Harapan JK Soal Bentakan Chappy Hakim ke Anggota DPR

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 10 Februari 2017 15:14 WIB

Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas membahas LRT di Kantor Kepresidenan, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 6 Februari 2017. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden, Jusuf Kalla, berharap kasus bentakan Direktur Utama PT Freeport Indonesia Chappy Hakim ke anggota DPR Mukhtar Tompo, sudah selesai. Kisruh yang terjadi pada Kamis, 9 Februari 2017, saat rapat dengar pendapat antara perusahaan tambang dengan Komisi VII DPR, itu Chappy Hakim sudah meminta maaf dan membantah memukul anggota Dewan.


"Saya sendiri tidak tahu masalahnya. Apa yang kita baca Dirut Freeport sudah minta maaf atas kejadian itu. Mudah-mudahan selesai," kata Kalla, Jumat, 10 Februari 2017, di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta.


Kasus bentakan ini diduga berawal dari pernyataan Mukhtar Tompo, yang merupakan anggota Fraksi Hanura, mengenai permintaan Freeport konsisten dalam membangun smelter.

Baca: Freeport Indonesia Segera Dapatkan Izin Ekspor

Kalla mengatakan sebenarnya Freeport sudah punya smelter di Gresik, Jawa Timur, walaupun tidak mencukupi. "Jadi, sudah punya, sudah membangun, walaupun kebutuhannya di bawah setengah, 50 persenan," kata Kalla.

Karena itu, pemerintah meminta Freeport bisa membangun smelter dengan baik. "Ini peringatan terakhir, kalau ekspor diperpanjang, harus bangun betul," kata Kalla. Dia mengatakan ekspor konsentrat tidak akan diperpanjang, bila Freeport tidak membangun smelter.

Sebelumnya, Chappy Hakim membantah telah terjadi pemukulan terhadap pada Mukhtar Tompo. “Tidak benar telah terjadi pemukulan sebagaimana pemberitaan di media. Hal ini sejalan dengan pernyataan Pak Mukhtar sendiri bahwa tidak terjadi pemukulan,” kata Chappy dalam keterangan tertulisnya, Kamis malam, 9 Februari 2017.

Baca: Anggota DPR Mengaku Dibentak Bos Freeport

Menurut Chappy, seusai rapat Mukhtar menghampiri dirinya. Chappy lalu mempertanyakan perkataan Mukhtar mengenai ketidakkonsistenan perusahaan. Chappy meminta Mukhtar untuk menunjukkan ketidakkonsistenan itu. “Saya sangat menghargai Komisi VII DPR atas masukan dan pertanyaan yang konstruktif yang diajukan oleh para anggota Dewan,” kata Chappy.

Chappy mengatakan, yang terjadi selepas rapat dengan Komisi VII adalah hal yang tidak diinginkan oleh pihak manapun. Chappy mengaku dengan tulus memohon maaf kepada Komisi VII DPR atas polemik yang terjadi.


Selain itu, Chappy memastikan akan tetap mematuhi hukum dan seluruh peraturan di Indonesia. “Saya berharap dapat terus bekerjasama dan berkontribusi kepada seluruh pemangku kepentingan di Papua dan Indonesia,” kata Chappy.



AMIRULLAH SUHADA | DANANG FIRMANTO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

1 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

2 hari lalu

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan proses perpanjangan izin Freeport, yang habis pada 2041, hampir selesai.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

4 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

6 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

7 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

7 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

9 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

9 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

10 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

18 hari lalu

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.

Baca Selengkapnya