Jalur Pendakian Baru Merapi Lewat Klaten Dibuka Mei 2017  

Reporter

Kamis, 23 Februari 2017 14:57 WIB

Keindahan panorama Munung Merapi yang nampak dari jalur pendakian Gunung Merbabu via Selo, Boyolali, 3 Oktober 2016. TEMPO/Nur Septia Pohan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebuah jalur pendakian baru melalui Sapuangin di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, akan dibuka pada Mei 2017 oleh Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Pembukaan jalur tersebut berdasarkan hasil revisi zonasi Merapi pada 2015 pasca-erupsi 2010. Nantinya akan ada dua jalur resmi pendakian umum ke Merapi yang sebelumnya ada lima jalur.

“Dengan tambahan jalur pendakian akan menjaga ekosistem untuk istirahat dan memperbaiki diri. Juga jalur tidak cepat rusak karena populasi pendaki,” kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II (Wilayah Boyolali-Klaten) Balai TNGM, Iskandar, saat ditemui Tempo di hutan Tritis, Desa Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Kamis, 23 Februari 2017.

Berita lain: Sultan: Penanganan Bencana tanpa Tanya Tuhanmu Siapa

Lima jalur sebelum erupsi Merapi 2010 yang dilalui adalah jalur Selo, Babadan, Kinahrejo, Sapuangin, dan Lendong. Kemudian jalur yang diperbolehkan dilalui tinggal jalur Selo di Kabupaten Boyolali. Sebab, jalur lainnya rusak parah, terutama Kinahrejo, Kabupaten Sleman, dan Babadan, Kabupaten Klaten, yang tergerus longsoran lahar.

Sedangkan pendaki yang melewati jalur Sapuangin berisiko tersesat. Sebelum posko Watu Bolong, apabila belok ke kiri, pendaki bisa tersesat ke Kali Woro dan apabila belok ke kanan tersesat ke Gunung Bibi.

Nantinya, selain Selo dan Sapuangin, TNGM akan mengaktifkan jalur Lendong di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. “Tapi jalur Lendong khusus untuk rescue,” kata Iskandar.

Adapun jalur Sapuangin mempunyai karakteristik berbeda. Jalurnya lebih panjang ketimbang pendakian dari Selo. Apabila pendakian lewat Selo bisa berangkat pagi pulang sore dengan jarak tempuh sekitar 2-3 jam, pendakian lewat Sapuangin bisa memakan jarak tempuh 9-14 jam. Ada empat posko yang dilewati, yaitu posko 1, posko 2 untuk area camping, posko 3 di Watu Bolong, dan posko 4 di Pasar Bubrah.

“Karena jalur panjang, pendaki disarankan menginap. Bisa di posko 2 atau 3. Nanti ada area camping 3-4 hektare,” ujar Iskandar.

Jalur yang panjang itu pula salah satu alasan pihak TNGM akan memperketat persyaratan pendaki yang masuk. Setiap perlengkapan logistik pendaki akan dicek untuk memastikan sesuai dengan daftar persyaratan. “Ini bentuk edukasi bagi pendaki,” tutur Iskandar.

Meskipun jalurnya panjang, trek yang dilalui tidak seterjal di jalur Selo. Pendaki pun akan disuguhi pemandangan indah setelah satu jam perjalanan: bisa melihat Yogyakarta pada malam hari serta bisa terus melihat puncak Merapi selama mendaki.

Kepala Balai TNGM Ammy Nurwati juga akan menjalin kerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY untuk pembaruan cuaca dan pengolahan data cuaca, BPPTK, dan SAR. “Kami ingin ada standar pendakian gunung api,” kata Ammy.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

10 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

17 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

32 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

33 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

42 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

58 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

58 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

2 Maret 2024

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

24 Februari 2024

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

20 Februari 2024

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.

Baca Selengkapnya