15 Terdakwa Kasus Korupsi Rp 6,739 Miliar Bebas

Reporter

Editor

Kamis, 28 September 2006 12:57 WIB

TEMPO Interaktif, Denpasar:Pengadilan Negeri Denpasar siang ini membebaskan 15 terdakwa kasus korupsi anggaran DPRD Bali 1999-2004. Perbuatan mereka dianggap bukan tindak pidana korupsi."Tindakan mereka hanya tidak sesuai dengan administrasinegara," kata ketua majelis hakim Wayan Rena Wardhana.Masalah administrasi, menurutnya, bukan kewenangan pengadilan melainkan urusan Badan Pengawas Daerah dan Badan Pemeriksa Keuangan.Mengenai perubahan asuransi kesehatan menjadi asuransi jiwa, menurut Rena, juga bukan merupakan pelanggaran pidana. Sebab, pengubahannya berdasarkan kesepakatan bersama seluruh anggota DPRD Bali kemudiandisahkan Gubernur Bali dalam bentuk peraturan daerah.Ke-15 terdakwa itu adalah Sumardika, Nyoman Parta, Ketut Nurija, Made Wirya, Made Suryana, Dewa Nyoman Juwita, Wayan Widiadnyana, Wayan Danta, Ketut Sandiasa, WayanMurdana, Ketut Suherli, Putu Bagiasna, Abdul Wahab dan Wayan Sutika.Oleh jaksa mereka dituntut hukuman penjara 1 tahun 6 bulan dan denda Rp 50 juta subsider 6 bulan kurungan. Jaksa menyatakan, mereka terbukti melanggar Pasal 3 UUNomor 31/99 tentang Tindak Pidana Korupsi dengan kerugian negara Rp 6,739 miliar. Rofiqi Hasan

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

1 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

2 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

14 hari lalu

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

PT PLN (Persero) mengklaim sukses menyediakan pasokan listrik andal selama periode siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445.

Baca Selengkapnya

Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

15 hari lalu

Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

Dokter penyakit dalam menyebut masyarakat perlu memelihara kesehatan usai Lebaran melalui cara paling mudah, yaitu SANTAI. Cek maksudnya.

Baca Selengkapnya

Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

17 hari lalu

Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

Ratusan narapidana korupsi mendapat remisi Idul Fitri termasuk Setya Novanto dan Djoko Susilo.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

17 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

17 hari lalu

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua PBNU Berharap Polemik tentang Gelar Habib Dihentikan

17 hari lalu

Ketua PBNU Berharap Polemik tentang Gelar Habib Dihentikan

Ketua PBNU Kiai Haji Ahmad Fahrur Rozi meminta polemik soal gelar habib dihentikan. Sudah mengarah jadi politisasi SARA.

Baca Selengkapnya