Lahan Terendam Banjir, Bawang Merah di Brebes Gagal Panen

Reporter

Senin, 20 Februari 2017 21:01 WIB

Seorang petani membawa sejumlah bawang merah saat panen, di desa Pejagan, Brebes, Jawa Tengah, Minggu (29/12). Harga bawang merah saat ini mengalami penurunan harga secara drastis Rp 8 ribu per kilogram dari Rp. 20ribu per kilogram.TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Brebes – Banjir yang melanda sejumlah wiayah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, tak hanya menggenangi permukiman warga, namun juga lahan bawang merah seluas 1.200 hektare. Akibatnya, bawang merah yang sudah berumur sekitar 1,5 bulan itu gagal panen.

Ribuan hektare tanaman bawang merah yang terendam tersebut berada di lima kecamatan, yakni Kecamatan Brebes, Wanasari, Jatibarang, Bulakamba, dan Losari. Kerusakan paling parah berada di Kecamatan Wanasari yaitu seluas 250 hektare. “Sudah tidak bisa dipanen lagi,” kata Juwari, Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Senin, 20 Februari 2017.

Baca: Panen Bertepatan Musim Hujan, Harga Gabah di Kudus Anjlok

Juwari menjelaskan, jumlah luas lahan itu diketahui setelah pihak asosiasi melakukan sensus di setiap desa di lima kecamatan terdampak banjir. Akibat gagal panen tersebut, petani mengalami kerugian hingga Rp 84 miliar. "Kalau satu hektarenya menghabiskan modal sekitar Rp 70 juta, kalau dikalikan 1.200 hektare ya kerugiannya sekitar Rp 84 miliar," kata Juwari.

Pantauan Tempo di Desa Siasem, Kecamatan Wanasari, daun tanaman bawang merah tidak membentuk lagi. Padahal, biasanya tanaman yang sudah berusia 30-40 hari daunnya sudah setinggi sekitar 15-20 sentimeter dan berwarna hijau. “Bagaimana tidak rusak, wong sudah terendam selama empat hari empat malam,” kata Juwari.

Salah seorang petani di desa setempat, Taslam, 52 tahun, mengaku telah mengeluarkan modal sekitar Rp 70 juta untuk keperluan bibit dan pupuk. Namun harapannya akan sukses saat panen raya bulan ini pupus. “Kalau panen ya hasilnya bisa Rp 200 juta,” kata petani yang memiliki lahan seluas 1 hektare tersebut.

Simak: 20 Hektare Lahan Gambut di Rokan Hilir Terbakar

Saat banjir, dia langsung datang ke sawah untuk melihat secara langsung. Saat itu, banjir sudah menggenangi sawah yang berada di sisi barat sungai pemali tersebut dengan tinggi sekitar 1,5 meter.

Sawahnya sebenarnya saat ini sudah sampai pemupukan yang ketiga dan tinggal menunggu panen. “Ini karena luapan sungai pemali. Bukan karena jebol seperti yang ada di Desa Terlangu (sisi timur sungai pemali),” kata Ketua kelompok Tani Suka Makmur itu.

Lihat: Suku Anak Dalam Nyanyikan Indonesia Raya, Khofifah Menangis

Kepala Dinas Pertanian Brebes Budihardjo menuturkan jumlah tanaman padi yang terendam mencapai 908 hektare. Persebarannya ada di lima kecamatan yakni Kecamatan Brebes, Wanasari, Jatibarang, Losari, Tanjung, dan Ketanggungan. “Yang paling parah di Brebes. Umurnya sekitar 1-1,5 bulan,” kata dia.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ

Berita terkait

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

1 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

3 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

7 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

10 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

13 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

13 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

23 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

35 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

37 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

38 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya