Wanita terduga pembunuhan Kim Jong-Nam. news.com.au
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak terlalu mengkhawatirkan hubungan Indonesia dan Korea Utara setelah perempuan berpaspor WNI, Siti Aisyah, diduga membunuh kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yakni Kim Jong Nam. Malah, menurut JK, Korea Utara juga terkesan tak khawatir. "Kalau kami lihat, justru Korea Utara tidak peduli (soal pembunuhan itu)," kata Wakil Presiden saat memberikan keterangan pers di Kantor Wakil Presiden, Jumat, 17 Februari 2017.
Wakil Presiden justru lebih khawatir terhadap Aisyah yang juga dikabarkan agen Korea Utara. Berdasarkan informasi yang didapatnya, Aisyah juga menjadi korban dalam peristiwa pembunuhan itu alias dijebak untuk membunuh Kim Jong Nam.
Berdasarkan data yang diperoleh Tempo, Siti diduga dijebak membunuh Kim Jong Nam dengan pura-pura diajak bergabung dalam sebuah acara reality show. Namun, kenyataannya, ia malah jadi membunuh saudara tiri Kim Jong Un. "Kalau ia (membunuh sebagai) seorang agen, saya kira dia sudah tidak akan ketahuan di mana rimbanya. Dia kan balik ke hotel dan kemudian tidur," ujarnya menegaskan.
Ditanyai apa yang akan dilakukan Indonesia kepada Siti, JK mengatakan pemerintah akan memberikan pendampingan hukum. Namun, jika belakangan Siti ketahuan membunuh Kim Jong Nam dengan sadar dan sengaja, maka akan lain soal. "Kita akan lihat perkembangannya bagaimana," ujar JK mengakhiri.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Siti ditangkap di Bandara Kuala Lumpur pada hari Rabu lalu, 15 Februari 2017 karena diduga membunuh Kim Jong Nam. Ia ditangkap bersama perempuan pemegang paspor Vietnam bernama Doan Thi Huong. Siti tertangkap setelah dikenali aparat hukum melalui rekaman CCTV bandara.
Kepala Dinas Rahasia Korea Selatan, Lee Byung-ho mengatakan kedua perempuan itu menyerang Kim Jong Nam pada Senin lalu, 13 Februari 2017, saat Kim Jong Nam hendak berangkat ke Makau. Kim diserat ketika berjalan di terminal Keberangkatan Kuala Lumpur menuju Macau.