Rawan Main Mata, Pemda Kudu Waspada Soal Pengadaan Barang

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 6 Februari 2017 16:30 WIB

TEMPO/Imam Yunni

TEMPO.CO, Bandung -Kepala Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat Arman Syifa mengungkapkan ada indikasi permainan anggaran saat menerima barang hasil pengadaan.

“Litbang kami mencermati bahwa salah satu titik kursial yang ada dalam pengadaan itu ketika barang diterima, mudah-mudahan diperhatikan. Panitia penerima barang harus betul-betul, independen, kalau tidak masih bisa di ajak ‘main’, di situ kuncinya,” kata dia di sela penyerahan Laporah Hasil Pemeriksaan Semester II di kantornya di Bandung, Senin, 6 Februari 2017.


Arman mengungkapkan itu saat memaparkan hasil temuan adanya sejumlah penyimpangan atas hasil Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu ada belnja daerah pada pemerintah provinsi Jawa Barat, Kota Bogor, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Purwakarta, Subang, Kuningan, serta Majalengka. “Itu terjadi karena pengguna anggaran kurang optimal dalam melaksanakan pengawasna dan pengendalian yang menjadi tugasnya,” kata dia.

Baca:
Naapi Korupsi Bebas Plesiran (1): Bertemu Istri Muda

Menurut Arman, ada sejumlah temuan indikasi penyimpangan dalam Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu atas Belanja Daerah tahun 2014-2015 itu. Diantaranya kelebihan pembayaran atas pelaksanaan belanja barang dan jasa, belanja BBM hingga servis kendaraan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, hingga denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan serta pencairan jaminan pelaksanaan belum dilaksanakan.

Kepala Sub Auditor Jabar 1, BPK Perwakilan Jawa Barat, Emmy Mutiarini mengatakan ada dua indikasi penyimpangan yang paling banyak ditemukan. Pertama dalam kelebihan bayar karena barang yang diterima tidak sesuai dengan kontrak. “Tapi karena proses pengendalian yang ada di penerima barang sangat lemah, akhirnya pemda menerima barang secara kualitas dan kuantitas lebih rendah daripada yang mereka bayarkan,” kata dia di Bandung, Senin, 6 Februari 2017.

Emmy mengatakan, BPK menemukan kasus tersebut saat menguji barang yang diterima pemda dari hasil lelang. “Bisa menjadi kerugian negara kalau mereka tidak segera melakukan pengembalian, otomatis pemda dirugikan. Itu rekomendasi kita agar mereka segera mengembalikan,” kata dia.

Sementara temuan selanjutnya yang banyak ditemukan soal hasil pekerjaan pembuatan gedung, jalan, hingga saluran irigasi yang tidak sesuai dengan spesifikasi dalam kontrak. “Tim BPK melakukan pemeriksaan di lapangan dengan menguji, dengan melakukan pengukuran entah ketebalan atau kualitas jalan, dari situ kita melihat selisihdari nilai kontrak dengan pekerjaan yang terpasang,” kata Emmy.

Emmy mengatakan, kasus tersebut terjadi umumnya karena pekerjaan tidak selesai tepat waktu. “Rekanan itu harus dikenakan denda, ini yang belum diproses pemda, selain denda juga pemda harus mencairkan jaminan pekerjaan yang harus segera disetorkan ke kas daerah,” kata dia. Uang jaminan pekerjaan itu menjadi uang penjamin kontraktor mengerjakan pekerjaan itu sesuai kontrak.

Simak pula:
SBY Curhat Lagi di Twitter, Apa Isinya?

Emmy mengaku, tidak ingat persis nilai anggaran yang terindikasi terjadi penyimpangan tersebut pada masing-masing pemda. “Nilainya beragam karena ini masing-masing sesuai dengan nilai kontrak,” kata dia.

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menjanjikan akan menyelesaikan semua rekomendasi BPK itu dalam batas waktu yang disyaratkan yakni sebelum 60 hari setelah laporah hasil pemeriksaan itu diterima. “Kelebihan pembayaran, atau keterlambatan pencairan jaminan jadi catatan. Saya kira, kita tinggal perbaiki itu,” kata dia di Bandung, Senin, 6 Februari 2017.

Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari mengatakan, catatan BPK yang diterima hari ini tidak jauh berbeda dengan catatan tahun-tahun sebelumnya. “Ke depan harus lebih baik lagi,” kata dia.

BPK Perwakilan Jawa Barat seluruhnya menyerahkan 17 laporah hasil pemeriksaan.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

15 jam lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

4 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

14 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

19 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

24 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

35 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

38 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

39 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

39 hari lalu

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

39 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya