Dianggap Bikin Resah, DPR Minta Pendataan Ulama Dihentikan

Reporter

Selasa, 7 Februari 2017 11:36 WIB

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Sodik Mudjahid. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Agama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sodik Mudjahid mengatakan, polisi harus menghentikan pendataan ulama seperti yang dilakukan oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur. Alasannya, pendataan itu dinilai menimbulkan keresahan di kalangan ulama.

Menurut politikus Partai Gerindra ini, pendataan ulama seharusnya dilakukan oleh Kementerian Agama. "Kemudian Kemenag berkoordinasi dengan kepolisian tentang data dan alasan polisi meminta data ulama itu," kata dia lewat pesan singkat, Selasa, 7 Februari 2017.

Baca: Pendataan Ulama Oleh Polda Jatim Tak Pakai Intel

Menurut dia, polisi berhak mendata bahkan memanggil dan memeriksa ulama. Tapi, hanya yang terindikasi melanggar hukum. "Atau jika dalam keaadaan situasi keamanan yang memaksa atau keadaan genting," ujarnya.

Sodik berpendapat pendataan ulama secara langsung oleh kepolisian tanpa koordinasi dengan Kemenag mengesankan arogansi institusi. Selain itu menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. "Hal ini bertentangan dengan tupoksi kepolisian memelihara Kamtibmas dan melindungi serta mengayomi masyarakat," ucapnya.

Sodik menyesalkan sikap Kemenag yang membiarkan salah satu tupoksinya diambil alih kepolisian. Hal ini menandakan Kemenag tidak memberikan perlindungan dan kenyamanan pada para ulama sebagai warga negara dan sebagai salah satu aset penting bangsa dan negara Indonesia.

Baca juga: MUI Tak Keberatan Pemerintah Sertifikasi Khatib, Syaratnya..

Sodik meminta Kemenag ambil alih pendataan ulama ini. Kemenag juga diminta untuk mendesak kepolisian agar menghentikan pendataan dan cukup menerima pembaruan data ulama dari Kemenag sesuai peraturan yang berlaku.

Sebelumnya beredar edaran tentang pendataan kiai di Jombang. Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Machfud Arifin mengatakan hal itu dilakukan karena Kepolisian ingin bersilaturahim dengan para ulama. Machfud para kiai untuk ikut menenangkan umat, mengingat tantangan ke depan semakin kompleks. Machfud berniat mengunjungi para ulama.

Alasan pendataan ulama di Jawa Timur, Kapolda Machfud ingin mendapatkan referensi langsung para ulama yang hendak dikunjungi. Machfud menambahkan bahwa seluruh potensi di Provinsi Jawa Tumur akan didata, termasuk tempat wisata.


AHMAD FAIZ

Berita terkait

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

22 jam lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

1 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

1 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

1 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

2 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

2 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

2 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

2 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

2 hari lalu

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

MK menyatakan terdapat beberapa kelemahan dalam UU Pemilu, Peraturan KPU, dan Peraturan Bawaslu.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

2 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya