Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Syihab di atas mobil komando. Rizieq mempersilakan Sekjen FUI Muhammad Al Khaththath untuk menyampaikan hasil pertemuan dengan Komisi Hukum DPR, 21 Februari 2017. TEMPO/Ahmad Faiz
TEMPO.CO,Jakarta – Pemimpin Front Pembela Islam Rizieq Syihab datang ke aksi 212 jilid II yang digelar di depan gedung DPR/MPR. Dia datang sekitar pukul 12.10 WIB.
Begitu tiba, Rizieq langsung naik ke atas mobil komando, lalu memberikan orasi di depan peserta aksi 212 jilid II, Selasa, 21 Februari 2017. “Kita datang hanya untuk menyampaikan aspirasi, bukan berbuat anarkis,” kata dia dalam orasinya.
Dia pun menyampaikan bahwa massa aksi harus tetap konsisten terhadap lima tuntutan yang disuarakan. Kelima tuntutan tersebut adalah berhentikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok karena berstatus terdakwa penistaan agama, penjarakan Ahok, hentikan kriminalisasi terhadap ulama, hentikan kriminalisasi terhadap mahasiswa, dan ganyang Partai Komunis Indonesia.
“Saya meminta kepada warga dan khususnya pemerintah untuk hentikan kebangkitan PKI,” kata Rizieq. Perkataan itu disambut teriakan ‘ganyang PKI’ dari massa aksi.
Sebelumnya, Rizieq dikabarkan tidak akan hadir dalam aksi ini. FPI dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI menyatakan tidak akan menghadirinya karena aksi ini terkait dengan sikap umat terhadap ulamanya. Aksi ini diselenggarakan oleh Forum Umat Islam.
Saat ini, massa masih berkumpul di depan gedung DPR/MPR untuk menyampaikan aspirasinya. Aksi mereka mendapat pengawalan ketat dari aparat gabungan kepolisian dan TNI yang berjaga di lokasi. Sementara itu, Sekretaris Jenderal FUI Muhammad Alkhathath bersama perwakilan massa bertemu dengan anggota Komisi Hukum DPR di dalam gedung untuk menyampaikan tuntutannya.