Menko PMK Puan Maharani menjawab pertanyaan media usai menghadiri Penandatanganan Nota Kesepahaman lima menteri dalam rangka kerjasama antara Industri dan SMK di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 29 November 2016. TEMPO/Amston Probel
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan banjir dan longsor yang terjadi akhir-akhir ini disebabkan oleh cuaca ekstrem. Puan meminta kementerian dan lembaga terkait tanggap mengatasi bencana tersebut.
"Ini memang cuaca ekstrem yang menyebabkan musibah banjir dan longsor di sejumlah daerah," kata Puan, Selasa, 21 Februari 2017, setelah bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Puan mengatakan pihaknya telah menugasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana segera memetakan dan tanggap mengatasi bencana. Dia juga menginstruksikan Kementerian Dalam Negeri proaktif menangani bencana. Kepala daerah juga diminta memberikan perhatian lebih dan peringatan kepada semua masyarakat di daerahnya masing-masing.
Puan berharap banjir dan longsor yang terjadi jangan sampai menimbulkan korban. "Itu yang paling penting. Memang kesiapan ini insya Allah akan kami antisipasi semaksimal mungkin," katanya. Dia menambahkan, penanggulangan bencana bukan hanya tugas pemerintah pusat, melainkan juga kepala daerah.
Jika memang musibah menimbulkan korban, dia mengaku telah menginstruksikan Kementerian Sosial mengalokasikan anggaran untuk bantuan makanan dan kebutuhan lain.
Seperti diketahui, banjir dan longsor terjadi di sejumlah daerah beberapa waktu terakhir. Banjir ini tak luput juga terjadi di Jakarta. Hujan yang turun sejak Senin malam membuat beberapa titik di Jakarta mengalami banjir dan genangan. Ini membuat sejumlah ruas jalan mengalami kemacetan.
Wacana Pertemuan Prabowo-Puan, Pakar: Hanya Soal Waktu
22 hari lalu
Wacana Pertemuan Prabowo-Puan, Pakar: Hanya Soal Waktu
Menurut Ujang Komarudin, pertemuan Prabowo-Puan merupakan pertemuan pendahuluan sebelum Prabowo bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri.