Perayaan Cap Go Meh Semarang Dipindahkan, Acara Tak Berubah

Reporter

Sabtu, 18 Februari 2017 15:49 WIB

Sejumlah warga Tionghoa berdoa dengan membakar hio pada perayaan Capgomeh di Klenteng Sampokong, Semarang, 22 Februari 2016. Tradisi tolak bala ini diakhiri dengan pembakaran kapal kertas. Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - Rencana perayaan Cap Go Meh di halaman Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Semarang, pada 19 Februari 2017 akhirnya dibatalkan. Panitia memutuskan acara tersebut dipindah ke Balai Kota Semarang menyusul adanya beberapa organisasi kemasyarakatan Islam yang menolak kegiatan tersebut digelar di area masjid.

Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Jawa Tengah Dewi Susilo Budiharjo menyatakan panitia menyepakati perpindahan lokasi tersebut. “Panggungnya yang di MAJT juga sudah dipindah," kata Dewi, Sabtu, 18 Februari 2017.

Baca: Ditolak Ormas Islam, Perayaan Cap Go Meh Semarang Dipindah?

Dewi menyatakan tak ada perubahan signifikan dalam acara ini kecuali lokasinya digeser dari MAJT ke Balai Kota Semarang. Dua lokasi ini masih berada dalam area Kota Semarang atau berjarak sekitar empat sampai lima kilometer.

Adapun rangkaian acara tidak ada perubahan sama sekali. Panitia sudah berembuk dengan tokoh-tokoh yang terlibat dalam perayaan ini. Ada berbagai alasan sehingga panitia tak mempersoalkan perindahan acara ke Balai Kota Semarang. “Balai Kota juga merupakan rumah besar bagi masyarakat Kota Semarang," katanya.

Panitia mengundang beberapa tokoh untuk dialog bersama, di antaranya KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), Habib Luthfi bin Yahya, Bhante Dhammasubho Mahathera, Romo Aloysius Budi Purnomo, dan Marga Singgih.

Baca: Aktivis Sesalkan Penolakan Perayaan Cap Go Meh di Masjid

Dalam perayaan Cap Go Meh di Semarang tahun ini ditargetkan bisa pemecahan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia, yaitu diikuti 12 ribu orang makan lontong Cap Go Meh. Mereka akan makan bersama-sama sebagai bentuk keharmonisan tanpa membedakan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Sebelumnya, berdasarkan catatan, peserta makan lontong Cap Go Meh terbanyak terjadi di Berau, Kalimantan Timur. Saat itu, acara tersebut diikuti 11 ribu orang.

Meskipun ada target memecahkan rekor, Dewi mengatakan yang terpenting bukan jumlah orang yang akan ikut makan lontong, tapi kebersamaannya. “Kami ingin ada keindahan dan keharmonisan seluruh masyarakat yang hadir dari berbagai agama, suku, ras, dan sebagainya dalam perayaan budaya tersebut,” katanya.

ROFIUDDIN

Berita terkait

Alasan Golkar dan PKS Berkoalisi dalam Pilkada 2024 Kota Semarang

10 hari lalu

Alasan Golkar dan PKS Berkoalisi dalam Pilkada 2024 Kota Semarang

Yoyok Sukawi mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Semarang ke Partai Demokrat di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

12 hari lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

16 hari lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

17 hari lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

30 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

19 Maret 2024

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

16 Maret 2024

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Harus Ada dalam Perayaan Cap Go Meh 2024

24 Februari 2024

5 Hal yang Harus Ada dalam Perayaan Cap Go Meh 2024

Beberapa daerah pecinan di Indonesia selalu memiliki tradisi tersendiri untuk merayakan Cap Go Meh ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa Itu Cap Go Meh, Sejarah, hingga Makna di Baliknya

6 Februari 2024

Mengenal Apa Itu Cap Go Meh, Sejarah, hingga Makna di Baliknya

Cap Go Meh adalah puncak perayaan Imlek yang diselenggarakan pada tanggal 15 bulan pertama penanggalan Tionghoa. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.

Baca Selengkapnya