reklamasi Teluk Benoa Tolak Logika...
Soal Reklamasi Teluk Benoa, Gubernur Bali Tak Mau...


Koordinator Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi (ForBALI) I Wayan 'Gendo' Suardana menuturkan bahwa aksi ini sekaligus untuk mengawal World Ocean Summit. "Kami mendapat informasi, bahwa di sana membahas tiga hal pokok. Pertama, kerangka kerja investasi berkelanjutan di laut, kedua tentang sampah di laut, yang ketiga soal perikanan berkelanjutan," tuturnya.

Gendo menegaskan bahwa aksi rakyat adat Bali ini juga bertujuan untuk mengkritisi World Ocean Summit. Ia berharap dari pertemuan tingkat dunia itu bisa digunakan untuk menjaga laut. "Bukan kemudian menjadi irisan kepentingan dari pihak swasta, karena kami dengar World Ocean Summit ini juga pertemuan antarnegara. Ada ratusan CEO pihak swasta yang berkepentingan dengan investasi di laut," ujarnya.

Dewan Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) itu menjelaskan kritik terhadap World Ocean Summit dianggap penting. Alasannya, kata dia, supaya investasi di laut tidak dilakukan menggunakan cara-cara destruktif seperti reklamasi.

"Di Bali, kami sedang menghadapi reklamasi Teluk Benoa. Kami juga tidak mau ada upaya manipulasi tata kelola sampah di laut dengan bahasa revitalisasi," katanya. "Masyarakat ingin laut dijaga tanpa upaya sampingan atau hidden agenda untuk melakukan reklamasi," ujar Gendo.

BRAM SETIAWAN

Baca juga:
Jokowi Akan ke Australia, Setelah Kasus Pelecehan Pancasila
Akses ke Siti Aisyah Terhambat, Indonesia Ingatkan Malaysia

Berita terkait

Cara Kota Yogyakarta Jadi Kawasan tanpa Rokok: Mau Merokok, Silakan ke Kuburan

15 Agustus 2021

Cara Kota Yogyakarta Jadi Kawasan tanpa Rokok: Mau Merokok, Silakan ke Kuburan

Simak bagaimana Kota Yogyakarta, Kota Surakarta, Denpasar, dan Sawahlunto menciptakan kawasan tanpa rokok demi menjadi kota/kabupaten layak anak.

Baca Selengkapnya

Bali Satu-satunya Provinsi Dinilai Baik Kurangi Sampah

25 Februari 2021

Bali Satu-satunya Provinsi Dinilai Baik Kurangi Sampah

Bali berhak memperoleh dana insentif khusus kategori pengelolaan sampah sebesar Rp 5,65 miliar. Simak dasar penilaian di Hari Peduli Sampah Nasional.

Baca Selengkapnya

Ada Rumah Bisabilitas Buat Disabilitas di Denpasar Bali

27 Februari 2020

Ada Rumah Bisabilitas Buat Disabilitas di Denpasar Bali

Rumah Bisabilitas yang merupakan rumah kreatif disabilitas menjadi wadah untuk mengembangkan kreativitas difabel.

Baca Selengkapnya

Rini Soemarno Klaim Reklamasi Pelabuhan Benoa Tak Ada Masalah

10 September 2019

Rini Soemarno Klaim Reklamasi Pelabuhan Benoa Tak Ada Masalah

Menteri BUMN Rini Soemarno mengklaim proyek penataan kawasan atau reklamasi Pelabuhan Benoa sudah berjalan sesuai koridor.

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha BPR Legian Denpasar

24 Juni 2019

OJK Cabut Izin Usaha BPR Legian Denpasar

OJK mengimbau kepada nasabah BPR Legian agar tetap tenang.

Baca Selengkapnya

Usai Lebaran, Nirina Zubir Gowes Sepeda dari Jakarta ke Denpasar

19 Juni 2019

Usai Lebaran, Nirina Zubir Gowes Sepeda dari Jakarta ke Denpasar

Melalui tagar #suami_istri_ride Nirina Zubir membagikan perjalanan bersepeda dari Jakarta menuju Denpasar, Bali

Baca Selengkapnya

Alasan Anies Terbitkan IMB Ratusan Bangunan di Pulau Reklamasi

14 Juni 2019

Alasan Anies Terbitkan IMB Ratusan Bangunan di Pulau Reklamasi

Gubernur DKI Anies Baswedan menjelaskan alasannya menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan ratusan bangunan di area Pantai Maju (Pulau D) proyek reklamasi

Baca Selengkapnya

Begini Aktivitas di Ruko Pulau Reklamasi Jakarta

13 Juni 2019

Begini Aktivitas di Ruko Pulau Reklamasi Jakarta

Ruko-ruko di Pulau D atau Pantai Maju di wilayah pulau reklamasi tampak sepi aktivitas.

Baca Selengkapnya

Es Blewah, Minuman Buka Puasa Favorit di Denpasar

20 Mei 2019

Es Blewah, Minuman Buka Puasa Favorit di Denpasar

Es blewah yang hanya dapat dijumpai saat Ramadan menjadi minuman buka puasa khas untuk menyemarakkan Pasar Ramadan di Kampung Jawa, Denpasar Barat.

Baca Selengkapnya

Proyek Jembatan Pulau Reklamasi, Apa Saja Rekomendasi Teknisnya?

27 Februari 2019

Proyek Jembatan Pulau Reklamasi, Apa Saja Rekomendasi Teknisnya?

Kadin Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang Slamet Budi Mulyanto mengatakan telah mengoreksi konstruksi jembatan ke pulau reklamasi.

Baca Selengkapnya