Libur Pilkada, 3 Kantor Kependudukan Ini Tetap Buka  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 14 Februari 2017 20:54 WIB

Ilustrasi persiapan/logistik Pilkada. ANTARA/Adeng Bustomi

TEMPO.CO, Bandung -Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jawa Barat Abas Basari mengatakan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil diminta tetap membuka kantornya saat hari pencoblosan hari ini, Rabu, 15 Februari 2017.

“Ada surat dari Kementerian Dalam Negeri meminta semua kantor Disdukcapil harus buka, tapi ini ditekankan untuk Kabupaten Bekasi, Kota Cimahi, dan Kota Tasikmalaya saja yang harus stand by,” kata Abas Basari di Bandung, Selasa, 14 Februari 2017.


Abas mengatakan, kantor Dinas Kependudukan di 3 kabupaten/kota itu diminta tetap buka untuk melayani pendaftaran penduduk yang belum tercatat dalam daftar pemilih karena belum mengantungi KTP Elektronik. Warga bisa melakukan perekaman untuk mendapatkan Surat Keterangan atau Suket agar bisa mencoblos dalam pilkada serentak.

Baca : Pilkada, Dosen Unair: Generasi Muda Cenderung Tidak Golput

Menurut Abas, dalam undang-undang pilkada mengatur syarat pemilih harus memiliki KTP Elekronik atau Surat Keterangan bagi yang belum memilikinya. Di Bekasi misalnya Dinas Kependudukan setemapt sudah menerbitkan 45 ribu Surat Keterangan bagi warga yang belum memiliki KTP Elektronik. “Itu di Bekasi saja,” kata dia.

Abas mengatakan, bagi warga yang belum tercatat dalam DPT hingga hari pencoblosan, dan belum mengantungi Suket masih punya kesempatan mengurus catatan kependudukannya di kantor Dinas Kependudukan. Dengan alasna itu, semua layanan kantor Dinas Kependudukan di Kabupaten Bekasi, Kota Cimahi, dan Kota Tasik diminta tetap buka untuk melayani penerbitan Suket.

Menurut Abas, di Kabupaten Bekasi karena jumlah Suket yang diterbitkan mencapai 45 ribu lebih, Dinas Kependudukan dan Pencatatatan Sipilnya mengeluarkan Suket kolektif, satu suket berisi beberapa nama warga agar bisa menggunakan hak pilihnya. “Masalahnya bagaimana memberitahukan pada masyarakat yang mendapat Suket kolektif ini, karena harusnya untuk perseorangan,” kata dia,

Abas mengatakan, dirinya sudah meminta pada pemerintah Kabupaten Bekasi untuk meminta camat dan kepala desa untuk menginformasikan warganya yang tercatat dalam Suket Kolektif tersebut. “Pada camat dan kepala desa agar diberitahukan pada masyarakat, dikhawatirkan masyarakat tidak tahu kalau Suketnya kolektif, tidak perorangan,” kata dia.

Simak juga : Ketua Umum Muhammadiyah: Presiden Netral dalam Pilkada Serentak

Ketua KPU Cimahi Handi Dananjaya mengatakan, lembaganya bersama Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Cimahi membentuk desk bersama untuk memfasilitasi warga setempat yang puny hak pilih tapi belum memiliki KTP elektronik. “Ini untuk mengantisipasi pada hari besok ada pemilih warga Cimanhi yang belum memiliki KTP eltkronik dan belum memiliki Sukat, kita akan fasilitasi maksimal,” kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 14 Februari 2017.

Handi mengatakan, pemilih yang belum memiliki KTP elektronik dan Suket itu bisa mendatangani KPPS terdekat di tempat tinggalnya untuk meminta Suket agar bisa mencoblos. “Perekaman tetap dilakukan tapi, penerbitan Suketnya didahulukan,” kata dia.

Menurut Handi, petugas KPPS akan menghubungi kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Cimahi yang diminta tetap buka untuk pelayanan Suket berikut perekaman KTP Elektronik.



AHMAD FIKRI

Berita terkait

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

7 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

10 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

7 Kuliner yang Patut Dicoba Saat Melintasi Jalur Pansela

29 hari lalu

7 Kuliner yang Patut Dicoba Saat Melintasi Jalur Pansela

Sate Maranggi yang bisa dijajal di Jalur Pansela, menggunakan daging sapi yang telah direndam rempah seperti jahe, ketumbar, lengkuas, kunyit, cuka.

Baca Selengkapnya

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

48 hari lalu

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

Tomsi Tohir berpesan kepada pemda jangan sampai hingga mendekati perayaan Idulfitri, harga komoditas, khususnya beras, belum terkendali

Baca Selengkapnya

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

54 hari lalu

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

Ditjen Dukcapil menyediakan database kependudukan dalam aplikasi komputerisasi kegiatan pertanahan.

Baca Selengkapnya

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

28 Februari 2024

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

Data kependudukan sangat berguna untuk membuat analisis yang detil dalam perencanaan pembangunan

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Ini Cara Aktifkan Lagi NIK KTP DKI yang Nonaktif karena Tinggal di Luar Jakarta

26 Februari 2024

Ini Cara Aktifkan Lagi NIK KTP DKI yang Nonaktif karena Tinggal di Luar Jakarta

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil akan menonaktifkan NIK KTP DKI warga yang berdomisili di luar Jakarta

Baca Selengkapnya

Langkah dan Cara Aktivasi Aplikasi Identitas Kependudukan Digital

26 Februari 2024

Langkah dan Cara Aktivasi Aplikasi Identitas Kependudukan Digital

Aplikasi IKD atau Identitas Kependudukan Digital ditarget mulai diimplementasikan akhir Februari 2024

Baca Selengkapnya

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

22 Februari 2024

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

Dudy Jocom dituntut 5 tahun penjara dalam kasus korupsi pembangunan tiga kampus IPDN di Riau, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya