Soal E-KTP Asal Kamboja, JK: Ada Dua Kemungkinan

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 10 Februari 2017 16:21 WIB

TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakini E-KTP palsu dari Kamboja yang ditemukan aparat Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta bukan untuk tujuan Pilkada. Menurut Kalla, ada dua kemungkinan tentang tujuan penggunaan KTP palsu tersebut.

"Kemungkinan untuk penipuan, buka rekening dengan KTP palsu itu," kata Kalla, Jumat, 10 Februari 2017, di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta. Kemungkinan lainnya, kata Kalla, adalah menipu orang dengan E-KTP, NPWP, buku tabungan, dan ATM yang ditemukan itu. "Karena ada ATM-nya juga, berarti dia mau ambil uang. Jadi bisa terjadi dia bikin rekening macam-macam, menipu."

Menurut Kalla, terlalu riskan bahwa E-KTP palsu itu akan digunakan untuk Pilkada karena jumlahnya hanya berkisar puluhan. Efek penggunaan KTP palsu itu dianggapnya tidak terlalu besar.


Kalau untuk Pilkada, kata Kalla, tentu penggunaan KTP palsu akan besar-besaran. Jika memang digunakan untuk Pilkada, tentu efeknya akan kecil. "Tentu ada juga efeknya, tapi menurut saya kemungkinannya lebih faktor penipuan," kata Kalla.


Baca : Soal KTP Asal Kamboja, Publik Diminta Tak Berspekulasi


Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi menduga masuknya sejumlah barang berupa KTP, NPWP, buku tabungan, dan kartu ATM melalui kantor Bea Cukai Soekarno Hatta digunakan untuk tindakan kejahatan. “Bisa jadi pengiriman ini terkait dengan rencana kejahatan siber, kejahatan perbankan, atau pencucian uang,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis 9 Februari 2017.


Heru mengatakan, saat ini, pihaknya tengah mendalami motif pengiriman barang-barang tersebut bersama Direktorat Jenderal Pajak, kepolisian, dan Kementerian Dalam Negeri. Koordinasi dilakukan secara intensif untuk mengetahui motif pengiriman itu.

Atas masuknya barang-barang tersebut Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menerima kunjungan dari Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat yang dipimpin Agung Widyantoro pada Kamis kemarin. Heru menuturkan kunjungan anggota Dewan tersebut untuk mengkonfirmasi kabar masuknya KTP palsu melalui kantor Bea dan Cukai Soekarno Hatta.


Advertising
Advertising

Baca : Penjelasan Bea Cukai Soal 36 Paket E-KTP Asal Kamboja


Heru membenarkan bahwa pada Jumat, 3 Februari 2017, pihaknya menerima pengiriman sejumlah barang melalui Fedex. Barang-barang itu di antaranya 36 lembar KTP, 32 lembar kartu NPWP, satu buku tabungan, dan sebuah kartu ATM. Ia mengatakan barang kiriman itu berasal dari Kamboja.

Menurut Heru, sesuai dengan prosedur, petugas lapangan memeriksa secara rutin terhadap barang-barang yang dikirim melalui perusahaan jasa titipan, termasuk dari Fedex. Pemeriksaan dilakukan, baik untuk dokumen maupun fisik barang, dengan menggunakan alat bantu X-ray. Pemeriksaan yang dilakukan bersama petugas Fedex ini merupakan kegiatan rutin. Untuk memastikan motif pengiriman itu, pihaknya akan fokus mendalami lebih lanjut.

AMIRULLAH SUHADA | DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

7 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

8 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

10 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

11 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

22 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

22 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

22 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

23 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

23 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Koneksikan Akses ke PIK 2 dengan Jalan Pesisir Utara, Kabupaten Tangerang Gelontorkan Dana Rp 40 Miliar

36 hari lalu

Koneksikan Akses ke PIK 2 dengan Jalan Pesisir Utara, Kabupaten Tangerang Gelontorkan Dana Rp 40 Miliar

Pada 2023, anggaran Rp 30 miliar telah digelontorkan untuk peningkatan kapasitas jalan penghubung wilayah Utara Kabupaten Tangerang dengan PIK 2.

Baca Selengkapnya