TEMPO.CO, Ambon - Presiden Joko Widodo menyatakan kesehatan dan pendidikan merupakan fondasi untuk menghadapi era persaingan antarnegara yang semakin ketat.
"Jangan melupakan yang namanya gizi, jangan lupakan pendidikan karena itu merupakan fondasi yang kita perlukan dalam rangka menghadapi kompetisi atau persaingan antarnegara nantinya," kata Jokowi setelah penyerahan Kartu Indonesia Pintar di SMPN 2 Ambon, Jalan Apituley, Kelurahan Siale, Kecamatan Nasaniewa, Kota Ambon, Maluku, Rabu, 8 Februari 2017.
Jokowi mengingatkan semua pihak harus menyiapkan generasi yang kuat dari sekarang. Menurut Presiden, pembangunan sumber daya manusia terus dilakukan bahkan dari masih di dalam kandungan melalui pemberian makanan/gizi tambahan.
Selain Ibu Negara Iriana Joko Widodo, hadir dalam acara itu antara lain Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Kesehatan Nila Moeloek.
Dalam kesempatan itu, Jokowi memberikan kuis kepada siswa yang hadir, dan memberikan hadiah sepeda kepada siswa yang berhasil menjawabnya. Jokowi pun memberikan sejumlah unit laptop kepada SMPN 2 Ambon.
Jokowi menyebutkan penerima KIP di Kota Ambon mencapai 1.265 siswa. Untuk siswa SD mendapatkan Rp 450 ribu, SMP Rp 750 ribu, dan SMA/SMK Rp 1 juta. "Ingat uang itu bisa diambil di BRI dan BNI, ngambil-nya tidak perlu sekaligus dan jangan diambil dulu tapi ditabung dulu. Misal beli sepatu harga Rp 200 ribu ambil Rp 200 ribu saja," katanya.
Presiden mengingatkan uang KIP hanya boleh dipakai untuk urusan sekolah. "Tidak boleh beli pulsa, kalau beli dengan KIP, kartunya dicabut," kata Jokowi.
Dalam kesempatan itu Presiden juga berpesan agar para siswa belajar dengan baik. "Jangan lupa rajin ibadah dan olahraga rutin sehingga sehat semua," kata Jokowi.