Disebar ke Daerah, Pemda Diminta Sambut 127 Dokter Spesialis

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 7 Februari 2017 08:00 WIB

Ilustrasi - Spesialis Dokter Layanan Primer. Doc KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Usman Sumantri meminta kepada pemerintah daerah untuk memperhatikan para dokter spesialis yang akan mengikuti program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) tahun ini.

“Kami berharap menjadi perhatian pemda, termasuk tempat tinggal (bagi dokter spesialis),” kata dia di Kementerian Kesehatan, Senin, 6 Februari 2017.

Menurut Usman, perhatian pemerintah daerah akan menjadi pemicu seorang dokter spesialis pada program WKDS betah praktek di daerah. Bahkan bisa jadi mereka berencana untuk menjadi pegawai negeri sipil di daerah tertentu. Sebab, formasi PNS datang bukan dari pusat melainkan kabupaten atau kota.

Baca:
Ini Cara Menteri Kesehatan Penuhi Dokter Spesialis di Daerah

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Untung Suseno mengatakan ada beberapa faktor yang membuat para dokter spesialis betah berpraktek di daerah.

Misalnya ketersediaan fasilitas, seperti tempat tinggal, kendaraan, hingga pendidikan untuk anak. Selain itu, kebutuhan akan tenaga spesialis bagi masyarakat di daerah dinilai akan memicu dokter untuk terus melayani. “Kemungkinan akan betah lebih lama,” kata dia.

Dalam program WKDS ini, Kementerian Kesehatan pada awal Maret nanti bakal melepas 127 dokter spesialis ke daerah. Mereka berasal dari lima bidang spesialis, yaitu kandungan, pediatri, anestesi, penyakit dalam, dan bedah. Namun hingga saat ini belum bisa dipastikan daerah mana saja yang akan ditempatkan para dokter tersebut.

Simak juga:
SBY Curhat Via Twitter: Dari Munir, Hoax, hingga `Digruduk`

WKDS adalah program terobosan dari pemerintah. Program itu telah ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2017. Harapannya dapat meningkatkan akses dan pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terutama di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan di Indonesia.

Menurut Untung, peserta WKDS adalah dokter spesialis lulusan pendidikan profesi dari perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri. Pada tahap awal ini akan diprioritaskan bagi lulusan spesialis obstetri dan ginekologi, anak (pediatri), bedah, penyakit dalam, serta anestesi dan terapi intensif. Mereka akan ditempatkan di daerah selama satu tahun.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

4 jam lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

8 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

8 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

15 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

18 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

35 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

36 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

45 hari lalu

Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di bidang kedokteran harus tetap memperhatikan prinsip etika.

Baca Selengkapnya