Wawancara Antasari Azhar: Saya Ingin Mencari Kebenaran  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Rabu, 15 Februari 2017 08:01 WIB

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar mendatangi Lembaga Pemasyarakatan kelas 1 tangerang untuk mengkonfirmasi perihal grasi yang diberikan Presiden Jokowi. TEMPO/Marifka Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua KPK Antasari Azhar divonis bersalah dan diganjar 18 tahun penjara karena dianggap terlibat dalam kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen. Antasari mendapatkan pembebasan bersyarat mulai 10 November 2016 dan mendapatkan grasi 16 Januari 2017 lalu.

Usai bebas bersyarat, Antasari menyatakan sudah ikhlas dan meninggalkan segala benci di dalam penjara. Namun, setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada 26 Januari 2017, Antasari datang ke Polda Metro Jaya menanyakan pengungkapan kasus yang dilaporkannya pada 2011 lalu.

Baca
SBY: Fitnah Antasari Untuk Jatuhkan Elektabilitas Agus

“Sekarang saya dalam posisi ingin mengembalikan nama baik saya,” kata Antasari kepada Abdul Manan dari Tempo, di rumahnya di Bumi Serpong Damai, Tangerang, Jumat 10 Februari 2017. Berikut ini wawancara Tempo selengkapnya.

Apa yang Anda sampaikan atau tanyakan ke penyidik Polda Metro Jaya?
Masalah hukum saya selesai. Saya menjalani hukuman berikut remisi sudah 12 tahun. Ada grasi, dikurangi 6 tahun. Tidak lagi bersyarat. Namun, sekarang saya ingin mencari kebenaran. Sekarang saya dalam posisi ingin mengembalikan nama baik saya. Salah satu jalannya adalah saya mendatangi Polda itu. Karena saya nilai entry point membongkar kebenaran itu di situ.

Apa yang mendorong Anda membuka kasus ini?
Ketika saya didakwa dalam persidangan, jaksa bikin dakwaan bahwa Antasari-lah yang menghendaki matinya korban (Nasrudin Syamsudin). Antasari mengirim SMS danmengancam, mulai di situ... Saya pikir, kapan pernah saya ngancam? Yang saya sayangkan, dalam rangka penyidikan, kok tidak bisa mendatangkan ahli. Harusnya ngambil ahli IT (untuk membuktikan SMS ancaman itu). Tapi mereka berdalih ada saksi yang pernah melihat SMS. Pertanyaan saya, apakah saksi melihat saya ngirim? Belum tentu kan. Seharusnya mereka ambil ahli IT. Periksa secara forensik. Saya pakai saksi ahli IT Dr Agung Harsoyo dari ITB. Dari keahliannya itu dia mengatakan bahwa tidak ada SMS (ancaman) itu dari saya.

Baca:
Antasari Azhar: Saatnya SBY Jujur terhadap Kasus Saya

Berita terkait

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

16 jam lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

4 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

5 hari lalu

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

5 hari lalu

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

5 hari lalu

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

6 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

6 hari lalu

Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

Seorang tante membunuh keponakan yang berusia 7 tahun di Tangerang karena sakit hati ibu korban tak meminjami uang Rp 300 ribu.

Baca Selengkapnya

Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

6 hari lalu

Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

Polisi menangkap seorang wanita 40 tahun di Tangerang yang diduga membunuh ponakannya yang berusia 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

7 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

Polres Wonogiri, menetapkan SPY, 44 tahun, sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus penemuan kerangka manusia di Desa Setren, Wonogiri.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

7 hari lalu

Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

Seorang wanita menjadi korban pembunuhan. Jasadnya ditemukan di sebuah Kedai Anak Mami di Kelapa Gading. Hendak menggugurkan janin.

Baca Selengkapnya