Indeks Persepsi Korupsi, KPK: Nangkepin Orang Itu Gak Keren  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 11 Februari 2017 07:05 WIB

Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru di Jalan Kuningan Persada, Kuningan, Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Bandung -Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menyatakan, banyaknya penangkapan oleh lembaganya tidak menaikkan indeks persepsi korupsi Indonesia.

“Nangkep-nangkepin orang itu gak keren. Buktinya, kita OTT (operasi tangkap tangan) 18 kali tahun kemarin, Indeks Perpepsi Korupsi hanya naik 1 saja,” kata dia di Bandung, Jumat, 10 Februari 2017.


Baca : Ramai-ramai Kembalikan Duit Kasus E-KTP ke KPK, JK: Itu Baik

Saut membandingkan hasil pemeringkatan Indeks Korupsi Indonesia tahun-tahun sebelumnya yang bisa naik 2 poin dengan jumlah OTT lebih sedikit. “Tahun sebelumnya, nangkepin cuma 5 orang tapi (Indeks Persepsi Korupsi) naik 2 (poin). Tahun 2016 ini, naiknya 1 poin padahal effort kita cukup banyak,” kata dia.

Menurut Saut, penilaian lembaga institusi dunia memberi gambaran bagiamana dunia internasional memandang Indonesia. “Bagi orang asing (nangkepin koruptor) juga tidak menarik. Bagaimana 8 lembaga institusi dunia menilai Indonesia itu seperti apa? Yang dinilai sangat kompleks, tapi lebih pada pelayanan publik, lingkungan yang bersih, praktek pertambanganya gimana, pajaknya, itu yang dinilai,” kata dia.

Simak : Klaten Connection, Laporan Publik Tanpa Rincian

Saut mengatakan, satu-satunya penilaian lembaga internasional yang naik ada penilaian resiko ekonomi politik Indonesia. “Dari ‘political-echonomical risk potency’ naik 2 poin, mungkin mereka menilai Indonesia politiknya agak stabil, tapi yang lainnya turun,” kata dia.

Saut menambahkan, untuk menaikan penilaian persepsi atas Indonesia, satu-satunya cara dengan penerapan praktek good governance. “Apa yang disimpulkan dari sini bahwa kalau kita komit menciptakan good governance, tranparansi dan keterbukaan dan itu yang diniai,” kata dia lagi.

AHMAD FIKRI

Baca pula : Cuti Ahok Habis, Kenapa Presiden Disebut Bisa Langgar UU?

Berita terkait

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

10 jam lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

11 jam lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

12 jam lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

14 jam lalu

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim informasi transaksi keuangan merupakan data pribadi yang bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

21 jam lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

23 jam lalu

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Aktivis dan pengamat antikorupsi turut menanggapi fenomena seteru di internal KPK, Nurul Ghufron laporkan Albertina Ho. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Albertina Ho Tanggapi Pernyataan Nurul Ghufron soal Surat Edaran Dianggap Tak Berstatus Hukum

1 hari lalu

Albertina Ho Tanggapi Pernyataan Nurul Ghufron soal Surat Edaran Dianggap Tak Berstatus Hukum

"Ah biar sajalah. Kan Ketua PPATK sudah bilang, ada aturannya kan," kata Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

1 hari lalu

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

Dewas KPK akan memulai sidang dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron soal penyalahgunaan wewenang dalam kasus korupsi di Kementan.

Baca Selengkapnya